BATAM TERKINI
Polisi Periksa 3 Saksi terkait Aksi Oknum SPBU Codo Sagulung Batam Tipu Konsumen
Kanitreskrim Polsek Sagulung Ipda Asmir sebut, pihaknya telah periksa tiga saksi dari pihak SPBU Codo Batam terkait aksi tipu konsumen
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Polisi telah memeriksa tiga saksi terkait dugaan penipuan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU 13294709 Codo Sagulung, Batam.
Kanitreskrim Polsek Sagulung Ipda Asmir menyebut, tiga saksi itu bekerja di SPBU yang dimaksud.
"Tiga orang yang kita periksa yakni manager lapangan, manager keuangan dan petugas keamanan yang jaga saat kejadian," kata Asmir, Jumat (10/5/2024).
Ia melanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Pertamina dan Disperindag Kota Batam untuk dimintai keterangan.
Baca juga: Aksi Tipu Oknum SPBU Codo Sagulung Batam Berujung Laporan Polisi
Sementara di SPBU 13294709 Codo Sagulung, pihaknya akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) jika saksi sudah selesai diperiksa.
"Nanti kita akan cek TKP, kalau menang harus kita segel akan kita segel," kata Asmir.
Sebelumnya diberitakan, pengelola Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) 13294709 Codo yang ada di Perumnas Baru Griya Permata Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung, diduga tipu konsumen yang membeli BBM jenis Pertamax 92, tetapi sebagian diisi Pertalite.
Tidak terima dengan kejadian tersebut, korban bernama Tuah Barus membuat laporan ke Polsek Sagulung dengan laporan Polisi Nomor: STPL/B/79/IV/2024.
Saat dikonfirmasi Tribunbatam.id, Tuah Barus menjelaskan, kronologis kejadian saat dia membeli minyak Pertamax ke SPBU Codo Sagulung sebanyak 1.600 liter.
Sebelum pembelian minyak, dirinya sudah melakukan pembayaran untuk pembelian minyak jenis Pertamax.
"Jadi saya sudah transfer uang untuk pembelian minyak tersebut," kata Tuah Barus.
Saat pemesanan, dirinya menyetor uang pembelian Pertamax 92 sebesar Rp 20.150.000 kepada bagian keuangan SPBU Codo atas nama Mini Wijaya.
Baca juga: Tipu Konsumen, Pertamina Hentikan Sementara Suplay Pertalite ke SPBU Codo Batam
"Setelah melakukan pembayaran, keesokan harinya minyak diambil oleh anak buah dan langsung diantar ke perusahaan," kata Tuah.
Tuah mengatakan, pada 27 Feberuari 2024 lalu, minyak tersebut diantar ke perusahaan. Setelah dicek pihak perusahaan, ditemukan bahwa minyak yang dikirim bukan Pertamax semuanya.
"Jadi yang dikirim itu dari 1.600 liter yang kita beli, hanya 1.056 liter Pertamax, sementara 544 liter lainnya diganti dengan Pertalite," kata Tuah.
Suami Istri Tewas di Kamar Kos Kota Batam, Terungkap Pekerjaan Mereka Selama Ini |
![]() |
---|
Polisi di Batam Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Alami Sakit |
![]() |
---|
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.