ANAMBAS TERKINI

Warga Tarempa Anambas Kembali Sulit Dapat BBM Pertalite, Pemkab Ungkap Sebabnya

Warga Anambas kembali sulit mendapatkan BBM jenis Pertalite. Pemkab Anambas buka suara terkait kelangkaan BBM di daerah terkenal penghasil migas ini.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
BBM DI ANAMBAS - Salah satu penjual minyak di Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri kosong tak menjajakan BBM Pertalite, Rabu (15/5/2024). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Bahan Bakar Minyak atau BBM pertalite kembali langka di Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Di Kecamatan Siantan termasuk Tarempa, bensin begitu sulit ditemukan seminggu belakangan ini.

Sejumlah pengecer penjual minyak botolan yang biasa mudah ditemukan pada pagi hingga malam hari bahkan mendadak tak menjajakan pertalite lagi.

Yang tak kalah mengherankan, setelah sepekan sebelumnya kehilangan bensin dan mulai dijajakan Senin kemarin, peredarannya kini mendadak hilang bak ditelan bumi.

Persoalan kelangkaan BBM pertalite yang jadi kebutuhan dasar masyarakat ini seolah telah lumrah dan tak kunjung teratasi.

Padahal daerah terdepan Indonesia ini kadung terkenal sebagai daerah penghasil minyak dan gas.

Bahkan urusan pengisian BBM pertalite untuk kendaraan bermotor masih menggunakan cara manual dengan botol eceran.

Saat-saat langka, harganya pun bisa melambung di atas harga eceran tertinggi atau HET dengan besaran Rp 20 ribuan.

Kondisi kelangkaan minyak ini lantas menjadi keluhan banyak warga Tarempa, Kecamatan Siantan.

"Aneh minyak baru saja dijual Senin kemarin dan udah dua hari ini tiba-tiba gak ada lagi yang jual kayak ditelan bumi minyak ini," ujar Sarti salah seorang warga Tarempa.

Ia mengaku sudah dua hari ini mencari keberadaan minyak pertalite, mulai dari menanyakan kawan-kawan hingga meninjau ke penjual minyak eceran, namun nihil.

"Gak tahu lagi lah mau kayak mana ini, padahal setumiap hari kerja atau mau ada keperluan kendaraan ini perlu minyak, bisa-bisa numpang motor kawan yang ada minyak lah," cetusnya.

Baca juga: Disperindag Angkat Bicara Soal Kelangkaan BBM di Anambas, Kapal Diprediksi Tiba Besok

Menurut dia, kondisi kelangkaan minyak ini patutnya diantisipasi oleh sejumlah pihak kepentingan, agar tidak meresahkan masyarakat.

Juntak warga Tarempa lainnya menambahkan, dalam situasi begini, tidak jarang sebagian masyarakat kerap menampung BBM di rumah bila ketersediaan BBM jenis premium mendadak menghilang.

Ia menilai, pemerintah daerah sepatutnya turun meninjau ke lapangan dan mengawasi pengisian minyak kendaraan bermotor milik warga.

"Kalau tak salah sebelumnya ada surat imbauan yang dikeluarkan oleh DKUMPP kepada pihak penjual eceran minyak gak boleh kasih pembeli bawa minyak botolan ke rumah, nah ini harusnya diterapkan lagi biar gak terjadi panic buying dan penyaluran minyak bisa efektif," jelasnya.

Di kesempatan terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Pembangunan Setda Anambas, Yohanes menerangkan, langkanya BBM pertalie di Siantan Tarempa, karena salah satu kapal sub penyalur mengalami perbaikan.

Baca juga: Disperindag Angkat Bicara Soal Kelangkaan BBM di Anambas, Kapal Diprediksi Tiba Besok

Selain itu, masuknya kapal sub penyalur yang lain pada Minggu lalu hanya membawa kouta sebanyak 40 ton dan tak mencukupi kebutuhan.

"40 ton itu hanya sedikit karena kebutuhan minyak itu tidak hanya untuk kendaraan motor atau mobil saja tapi juga untuk kebutuhan kapal speed boat antar pulau. Jumlah kendaraan masyarakat pun semakin banyak," ungkapnya.

Di sisi lain, ia menambahkan, hilangnya peredaran minyak bensin dalam sehari ini juga dipicu adanya kepanikan pembelian yang berlebihan atau panic buying masyarakat.

"Memang sudah ada itu kemarin surat imbauannya dari DKUMPP, kami akan koordinasikan supaya pengawasannya ditingkatkan," ujarnya.

Yohanes juga menyebutkan, telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina Riau untuk dapat menambah kouta BBM sub penyalur milik Enggan.

"Sudah kami koordinasikan tinggal putusannya saja dari pertamina apakah diacc atau tidak. Nah perkiraan saya kalau kapal sub penyalur Mui sudah selesai tiga hari ke depan minyak sudah masuk ke Anambas," tukasnya. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved