SELEB TIKTOK DITANGKAP

Klarifikasi Satria Mahathir Usai Pernyataannya di Podcast, Sebut Hanyalah Hiburan Semata

Ssatria Mahathir menyampaikan bahwa ia juga rekan-rekannya yang terlibat tidak mendapatkan perlakuan khusus selama ia ditahan di rutan

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
YouTube Need A Talk
Satria Mahathir menyesal tak jadi polisi seperti mendiang ayahnya, Selasa (23/1/2024). FOTO: Satria Mahathir dalam YouTube Need A Talk, Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Satria Mahathir memberikan klarifikasinya atas pernyataan viral nya yang ia lontarkan terkait mendapatkan hak istimewa dan perlakuan khusus selama di Rutan Polresta Barelang.

Klarifikasi tersebut ia sampaikan melalui sebuah video yang ia unggah di media sosial.

"Assalamualaikum wr.wb, saya dengan Satria Mahatir akan 'cobat' cowok tobat, ingin klarifikasi terkait beberapa hal yang belakangan ini sempat jadi sorotan publik yaitu ketika saya podcast Atta Halilintar dan juga Samuel Christ," dikutip dari ungkapan Satria Mahathir dalam video yang diunggahnya, Kamis (1/2/2024)

Satria menjelaskan bahwa dalam podcast tersebut tidak ada maksud untuk menjatuhkan institusi tertentu.

"Perlu saya perjelas bahwa saya tidak pernah atau saya tidak sedang menjatuhkan institusi maupun pejabat. Seluruh isi konten tersebut hanyalah hiburan semata karena itu bagian dari personal branding saya," tambah Satria dalam klarifikasinya.

Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa ia juga rekan-rekannya yang terlibat tidak mendapatkan perlakuan khusus selama ia ditahan di rutan Sat Tahti Polresta Barelang.

Baca juga: Seleb TikTok Satria Mahathir Sebut Dirinya Bebas Karena Orang Dalam, Keluarga Korban Tak Terima

Baca juga: Satria Mahathir Cs Dibebaskan Melalui Restorative Justice

"Saya tidak pernah dilakukan secara khusus yang mana berbeda dari tahanan tahanan lainnya," ujarnya lagi.

Kemudian terkait dengan pembebasan yang dilakukan secara perdamaian, ia menampik adanya biaya yang harus ia keluarkan untuk korban

"Dan saya tidak mengeluarkan uang Rp 1000 pun untuk proses Restoratif Justice," kata Satria.

Seleb Tiktok 20 tahun tersebut menyebut, proses perdamaian murni dilakukan antara keluarga korban dan keluarga pelaku.

Sebelum mengeluarkan klarifikasi ini, pernyataan yang membuat viral di media sosial ialah pernyataan mengejutkan dari Satria Mahatir saat diundang di Podcast Atta Halilintar.

Dikutip dari podcast Atta Halilintar, Satria menyebut telah memprediksi bahwa keluarga korban akan membebaskan dirinya dan 3 rekannya dari penahanan.

"Cogil, baru bebas, bagaimana rasanya?" tanya Atta Halilintar dalam Podcastnya.

Dengan mengenakan kostum hitam bertopi oranye dengan jelas Satria menjawab yang dibarengi senyuman "sesuai prediksi sih,"

Dalam podcast tersebut, ia mengaku adanya power orang-orang disekelilingnya yang mampu mengubah keadaan.

"Aku termasuk. Terbukti, aku ditahan cuma 13 hari, papaku sudah meninggal tapi di belakangku kan masih ada orang-orang berpengaruh lainnya," ungkap Satria dalam podcast.

Kemudian ia menyebutkan bahwa rekan-rekannya yang ditahan juga punya punya power tersendiri.

"Masih ada orang-orang dibelakang ku, masih ada bapaknya dia yang DPR, diluar dari ini pengusaha gede semua orangtuanya di Batam," kata Satria.

Satria menyatakan dalam podcast tersebut ia merasa memiliki power sehingga membuat penahanannya berjalan singkat.

Sementara itu beberapa waktu lalu, penyataan Satria Mahathir dalam podcast membuat kecewa salah satu orang tua rekan dari Satria yang ditahan.

"Saya sangat kecewa sekali dengan perkataan dia itu adalah hoax. Apa yang dikatakan kita sedikitpun masalah sangkut masalah ini secara kekeluargaan," ujar Erizal Kurai.

Proses restoratif justice ini dilakukan secara murni dari keluarga korban pengeroyokan memaafkan perbuatan keempat tersangka yang ditahan.

"Beliau (keluarga korban) terbuka hatinya karena memikirkan masa depan anak-anak kami," tambahnya.

Ia juga menyebut keluarga Nyanyang Harris juga tidak meminta satu sen uang kepadanya ataupun pihak kepolisian.

"Beliau mau tanpa satu sen pun uang, termasuk dari pihak kepolisian juga kami tidak pernah mengeluarkan uang satu sen pun, Alhamdulilah," ujar Kurai.

Erizal meminta kepada Satria untuk membuat klarifikasi atas apa yang ia sampaikan dalam podcast tersebut.

Kemudian, dari Nyanyang Harris juga menampik adanya desakan untuk mencabut laporan terhadap para tersangka pengeroyokan terhadap anaknya.

"Pada dasarnya saya terkait dengan restoratif justice karena ada upaya dari keluarga Pak Kurai dengan ibunya Dimas dan Rehan, itu datang kepada saya," ujar Nyanyang.

Ia melanjutkan, beberapa kali keluarga para tersangka datang kepada dia meminta untuk perdamaian, berdasarkan hal tersebut dan karena kemanusiaan ia kemudian melanjutkannya ke restoratif justice.

"Karena kemanusiaan dan merasa bahwa anak-anak itu punya masa depan maka restoratif justice. Atas dasar itu, jadi tidak ada unsur pemaksaan, penekanan, apalagi ada unsur biaya atau duit," tambah Nyanyang.

Ia mengaku kecewa apabila ada unsur biaya atau dana, karena menurutnya selama ini adalah murni membantu membebaskan mereka menjadi anak yang lebih baik kedepannya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

 

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved