KEBAKARAN DI BATAM

Kebakaran di Batam Viral, Polisi Panggil Direktur dan Manajer Pabrik Styrofoam

Kebakaran pabrik styrofoam di Nongsa Batam menyita perhatian polisi. Mereka memeriksa Direktur dan Manajer Operasi untuk mengetahui asal api.

TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
KEBAKARAN DI BATAM - Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy saat dijumpai awak media di lokasi kebakaran pabrik styrofoam, Kamis (25/1/2024). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kebakaran di Batam yang menghanguskan pabrik styrofoam masih menyita perhatian penyidik Polsek Nongsa.

Mereka memanggil Direktur dan Manajer Perusahaan PT Kepri Indo Packing Plastic terkait kebakaran di Batam pada Kamis (25/1/2024) itu.

Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy melalui Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Ardiansyah mengungkap jika hasil pemeriksaan sementara api diduga berasal dari salah satu mesin produksi dari dalam pabrik.

"Kami sudah minta keterangan dari Direktur dan Manajer Operasi PT Kepri Indo Packing Plastic," ungkap Iptu Ardiansyah, Sabtu (27/1/2024).

Ardiansyah menjelaskan sebelum kejadian ada salah satu mesin produksi yang korslet dan mengeluarkan api.

Api tersebut dengan cepat menyambar bahan produksi yang ada di lokasi.

Dia menjelaskan dari keterangan beberapa karyawan yang sudah diperiksa dimana saat itu bahan produksi di lokasi cukup banyak, dan bahan produksi merupakan bahan yang mudah terbakar.

"Setelah api menyambar dengan cepat membesar, para karyawan langsung kabur, tidak ada yang bisa di selamatkan," terangnya.

Dia juga mengatakan seluruh isi gedung ludes terbakar."Dari keterangan Direktur perusahaan kerugian diperkirakan Rp 4 sampai Rp 5 miliar," katanya.

Namun meski demikian Ardiansyah mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap insiden tersebut untuk memastikan penyebab kebakaran di Batam itu.

"Kasus masih kami kembangkan untuk memastikan penyebab kebakaran," kata Ardiansyah.

Kebakaran di Batam itu sebelumnya membuat geger warga di sekitar pabrik styrofoam.

Sebab selain mendengar bunyi ledakan, kondisi pabrik 90 persen terbakar hanya dalam waktu sekitar satu setengah jam.

Baca juga: Fakta Fakta Kebakaran di Batam Hanguskan Pabrik Styrofoam Dekat Permukiman Warga

Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy menjelaskan dugaan sementara api asal api yang mampu membakar hampir seluruh gudang PT Kepri Indo Packing Plastic.

Ia menyebut, dugaan sementara api berasal dari kebocoran gas dan timbulnya percikan api pada saat pekerjaan pembuatan.

"Bahwa ada pekerja dalam gabus terjadi gesekan dimana di gabus itu ada sedikit gas yang mencuat apinya, sehingga api menjalar besar," kata Kapolsek Nongsa

Guchy juga menyebut sebelum api membesar, ada upaya dari karyawan untuk memadamkan api dengan APAR, namun api cepat menjalar mengingat dalam pabrik tersebut terdapat banyak bahan yang mudah terbakar.

"Untuk penyebab pasti masih kami telusuri, bisa kita lihat api baru padam dan kondisinya masih panas. Nanti akan kami dalami," ujar Kompol Restia melanjutkan.

Disinggung mengenai korban jiwa tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS - Kebakaran di Batam Hanguskan PT Kepri Indo Plastik Nongsa

Sebanyak 17 karyawan berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.

Api benar-benar padam sekira pukul 14.27 WIB, gedung pabrik styrofoam bahkan sudah tampak tak dapat digunakan kembali.

Atap roboh beserta material pabrik lainnya sudah tak dapat digunakan kembali akibat dari kebakaran ini.

Sementara dari pihak management ataupun pengawas PT tak dapat dijumpai di lokasi kebakaran di Batam tersebut.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved