BINTAN TERKINI

Pengakuan Anak yang Ayahnya Tewas Menggantung di Kamar, Korban Mengeluh Sakit

Selama ini pria 69 tahun itu memiliki sakit pada bagian kaki (asam urat) pasca pernah terjatuh di kebun. korban sempat mengeluhkan rasa sakit

|
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng
Anggota Polsek Bintan Timur sedang mengevakuasi jasad Suhadi (69) di Kampung Sei Enam Darat Jl. Kebun Sayur RT 002 / RW 003 Kel. Sungai Enam Kec. Bintan Timur Kab Bintan. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN -  Anak korban Makhyati sangat terpukul atas peristiwa yang menimpah Suhadi, ayahnya.

Kepada awak media, Makhyati menceritakan apa yang dialami ayahnya tersebut.

Menurutnya, selama ini pria 69 tahun itu memiliki sakit pada bagian kaki (asam urat) pasca pernah terjatuh di kebun.

"Ayah saya mengalami sakit asam urat, kurang lebih satu tahun belakangan ini," ucap Makhyati, Minggu (4/2/2024).

Dia mengaku, selama ini hubungan keluarga dan korban baik-baik saja.

"Diduga ayah tak tahan sakit lagi, sehingga memilih jalan tersebut," jelasnya.

Apalagi kata, kata dia pada Minggu (4/2/2024),sekira pukul 02.00 WIB, korban sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian kaki dan deman.

"Ayah sempat meminta kepada ibu, untuk meminta bantuan warga agar diantar berobat ke RSUD Bintan," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS, Pria di Bintan Ditemukan Tergantung di Dapur Rumahnya

Baca juga: Lajur Pejalan Kaki Pelabuhan KPK Karimun Jadi Parkir Mobil, Petugas Enggan Komentar

Lalu, dikarenakan kondisi malam dan gelap ibu tak berani keluar rumah dan memutuskan menunggu hingga pagi.

Sekitar pukul 05.45 WIB, ibu kemudian memanggil ayah, namun sudah tak menyahut lagi.

Saat beranjak ke dapur ibu sungguh kaget karena melihat ayah sudah dalam kondisi tergantung.

"Ibu kemudian histeris sehingga warga berdatangan ke lokasi dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Bintan Timur," jelas.

Dia mengaku, selama kedua orangtuanya memang tinggal berdua saja di rumah tersebut.

Dirinya, mengakui keluarga besar telah menerima dengan ikhlas, serta tidak mau dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan autopsi disaksikan Ketua RW dan Ketua RT.

"Korban sudah dimakamkan pada pukul 13.30 WIB di TPU Kp. Sei Enam Data Kel. Sungai Enam Kec. Bintan Timur Kab. Bintan," tutupnya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).

 

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved