TRIBUN BATAM PODCAST

Refleksi Pileg 2024 di Batam, SMN: Minggu Tenang yang Tak Tenang, Saya Terkejut

Caleg terpilih DPRD Batam 2024, Surya Makmur Nasution mengatakan, politik uang pada pileg 2024 semakin parah daripada pemilu tahun sebelumnya

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah selesai. Ada yang menang dan banyak juga yang kalah.

Tentu semuanya dilalui dengan proses yang selektif. Termasuk cara kampanye masing-masing calon legislatif (Caleg).

Tribun Batam Podcast kali ini bakal bicara soal politik dan bagaimana hingga akhirnya caleg bisa terpilih atau lolos ke DPRD Batam.

Berikut petikan wawancara Tribun Batam (TB) dengan Caleg Terpilih DPRD Batam dari PKB, Surya Makmur Nasution (SMN).

TB : Bagaimana pendapat abang, kuat mana kampanye di medsos atau politik uang?

SMN : Setelah masuk di Batam, saya melihat politik uang di Batam makin parah. Tahun 2009 memang ada, tapi tahun 2024 semakin parah.

Pemilu sebelumnya masih bisa dikontrol, kita datang ke masyarakat dan beri pemahaman soal politik uang mereka tidak akan lari dan paham.

Sementara saat ini sangat berbeda, sebagian besar memilih karena uang.

Baca juga: Bawaslu Tanjungpinang Hentikan Dugaan Politik Uang Caleg DPRD Tanjungpinang

Kendati demikian saya tetap yakin kampanye di medsos tetap yang menjadi efektif.


TB : Abang tahu bahwa jadi caleg harus memiliki uang banyak, sementara abang minim uang. Apa konsep abang waktu itu?

SMN : Saya dulu berpikiran positif, seharusnya kita dari Pemilu ke Pemilu pasti ada perubahan. Tentu semuanya itu adalah untuk menuju kebaikan.

Karena bagaimanapun sistem pada tahun 2014 hingga 2019 lebih baik. Sebagai contoh sirekap tahun ini lebih buruk dari tahun sebelumnya.

Jika sesuai aturan, harusnya sekarang kita lebih maju dan baik bukan semakin mundur, baik itu prosedur hingga teknis pelaksanaan harus jauh lebih baik. Dan saya meyakini itu.

Saya ingin mendidik masyarakat, agar bagaimana mereka punya pilihan kepada seseorang bukan karena tunggu dibayar terlebih dahulu.

Untuk itu saya tetap maju tanpa uang, dan saya lebih memilih pengenalan di medsos saja.


TB : Abang tentu punya asumsi, maju tanpa politik uang, apa strateginya?

SMN : Saya punya keyakinan sendiri. Sekarang inikan era media sosial. Di era ini menurut saya adalah promosi yang terbaik di tahun 2024 ini.

Sebab media sosial lebih efektik jika dibandingkan dengan baliho hingga atribut di lapangan. Kelebihannya kita langsung berinteraksi dengan masyarakat di media sosial.

Meski begitu tatap muka harus juga kita lakukan karena dengan ibu-ibu paruh baya, mereka tidak menggunakan media sosial.

Jadi saya meyakini, masyarakat yang baru-baru ini memilih saya adalah orang-orang yang kenal dengan saya, baik di media sosial maupun ketemu langsung.

Kalaulah tidak menggunakan uang, maka saya yakin suara saya pasti tinggi.


TB : Dari survei abang, pendekatan secara langsung dan melalui medsos, mana yang lebih efektif?

SMN : Saya rasa itu kombinasi. Tatap muka bagi orangt ua sementara di medsos untuk kaum milenial.

Apalagi saya juga sering turun ke lapangan bertemu dengan orang tua atau lansia. Sementara anak muda tidak perlu ketemu hanya lewat media sosial saja.


TB : Di grafik media sosial abang, pada masa tenang, apakah abang sudah bisa prediksi berapa banyak pemilih dari medsos?

SMN : Waktu itu saya perkirakan, minimal 5 ribu dari belasan ribu warganet yang akan memilih saya.

Kenapa demikian, karena di madsos saya tidak semuanya ada di dapil saya. Namun ada yang dari Nongsa hingga Sagulung.

Apalagi saat integrasi di medsos itu sangat jelas.


TB : Abang baru sadar dan juga waswas dengan kehadiran politik uang itu sejak kapan?

SMN : Saya mulai mengetahui saat Minggu tenang. Wah menurut saya ini tidak tenang, saya terkejut.

Pada tahun 2019 lalu, Panwas itu masih lumayan bagus. Beda dengan sekarang ini.

Baca juga: Mengulik Politik Uang dalam Pemilu di Batam

Dulu jual beli C1 oleh Gakumdu langsung ditangkap dan diproses, sekarang sepertinya adem-adem saja.


TB : Setelah abang menyadari itu, apakah abang masih optimis dengan perolehan suara kemarin?

SMN : Jika ditanya optimis, saya tetap optimis sebab sejelek-sejeknya suara saya, saya masih tetap di atas.

Kenapa demikian, saya bekerja pertama niat saya adalah niat bekerja untuk kebaikan. Saya kerja penuh dengan keiklasan. Apapun suara dari masyarakat saya tetap ikhlas saja.

Niat saya ingin membesarkan PKB agar lebih baik, sehingga saya yakin Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita.

Untuk lebih lengkapnya saskikan di Facebook Tribun Batam di link : https://www.facebook.com/share/v/Cc1gptBNRrztWQBK/?mibextid=w8EBqM. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca berita lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved