LINGGA TERKINI

Senyum Semringah 74 Siswa SD dan SMP IT di Lingga Kepri Ikut Wisuda Tahfidz

Mengenakan busana serba putih, 74 siswa SD dan SMP IT Insan Cendikia Dabo Singkep di Lingga senyum semringah jalani wisuda tahfidz di Gedung Nasional

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Febriyuanda
WISUDA TAHFIDZ - Sebanyak 74 siswa SD dan SMPIT Insan Cendikia Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri menjalani wisuda tahfidz Al Qur'an di Gedung Nasional, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Minggu (9/6/2024) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Senyum semringah 74 siswa SD dan SMP Islam Terpadu (IT) Insan Cendikia Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), saat menjalani wisuda tahfidz Al Qur'an.

Busana islami serba putih memenuhi ruangan gedung saat itu, dengan susana haru yang muncul dari para orang tua mereka yang hadir di Gedung Nasional, Kecamatan Singkep, Minggu (9/6/2024) pagi.

Puluhan siswa menantikan momen ini. Sebab mereka telah beberapa tahun ini menjalani pendidikan SDIT maupun di SMPIT Insan Cendikia Dabo Singkep.

Pelajar ini tampak semangat maju ke atas panggung, saat nama mereka dipanggil satu persatu dengan hafalan Qur'an yang mereka raih.

Baca juga: Pesan Sekdako Batam Hadiri Wisuda Tahfidz Kemilau Islamic Boarding School

Tak hanya sendiri, siswa ini didampingi kedua orangtua dengan perasaan bangga.

Di depan para tamu yang hadir, para lulusan ini pun menyalami dan memeluk kedua orangtuanya yang duduk di atas panggung.

Pelajar juga memasangkan sebuah mahkota ke kepala ibunya, dengan perasaan haru yang terpancar.

Momen ini seakan memberi gambaran, terhadap sebuah hadist yang menyatakan, salah satu keutamaan para penghafal Quran yakni memberikan mahkota untuk orangtuanya di akhirat kelak.

Sejumlah orangtua tampak tak bisa menahan tangis, saat mengetahui anaknya lulus dengan hafalan yang mereka raih.

Wisuda ini menjadi agenda tahunan sekolah, sebagai apresiasi bagi siswa yang berhasil mencapai target hafalan Al-quran.

Pada tahun ini, Zaskia Delpiana Ismi yang merupakan siswi kelas 9 SMPIT menjadi lulusan terbaik dengan hafalan Qur'an terbanyak, yakni 7 juz.

Putri dari pasangan Ajang Khaeruman dan Iip Nurhayati ini berhasil meraih predikat 'Mumtaz'.

Predikat Mumtaz bisa diartikan sebagai predikat terbaik atau nilai A+ dalam kelulusan.

Gadis kelahiran asli dari Garut, Jawa Barat ini tak bisa menutupi rasa bahagianya saat dirinya dipanggil menjadi lulusan terbaik.

Setiap hari ia mengulang hafalannya, untuk bisa lulus di SMPIT.

Zaskia menuturkan, orangtuanya memang merantau ke Daik, Kabupaten Lingga.

Baca juga: Momen Haru saat Siswa Lingga Wisuda Tahfidz, Pasang Mahkota dan Cium Tangan Ibu

"Memang tiap hari mengulang hafalan, selepas pulang sekolah di Muqim (asrama-red) menghafal pada sore, habis Maghrib, dan Subuh," ungkap Zaskia saat diwawancarai Tribunbatam.id.

Dirinya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik di tahun ini.

Zakia merasa sekolah di SMPIT sangat menyenangkan baginya selama ini, sehingga ia bisa belajar dengan giat.

"Alhamdulillah saya mendapat lulusan terbaik dengan hafalan 7 juz Al-Qur'an dan Tasmi' nya 4 juz," ungkapnya.

Ia pun menyebut, selepas kelulusan ini, dirinya akan kembali melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren di Tanjungpinang.

Zaskia dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ustaz dan Ustazah yang membimbing dan mendidiknya, sehingga menjadi penghafal Al-Qur'an.

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Melayu Cendikia SIT, Ummi Fathul Jannah mengatakan, dalam proses pembelajaran, pada pagi hari siswa mulai belajar Al Qur'an setelah salat Dhuha.

"Kami memang ada metode Wafa, jadi sebelum hafalan, mereka memperbaiki dulu Makhrijul huruf (penyebutan bacaan Qur'an-red) dari Wafa 1 sampai 6," ungkapnya.

Jika sudah melewati metode Wafa, para siswa akan melakukan kegiatan Tasmi', yakni kegiatan kelulusan Tahfidz, Qur'an yang ditandai dengan memperdengarkan bacaan Al Quran tanpa kesalahan di hadapan para penguji.

"Dalam sebulan ada 2 atau 3 kali Tasmi'," imbuhnya.

Ummi Fathul menerangkan, target dari sekolah bagi SDIT sebanyak 2 juz dan SMPIT sebanyak 3 juz.

Ketua Yayasan Melayu Insan Cendikia Dabo Singkep ini berharap, agar anak-anak tidak hanya sekedar menghafal, tapi menjiwai dan mengamalkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

"Jadi kalau kita hafidz atau hafidzah harus menunjukkan akhlak yang baik, jangan sekedar hafal aja. Baik pergaulannya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana dengan orangtuanya, gurunya, kawan-kawannya," tutur Ummi Fathul.

"Di sekolah ini kami mengutamakan akhlaknya," imbuhnya.

Ia juga berharap, para tenaga pendidiknya juga bisa menjadi suritauladan bagi siswa.

Ummi Fathul juga bersyukur, peran orangtua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah Insan Cendikia sangat bagus.

"Mereka tetap memantau bagaimana anaknya belajar, ya guru dan orangtua saling bekerja sama," tambahnya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved