Jadwal Siaran Langsung Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kesempatan sang Dewi Sudahi Puasa 61 Tahun

TRIBUNBATAM.id - Final Liga Eropa 2023-2024 akan mempertemukan Atalanta vs Bayer Leverkusen, di Aviva Stadium, Kamis (23/5/2024) pukul 02.00 WIB.

Bayer Leverkusen yang memegang rekor tak terkalahkan musim ini bakal menjadi momok bagi Atalanta.

Bahkan Bayer Leverkusen berpeluang besar menyabet gelar Invincibles Treble Winners atau tiga trofi sekaligus dalam satu musim tanpa tersentuh kekalahan.

Baca juga: Atalanta vs Bayer Leverkusen di Final Liga Europa, Gasperini: Mungkin Ini Final yang Tak Disukai TV

Berbeda dengan Atalanta yang gagal menyumbangkan satu trofi di Coppa Italia 2023-2024 setelah dikalahkan Juventus dengan skor 0-1 di final.

Final Liga Eropa 2023-2024 menjadi satu-satunya ajang Atalanta untuk mengakhiri puasa gelar juara selama 61 tahun.

Di atas kertas, Bayer Leverkusen jelas diunggulkan untuk meraih kemenangan ketimbang Sang Dewi, julukan Atalanta.

Bersama pelatih Xabi Alonso, Bayer Leverkusen mengguncang sepak bola Eropa dan bahkan dunia.

Klub Bundesliga ini untuk kali pertama menjadi kampiun kompetisi domestik dengan predikat alias tak tersentuh kekalahan sepanjang musim.

Faktanya, Bayer Leverkusen menyisakan 2 pertandingan untuk melengkapi dongeng terindah mereka di musim 2023/2024.

Dua trofi yang masih berpeluang besar untuk disabet Leverkusen ialah DFB Pokal dan Liga Eropa.

Jika berhasil, maka Werkself, julukan Leverkusen, akan menjadi tim pertama yang mampu mengukir invincibles Treble Winners.

Baca juga: Juventus Juara Coppa Italia 2023-2024 Setelah Menang 1-0 vs Atalanta

Namun asa untuk mewujudkan itu tidaklah mudah. Apalagi Atalanta juga mempunyai ambisi besar di perebutan titel juara Liga Eropa musim ini.

Dirangkum dari laman France24, Atalanta berusaha untuk mengakhiri dahaga gelar juara lebih dari setengah abad.

Yap, klub asal Bergamo ini terakhir kali merasakan menggenggam trofi juara ialaih musim 1963 atau 61 tahun silam. Saat itu Atalanta mengalahkan Bari di laga final Coppa Italia dengan kedudukan 3-1.

Praktis sesudah mediao tersebut, La Dea tidak pernah lagi merasakan trofi juara.