Penanganan Banjir di Tarempa Anambas Ditarget Tuntas Tahun Ini

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Penanganan banjir di Anambas khususnya ibu kota, Tarempa terus menjadi sorotan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas menargetkan banjir di Tarempa harus bisa diatasi tahun ini.

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PRKP) telah mengungkap sejumlah rangkaian penanganan tersebut.

Kepala Dinas PUPR - PRKP Anambas Syarif Ahmad mengatakan, pengerjaan sejumlah kegiatan itu akan dilaksanakan ditahun 2024 secara bertahap.

"Untuk optimalisasi banjir di Tarempa sudah ada Detailed Engineering Design (DED) sejak tahun 2023, maka ditahun ini akan mulai kita tindaklanjuti secara bertahap," ucapnya saat dikonfirmasi TribunBatam.id, Selasa (16/1/2024).

Syarif menyebutkan, pengerjaan pertama yang akan dilakukan ialah membangun dua sodetan air di titik banjir kawasan Sungai Sugi.

Sodetan pertama, akan merekayasa aliran air dari SMP Negeri 2 menuju Tarempa Beach Hotel hingga titik akhir ke laut.

"Sodetan pertama itu bentuknya beton dengan panjang perkiraan 300 meter lebih dan lansung menuju laut," sebutnya.

Sementara itu, untuk pengerjaan sodetan kedua akan dibangun dari kawasan Sungai Sugi tepatnya Jalan Di Ponegoro mengalir menuju laut kawasan bangunan Waterfront City.

"Nah untuk yang sodetan kedua ini, akan dibangun apabila anggaran yang tersedia mencukupi. Poros utama yang kita pastikan itu lebih ke sodetan pertama," jelasnya.

Ia juga menambahkan, terkait pembangunan dua sodetan air itu, Pemkab Anambas telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar.

Baca juga: Banjir di Anambas Jadi Atensi Pemda, Dinas PUPR segera Siapkan DED di Tahun 2023

"Pelelangannya diharapkan bisa lebih cepat. Insya Allah akan segera tayang di e-katalog dan bulan tiga sudah bisa mulai pengerjaannya," ungkap Syarif.

Selain pembangunan sodetan, rencana kegiatan lainnya untuk mengatasi banjir Tarempa juga akan dibangun dua kolam retensi.

Perencanaan dua kolam retensi tersebut juga telah dipersiapkan dalam DED dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 30 miliar.

Diterangkan, dua kolam retensi itu masing-masing akan dibangun di kawasan Batu Tambun dan Rintis, Desa Tarempa Selatan dengan luas lahan empat hektar.