Beda Garam Epsom dan Garam Himalaya, Mana yang Lebih Berkhasiat untuk Mandi Garam?

Simak perbedaan garam epsom dan garam himalaya yang dapat digunakan untuk mandi garam, punya manfaat masing-masing bagi kesehatan tubuh.

Freepik
garam epsom dan garam himalaya - Simak perbedaan garam epsom dan garam himalaya yang dapat digunakan untuk mandi garam, punya manfaat masing-masing bagi kesehatan tubuh. 

TRIBUNBATAM.id - Berikut perbedaan garam epsom dan garam himalaya untuk mandi garam.

Mandi garam merupakan aktivitas mandi dengan mencampurkan garam mandi ke air hangat.

Mandi garam dapat dilakukan dengan cara mandi seperti biasa atau dengan berendam.

Perlu diketahui, bahwa mandi garam tidak boleh menggunakan garam sembarangan.

Garam yang dapat dipakai untuk mandi garam antara lain garam epsom dan garam himalaya.

Garam epsom dan garam himalaya memiliki manfaat yang berbeda saat digunakan untuk mandi garam.

Namun secara garis besar, garam epsom dan garam himalaya memberikan efek relaksasi ketika dipakai untuk mandi garam.

Berikut Tribunbatam.id sajikan perbedaan garam epsom dan garam himalaya.

Garam Epsom

Dikutip dari Health.com, garam epsom adalah Magnesium Sulfat.

Garam epsom (magnesium sulfat) adalah senyawa kimia yang digunakan untuk berbagai keperluan medis dan kesehatan. Ini memiliki beberapa manfaat kuat yang didukung sains, termasuk psoriasis dan pereda kulit kering.

Pembuatan garam epsom dilakukan dengan melarutkan magnesium oksida, magnesium hidroksida, atau magnesium karbonat dalam asam sulfat, atau dengan menambang mineral alami kieserite atau epsomite.

Penggunaan garam Epsom sudah ada sejak abad ke-17 dan digunakan sebagai obat untuk kondisi seperti sakit perut, otot tegang, dan sembelit.

Garam epsom berbentuk kristal kecil dan tidak berwarna.

Garam epsom dapat ditambahkan ke dalam air hangat untuk mandi garam.

Senyawa kimia ini diyakini dapat membantu meredakan nyeri otot dan menenangkan kulit yang teriritasi.

Garam epsom juga dapat dikonsumsi secara oral untuk berbagai kegunaan dan kondisi medis, termasuk untuk sembelit dan untuk meningkatkan rendahnya kadar magnesium dalam tubuh.

Garam epsom secara umum diakui aman oleh FDA, namun terdapat risiko efek samping mulai dari ringan hingga berat.

Garam Himalaya

Dilansir dari laman healthline.com, Himalayan Salt atau Garam Himalaya adalah sejenis garam batu berwarna pink dari wilayah Punjab di Pakistan, dekat kaki bukit Himalaya.

Beberapa orang meyakini garam himalaya merah muda, sebagai salah satu garam paling murni yang tersedia, dan mengatakan garam tersebut memiliki beberapa manfaat kesehatan.

Kandungan garam himalaya secara kimiawi mirip dengan garam meja, yang mana mengandung hingga 98 persen natrium klorida.

Kandungan lainnya terdiri dari mineral, seperti kalium, magnesium, dan kalsium, yang memberi warna merah muda cerah pada garam.

Mineral ini juga menjelaskan mengapa rasa garam Himalaya berbeda dari garam meja biasa.

Kandungan mineral dalam garam himalaya bervariasi tergantung dari mana asal garam himalaya tersebut.

Lebih penting lagi, beberapa sampel garam himalaya telah ditemukan mengandung unsur-unsur yang berpotensi beracun seperti arsenik, merkuri, dan timbal.

Cara menggunakan garam himalaya dapat berbeda tergantung masing-masing orang.

Ada yang menggunakannya sebagai pelengkap masakan, membumbui makanan, dan mengawetkan makanan.

Namun beberapa orang juga menggunakan garam himalaya merah muda sebagai pengganti garam mandi atau untuk mandi garam.

Manfaat garam himalaya saat dipakai untuk mandi garam cukup beragam.

Mulai dari memberi efek relaksasi, memberikan magnesium bagi tubuh, mengobati eksim, psoriasi, dan jerawat punggung, hingga meredakan gigitan serangga.

(Tribunbatam.id/Cahyanti Nawangsari)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved