BKKBN Kepri

Babinsa Terbaik Dari Kepri, Bergumul dalam Penanganan Stunting

Berasal dari Koramil 05 Belakang Padang, Kodim 0316/Batam, Sersan Dua Roni Sitorus bukanlah sosok baru bagi masyarakat yang berada di Belakang Padang

|
IST
PENGHARGAAN - Serda Roni Sitorus diganjar penghargaan Manggala Karya Kencana tingkat Babinsa Kepulauan Riau. Penghargaan itu diserahkan BKKBN pada saat berlangsungnya Rapat Koordinasi Teknis Program Bangga Kencana Tahun 2024, beberapa waktu lalu, di Jakarta. 

TRIBUNBATAM.id - Berasal dari Koramil 05 Belakang Padang, Kodim 0316/Batam, Sersan Dua Roni Sitorus bukanlah sosok baru bagi masyarakat yang berada di Kelurahan Tj. Sari, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Ia dikenal sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI Angkatan Darat yang lekat dengan program-program besutan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Khususnya dalam penanganan stunting. Meski ia tetap juga berkonsentrasi pada program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Juga tugas utamanya sebagai seorang militer, penjaga negara. 

Serda Roni Sitorus
Serda Roni Sitorus (ist)

Atas upaya pelayanan yang melebihi dari tugas, Serda Roni Sitorus diganjar penghargaan Manggala Karya Kencana tingkat Babinsa Kepulauan Riau. Penghargaan itu diserahkan BKKBN pada saat berlangsungnya Rapat Koordinasi Teknis Program Bangga Kencana Tahun 2024, beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Perannya memang tak main-main. Sebagai Babinsa TNI-AD, ia diberi tugas sosial oleh atasannya untuk ikut terlibat aktif mewujudkan keluarga berkualitas, hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri.

Atas berkat karya para Babinsa, bersama mitra kerja lintas sektor BKKBN lainnya, Provinsi Kepulauan Riau semakin mendapat dukungan politis, komitmen dan prestasi yang ditorehkan dalam program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan stunting berkat kontribusi para pihak.

Kunci keberhasilan dari apa yang dilakukan Serda Roni dalam program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, terletak pada kata "berkesinambungan" dan lintas sektor.

ist
ist (ist)

Tak percuma BKKBN memajang visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi itu ternyata digunakan sebagai panduan oleh Serda Roni dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai orang yang mengabarkan kabar baik tentang program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Mendasari tugasnya, Serda Roni berkiblat pada dua dari tujuh agenda Pembangunan/Prioritas Nasional (PN) 
pada RPJMN IV 2020-2024, yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing”, dan mendukung “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan”.

Dilandasi pula oleh Nawacita, yakni cita kedua dan kelima. Baik itu cita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta meningkatkan kualitas hidup manusia.

● Dikelilingi Lautan

Provinsi Kepulauan Riau secara geografis terletak pada 00º20’ LU - 04º40’ LU dan 103º022’BT – 109º09’ BT. Provinsi ini dikelilingi lautan seluas 417.012,97 km2 (97,52 persen) dan daratan 427.608,68 km. Dilihat dari sebaran wilayahnya, sebagian besar dikelilingi oleh lautan seluas 417.012,97 km2
(97,52 persen ) dan daratan hanya 10.595,71 km2 (2,48 persen ).

Uniknya, banyak gugusan pulau menyebar di provinsi ini, baik pulau besar ataupun kecil. Jumlahnya luar biasa, kurang lebih 1.795 pulau, dengan 19 pulau terluar.

Secara administratif, provinsi Kepulauan Riau terdiri dari lima kabupaten, dua kota, 80 kecamatan dan 419 desa/kelurahan. Kota Batam adalah salah satunya, tempat Serda Roni menebar pelayanan sosial. "Lebih khusus pelayanan kami adalah penanganan stunting," ujar Serda Roni.

Kunci sukses Serda Roni tak lepas dari campur tangan Tim Penggerak PKK setempat. Keduanya saling berkolaborasi menghasilkan output terjadinya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di Kepulauan Riau. Terkhusus di wilayah binaan Serda Roni, termasuk turunnya prevalensi stunting.

"Sekitar 18 temuan anak stunting pada tahun 2023 menurun menjadi 11 temuan pada tahun 2024," terang Serda Roni, buah dari kinerjanya bersama mitra kerja di lapangan.

Demi mengotimalkan tugas, Serda Roni tak segan merangkul sejumlah organisasi masyarakat untuk bergerak bersama dalam penanganan stunting. Di antaranya keterlibatannya secara langsung dalam penyebaran bantuan kepada anak-anak stunting maupun keluarga berisiko stunting (KRS) yang di dalamnya terdapat ibu hamil. Bantuan itu berwujud makanan bergizi, seperti telur dan bubur kacang hijau dan susu biostime. 

Serda Roni terkadang terlihat berkerumun dengan ibu-ibu. Maklum, ia adalah Kader posyandu Mawar Kelurahan Tj. Sari, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Serda Roni tak jemu menghimbau untuk memaksimalkan kehadiran warga, khususnya para ibu hamil dan keluarga yang mempunyai balita. Dengan kegiatan seperti ini, menurut Serda Roni, kesehatan anak balita dan ibu hamil akan terpantau.

Hanya bersifat pendampingan, Serda Roni kerap berinteraksi dengan bidan desa dan kader PKK. Termasuk kader yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). "Sebagai Babinsa, saya bertugas mendampingi kegiatan posyandu balita untuk mengontrol kesehatan balita dan ibu hamil. Sehingga program pemerintah berjalan lancar," papar suami dari Silvia Yelnita ini.

Meski berkarya di lingkungan yang didominasi kaum hawa dalam program Bangga Kencana dan PPS, Serda Roni sesekali juga terlibat penuh dalam pelaksanaan imunisasi bagi balita demi tercapainya generasi penerus bangsa yang unggul.

Memberikan makanan tambahan dengan berkunjung ke rumah anak yang tergolong stunting atau berpotensi stunting, tak asing lagi bagi Serda Roni. "Kegiatan ini saya lakukan sesuai instruksi komando atas, bahwa TNI- AD dilibatkan langsung dalam kegiatan penanganan stunting," ujarnya.

Bagi Serda Roni, aksi sosial memberikan bantuan tambahan gizi merupakan wujud nyata dalam membantu mengatasi kesulitan rakyat dalam meningkatkan gizi untuk anak.

Kegiatan sinergitas dan pro aktif Babinsa dan tenaga kesehatan selalu dilakukan di rumah kader. "Kehadiran kami bersama bidan desa sebagai bentuk sinergitas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga kesehatan balita, ibu hamil dan menyusui benar-benar terpantau dalam upaya pencegahan stunting di wilayah binaan saya sebagai Babinsa," ujar ayah dari Ahmad Zaqhy Sitorus dan Alesha Nayfalyn Sitorus ini.

Serda Roni Sitorus juga tak segan bermitra dan bergotong royong dengan Bhabinkamtibmas bersama Polisi Penolong Masyarakat (PPM) menggelar aksi bersih-bersih sampah di pemukiman warga dalam upaya membangun lingkungan sehat. Juga demi mencegah lahirnya bayi-bayi stunting.*

Meski bertugas di wilayah perkotaan, namun bagi Serda Roni tantangannya tak kalah dengan rekan-rekan Babinsa yang berkarya dalam pelayanan di pelosok.

"Koramil 05 tempat saya bekerja berbatasan langsung dengan Singapura. Wilayahnya 70 persen laut. Sehingga transportasi laut menjadi hal yang utama. Mayoritas kehidupan masyarakatnya masih sederhana," ungkap pria kelahiran Padang Lawas Utara, 29 Agustus 1982, itu.

Dengan kondisi geografis seperti itu tak pelak kadang mengharuskan Serda Roni menginap di satu desa saat melakukan pembinaan. Pasalnya, transportasi yang digunakan ke desa tersebut terbilang minim.

Akankah berkesudahan pengabdian Serda Roni Sitorus saat penghargaan telah digenggamnya? "Tidak. Saya tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Sebagai prajurit saya tegak lurus menjalankan titah komando," ujarnya tegas dibarengi senyum menggantung.

Selamat bertugas Sersan. Masyarakat di sana sangat menanti! *

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved