SOSOK

Profil Wahyu Wahyudin Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Anak Petani Yang Amanah

Perjalanan Wahyu Wahyudin untuk menjadi Anggota DPRD Provinsi Kepri periode 2019-2024 tidaklah mudah dan sebentar.

|
Penulis: Khistian Tauqid | Editor: Khistian Tauqid
ist
Wahyu Wahyudin, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau 

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah profil dan rekam jejak Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin.

Perjalanan Wahyu Wahyudin untuk menjadi Anggota DPRD Provinsi Kepri periode 2019-2024 tidaklah mudah dan sebentar.

Berasal dari latar belakang keluarga petani, Wahyu sudah sejak kecil membiayai sekolahnya sendiri. Termasuk bekerja sebagai tukang angkat barang di pasar.

Sebelum menjadi politisi yang amanah, Wahyu Wahyudin mengawali semuanya dengan menjabat sebagai Supervisor Operasional di Pelayaran Rakyat PT Anugrah Jala Chandra tahun 1998-1999.

Baca juga: Profil Onward Siahaan Anggota DPRD Provinsi Kepri 3 Periode: Dimakzulkan Gerindra, Menang dengan PSI

Dikutip dari laman resmi KPU RI, Wahyu Wahyudin pindah menjadi karyawan di PT Astragraphia Tbk hingga 2003.

Karier Wahyu Wahyudin perlahan tapi pasti terus naik hingga ia sempat menjadi Manager Marketing di PT Total Printing Indonesia.

Kali ini Wahyu Wahyudin betah hingga menghabiskan waktu 10 tahun bekerja di PT Total Printing Indonesia.

Puncaknya pada tahun 2013, Wahyu Wahyudin menjadi Komisaris di PT Aman Sarana.

Wahyu Wahyudin mendirikan perusahaan sendiri yaitu PT Protani Indonesia tahun 2017.

Dari situlah, Wahyu Wahyudin mulai dikenal masyarakat Kepulauan Riau khususnya yang berporesi sebagai petani.

Dibalik capaiannya yang mentereng saat ini, siapa sangka jika pria kelahiran 11 Februari 1979 pernah menggantungkan hidup dari pekerjaan.

Salah satunya sebagai berdagang berbagai jenis barang sekaligus menjadi kuli di pasar.

“Orang tua saya merupakan petani dan pedagang hasil pertanian," ujarnya.

"Saya sejak SD hingga STM (SMK) sudah bisa membiayai sekolah sendiri dengan berdagang hasil pertanian serta tukang angkat barang," kata dia.

"Apa saja di pasar yang kotor dan becek, demi bisa melanjutkan Sekolah,” ungkap Wahyu Minggu kepada TribunBatam.id  (2/5/2021).

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved