Target Wisman 3 Juta, Ini Langkah dan Persiapan Pelaku Pariwisata

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Sektor pariwisata maupun kunjungan wisatawan yang masuk ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari pemerintah pusat telah menargetkan untuk Provinsi Kepulauan Riau agar bisa mendatangkan wisatawan sebanyak tiga juta kunjungan.

Tidak hanya Kota Batam, daerah kabupaten di Kepri juga memiliki target sesuai dari arahan pemerintah pusat.

Untuk mengetahui seperti apa langkah dari pelaku pariwisata agar target wisatawan dapat terpenuhi, Tribunbatam.id sudah mengundang dua orang narasumber pada program Tripod edisi Rabu, 28 Februari 2028, bersama narasumber Dewan Penasehat ASSPI  DPD Kepri, Irwandi Azwar bersama narsumber kedua yakni Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia DPD Kepri , Justitia Primadona, yang dipandu host Tribun Batam, Sihat Manalu.

TB : ASSPI ini kira - kira bisa dijelaskan ini seperti apa dasar hukumnya, apakah sama dengan ASITA, ataukah berbeda?

IA : Tadinya dimulai dari banyaknya karyawan dari travel agent yang ingin berkiprah di pariwisata. Saya masih ingat di tahun 2000 an itu kita tidak menamakan diri kita adalah dpelaku . 

Artinya orang - orang yang berprofesi di bidang pariwisata, dan notabene nya 70 persen adalah travel agent. ASPPI berdiri untuk mengakomodir para pelaku, profesional, dan karyawan  supaya bisa berkiprah. 

Ruang lingkup pariwisata dituntut sesuai perkembanga zaman, pada tahun 2008 kita berinisiatif melakukan gatering dan saat itu saya memberikan ide untuk pembentukan asoiasi pelaku pariwsita.

Baca juga: Rekapitulasi Perhitungan Suara Tingkat Kabupaten Digelar KPU Lingga, Bawaslu Kawal Hingga Selesai

Baca juga: Abdul Manaf Klaim Menang Pileg, Meskipun Dilaporkan Rivalnya ke Bawaslu

TB : Berarti ada semacam perjuangan sehingga para pelaku pariwisata bisa semakin bergairah dengan adanya perjuangan tadi. Sekarang ini seperti apa perkembangan dari ASSPI di Kepri?

IA : Kita kilas balik sebentar saja saat covid-19 waktu itu, wisatawan ini tiap tahun berakumulasi dan bertambah seiring dengan pertumbuhan infrastruktur kemudian minat, salah satu upaya yang ASPPI lakukan dengan menciptakan sebuah minat orang datang ke Kepri, kita mencanangkan waktu itu TTM artinya adalah berangkat dari bahwasanya kita berada di segitiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yang mana di sini bertemunya para pelaku pariwisata delam ajang jual beli paket wisata mereka.

Ketika kita promosi untuk Batam, Kepulauan Riau waktu itu kita juga mengundan mereka dari mancanegara. Kita punya paket wisata ini, kita punya potensi ini, kita ada Bintan, Batam.

TB : Apa paket wisata yang kita jual dan apa paket unggulan pak?

IA : Untuk di Batam sendiri saya rasa travel agent di Kepri 80 persennya ada di Batam. Yang kita jual itu adalah apa potensi yang ada di Batam, apa potensi yang ada di Bintan atau daerah lainnya. 

Untuk Batam saya bisa bilang auto pilot, tanpa di promosikan saja orang pasti akan datang. Kita punya pelabuhan, kapal ferry, namun kita ada upaya lain, alhamdulillah pemerintah dalam hal ini bersama - sama berusaha membuka rute - rute baru.

TB : Mengenai masalah ongkos atau tiket kapal yang saat ini sudah disampaikan tetapi sulit untuk turun, kira - kira ini apakah karena ada persaingan atau dikendalikan dari singapura, atau mereka membuat ini tinggi agar tidak ada wisatawan yang masuk ke Batam, atau seperti apa?

IA : Ini memang sangat sensitif juga ya, dan bukan ranah saya, kawan juga dari bidang lain. Kalau boleh saya cuma solusi aja terlepas dari apakah ini ada semacam kesepakatan, kami dari pariwisata hanya menginginkan regulasi yang sangat minim sekali, yang penting orang datang.