RAMADAN

Bolehkah Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Nazar Digabung dalam Satu Hari?

Habib Novel Al-Athos dan Ustaz Isnan Ansory memberikan pandangannya terkait bolehkah puasa qadha Ramadan dan puasa nazar digabung dalam satu hari

Penulis: Dewi Haryati | Editor: Dewi Haryati
NU ONLINE
PUASA - ilustrasi puasa. Bolehlah puasa qadha Ramadan dan puasa nazar digabung dalam satu hari? Ini jawabannya 

TRIBUNBATAM.id - Bolehkah menggabungkan puasa qadha Ramadan dan puasa nazar dalam satu hari?

Pertanyaan seperti ini mungkin pernah muncul di benak kamu. Apalagi sebentar lagi Ramadan 1445 Hijriah akan datang.

Ada yang ingin melunasi utang puasa Ramadan tahun sebelumnya, namun di sisi lain juga punya nazar untuk melakukan puasa jika hajatnya dikabulkan.

Nah, bolehkah kedua niat puasa ini digabungkan dalam satu hari?

Baca juga: Jadwal Salat Lingga, Anambas, Natuna Senin 5 Februari 2024 Jelang Ramadan 1445 H

Perlu diketahui, puasa nazar adalah puasa yang wajib dilakukan ketika seseorang memiliki nazar.

Pun sama, puasa qadha Ramadan hukumnya wajib dilakukan karena meninggalkan puasa di bulan Ramadan lantaran uzur yang dibenarkan, hitungannya utang.

Terhadap pertanyaan ini, Habib Novel Al-Athos, Pengasuh Majelis Taklim Al-Wasilah tegas menjawab, kedua puasa wajib ini tak boleh digabung.

Awalnya ia menjawab terkait puasa, wajib untuk berniat. Puasa ini bisa diniati sunnah dan wajib.

"Bedanya, puasa sunnah waktu niatnya lebih panjang. Dari mulai terbenam matahari sampai waktu zuhur. Mau dibatalkan juga tak apa-apa. Tetapi puasa wajib tak boleh dibatalkan," katanya dikutip dari channel YouTube Habib Novel Al-Athos, Senin (5/2/2024).

Ia melanjutkan, seumpama ingin menggabungkan dua puasa sunnah dalam satu waktu, tidak apa. Begitu juga puasa fardhu dan puasa sunnah, tidak apa-apa.

Namun lain halnya jika mau menggabungkan puasa wajib dengan puasa wajib.

"Puasa wajib dan puasa wajib digabung, tak boleh. Puasa qadha Ramadan dan puasa nazar tak boleh dijadikan satu, harus sendiri-sendiri," ujarnya.

Itu artinya, dua niat puasa ini harus dilakukan terpisah di hari berbeda.

Selain Habib Novel Al-Athos, Ustaz Isnan Ansory juga memberikan pandangannya terkait bolehkah puasa qadha Ramadan digabung dengan puasa nazar dalam channel YouTube Rumah Fiqih yang tayang pada 31 Juli 2018 lalu.

Ia mengatakan terkait puasa, pada umumnya ulama membolehkan menggabungkan beberapa puasa. Hanya saja permasalahannya, ibadah seperti apa yang dibolehkan untuk menggabungkan beberapa niat di dalam satu amalan ibadah.

Terkait hal ini, ulama membagi dua klasifikasi dalam suatu amalan. Pertama, menggabungkan niat ibadah dan niat selain ibadah. Kedua, menggabungkan niat ibadah dengan ibadah lainnya.

Adapun menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dan puasa nazar, termasuk aktivitas penggabungan niat ibadah dengan ibadah lain.

Baca juga: Kenali Tujuh Tanda Bahaya bagi Ibu Hamil yang Berpuasa di Bulan Ramadan

Para ulama sepakat kalau menggabungkan puasa qadha Ramadan dan nazar, puasanya dihitung sah.

Hanya saja para ulama berbeda pendapat, puasa seperti apa yang dianggap sah ketika berpuasa, ada dua niat puasa yang dua-duanya bernilai wajib.

Pertama, ulama mengatakan menggabungkan niat dua ibadah yang wajib; puasa qadha Ramadan dan puasa nazar, tidak semuanya dikatakan sah.

Mayoritas ulama berpendapat, ibadah puasa yang dianggap sah yakni puasa qadha Ramadhan. Sedangkan puasa nazar dianggap tidak sah dan harus diganti pada hari yang lain.

Kedua, pendapat yang dinisbatkan pada Imam Muhammad Ibn al Hasan ash Syaibani.

Dikatakan, jika menggabungkan niat dua ibadah puasa qadha Ramadan dan nazar di hari yang sama, puasanya dianggap sah, hanya saja nilai ibadahnya otomatis menjadi ibadah sunnah.

"Artinya belum dianggap melakukan (puasa qadha Ramadan atau puasa nazar) dan harus diganti di hari lain," ujar Ustaz Isnan.

Niat Puasa Qadha Ramadan

Inilah niat puasa qadha Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.

Niat puasa qadha Ramadan sebaiknya diucapkan pada malam hari.

Niat puasa qadha ini boleh diucapkan dalam bahasa Arab atau latin

Niat Puasa Nazar

Inilah niat puasa nazar

نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ

Nawaitu shauman nadzri lillahi ta'ala

Artinya: Saya berniat puasa nazar karena Allah Ta'ala.

Baca juga: Tradisi Unik Warga Gorontalo saat Ramadan, Ada Dakwah Jalanan Cegah Aksi Tawuran

Setelah membaca niat, kita dapat melaksanakan puasa seperti pada umumnya selama satu hari, hingga memasuki waktu Magrib sebagai tanda berbuka puasa.

Niat puasa nazar ini dibaca pada malam hari atau saat memasuki waktu Subuh sebelum menjalankan puasa nazar.

(tribunbatam.id/Dewi Haryati)

Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved