Sandiaga Uno Soroti Tingginya Harga Tiket Ferry ke Singapura, Dorong Pariwisata yang Inklusif

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Harga tiket ferry penyeberangan Batam - Singapura masih di angka SGD 76 atau sekitar Rp 760 ribu.

Tarif ini masih dinilai tinggi oleh kebanyakan orang, terutama para wisatawan dan orang yang rutin bolak-balik Batam - Singapura.

Tingginya harga tiket ferry ini masih berlangsung selama kurang lebih dua tahun lamanya, sejak meredanya pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pun menyoroti hal ini sebagai salah satu problem dalam pariwisata.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menampung berbagai keluhan dan masukan dari berbagai pihak terkait problem ini.

Sandiaga juga mendukung langkah KPPU yang beberapa waktu lalu telah berupaya menjembatani komunikasi antara operator ferry dan stakeholder lainnya.

"Prinsipnya, semua harus dilakukan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ujar Sandiaga, ketika ditemui di Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu (29/6/2024). 

Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Buka Turnamen Batam Golf Challenge di Southlinks Country Club Batam

Menurutnya, tarif tiket ferry menjadi salah satu komponen penting dalam memajukan pariwisata.

Harga tiket yang lebih rendah dan terjangkau harus ditetapkan agar target wisman tercapai.

Pihaknya juga mendorong masuknya wisman yang berkualitas, dalam artian, wisman tidak sekadar datang tetapi juga memberi dampak ekonomi signifikan bagi daerah.

Sementara itu, ia menilai penyebab harga tiket ferry melambung salah satunya dikarenakan naiknya harga minyak dunia.

Namun, penyebab pendorong lainnya masih harus dibedah lebih lanjut untuk dicarikan solusinya.

Ia juga menjelaskan, terdapat perbedaan kenaikan tarif Batam - Singapura dengan Batam - Malaysia, dikarenakan ongkos atau biaya operasionalnya pun berbeda.

"Kita harus ciptakan harga tiket yang rendah, agar pariwisata kita inklusif bafi semua kalangan wisatawan," ujar Sandiaga. (*)

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)