PILKADA KEPRI 2024
Blak-blakan, Begini Langkah Politik Aunur Rafiq di Pilkada Kepri 2024
Podcast di pandu langsung host Tribun Batam Thomm Limahekin dan narasumber Bupati Karimun Aunur Rafiq. TB: Tribun Batam dan AR: Aunur Rafiq.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Aunur Rafiq memulai karier politiknya di Karimun.
Dia meniti langkah politik dari Wakil Bupati Karimun, kemudian menjadi Bupati selama beberapa periode.
Kini dia harus memikirkan lagi langkah politiknya setelah belasan tahun mengabdi di Kabupaten Karimun.
Nah, ke mana langkah politik Bupati Karimun itu selanjutnya? Simak Tribun Batam Podcast Edisi Politik Senin, 15 Juli 2024 Pukul 14.00 WIB.
Podcast di pandu langsung host Tribun Batam Thomm Limahekin dan narasumber Bupati Karimun Aunur Rafiq. TB: Tribun Batam dan AR: Aunur Rafiq.
TB: Apa yang menginspirasi bapak sehingga memilih berhenti dari PNS dan meniti karir dalam dunia politik?
AR: Kalau mengenang kembali stories saya dari sekolah dulu, tidak pernah berpikir akan menjadi bupati sampai hari ini. Dulu saya hanya berpikir ingin jadi camat, karna latar belakang saya juga setelah tamat SMA tidak langsung kuliah. Namun Allah kabulkan bisa sekolah di IPDN. Tetapi saya juga terinspirasi dari Bapak Almarhum Muhammad Sani, Huzrin Hood, Nurdin Basirun.
Dan pertama kali di tahun 2005 pak Nurdin mengajak untuk mendampinginya. Padahal pada saat itu, menjadi camat ataupun kepala dinas sudah cukup bagi saya.
Jadi terinpirasi melalui jabatan ini, apa yang bisa kita buat untuk masyarakat.
TB: Apa alasan bapak yang merefleksikan hampir sekitar 20 tahun menjadi birokratif di Karimun?
AR: Saya melihat kepemimpinan di Kabupaten Karimun itu mengedepankan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, menciptakan keharmonisasi dalam hubungan kepemimpinan. Paling penting itu memahami tugas dan tanggung jawab seorang wakil, mensyukuri, memahami tugas wakil sebagai pembantu sesuai dengan surat pelimpahan wewenang yang diberikan.
TB: Bagaimana bapak menjalin komunikasi dengan pasangan sewaktu menjadi wakil hingga saat ini menjadi bupati, bertahan dan langgeng sampai dua periode?
Baca juga: Bupati Karimun Aunur Rafiq Tepis Kabar Tunjangan Kesra Pegawai Lambat Dibayar
AR: Kuncinya satu Karimun itu artinya Karim atau keberkahan apalagi ada empat azam pembangunan yang telah ditanamkan dari orangtua. Azam pertama yakni landasan iman dan taqwa yang harus di bangun termasuk harmonisasi. Apalagi latar belakang saya dan wakil pak Anwar itu sama-sama dari PNS yang dulunya sebagai staf, jadi mental itu terbentuk dengan sendirinya. Jadi tugas sebagai wakil itukan membantu dan itu tertuang dalam tugas dan fungsi sebagai wakil bupati.
TB: Selama 20 tahun mengabdi di Karimun, bapak merasa apa yang dibuat sudah terpenuhi atau masih belum bisa menuntaskan pemasalahan yang ada di Karimun?
AR: Apa yang kita cita-citakan sesuai dengan visi di periode pertama yakni ingin menjadikan Kabupaten Karimun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang terdepan dan dilandasi iman dan taqwa. Pada saat adanya visi ini UU Pemda masih belum di revisi tahun 2015. Kemudian lahirlah UU terkait kewenangan daerah berpindah pusat dan provinsi, ini tidak relevan. Sehingga ada kewenangan kita yang pindah pusat dan tidak bisa berbuat secara optimal.
Namun tentunya dari visi yang diangankan menjadi terdepan dan dilandasi iman dan taqwa di jabarkan dengan misi yang telah di uraikan dalam program dan kegiatan.
Baca juga: Bupati Karimun Aunur Rafiq Apresiasi CSR Bank Bedah Rumah Warga
Kegiatan inilah yang melekat dengan APBD dan itu kita ukur. Ternyata di periode pertama ada yang sudah dilakukan diantaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan, angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan, pembangunan insfrastruktur. Dan memang di periode pertama, saya merasa belum secara optimal dilakukan, untuk itu di periode selanjutnya kita ubah menjadi Karimun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan dilandasi iman dan taqwa. Artinya membangunan kabupaten itu secara merata, kita punya 258 pulau, 58 berpenghuni, dan 42 desa yang tersebar di pulau-pulau, dan 29 kelurahan. Dari 42 desa ini tersebar di enam pulau-pulau yang ada, dengan alokasi dana desa itu dirasa tidak mungkin. Makanya kita bangun di Sugie Besar itu menghubungkan dari beberapa desa dengan jumlah 36 kilometer dan 26 kilonya itu sudah teraspal.
Kemudian di pulau Belat ada enam desa itu lebih kurang ada 25 kilo dan sudah lebih setengahnya teraspal. Pulau Durai, Ungar, Alai itu juga di jalannya kita fokuskan. Ada di Selat Mendaun ada 8 kilo yang sudah teraspal. Jadi di periode kedua dengan total 9 tahun sudah terbangunan jalan baik peningkatan maupun jalan baru sudah 286 kilo yang tersebar, kemudian jalan semenisasi ada 162 kilo, dan di kawasan industri ada 48 kilo. Jadi visi pembangunan yang berkeadilan sudah mulai dan di awali dengan pembangunan insfrastruktur meskipun belum semuanya.
Tapi kita harus tetap bersyukur, di bidang pendidikan, UMKM dengan melatih 6000 pelaku UMKM yang sudah kita berikan pelatihan kurang lebih 3000 yang telah diberikan sertifikasi.
Kemudian pelatihan tenaga kerja dari target 3000 sudah terealisasi 1700 sudah 85 persen berkerja bahkan ada yang diluar negeri.
Tapi tadi ditanyakan apa yang belum tercapai, yakni kesejahteraan dari masyarakat karna masih 5,9 persen ada masyarakat yang hidup dengan kemiskinan, tetapi itu sudah mengalami penurunan.
Kemudian angka pengangguran masih di atas 6,2 persen dan angka nasional di angka 4 persen, walaupun di provinsi masih di 6,9 persen. Tapi saya yakin dengan adanya BLK dan komitmen kita di tahun 2025 akan ditingkatkan.
Masyarakat juga harus memahami, saya tidak memimpin 9 tahun. Karna ada Covid-19 selama 2,5 tahun. Kemudian masa kerja saya yang harusnya 5 tahun dipotong 1,4 tahun hilang dan menjadi 3,9 tahun itu jika dikalikan dua periode hanya kurang lebih 6,3 tahun.
TB: Ketika bapak meninggalkan jabatan ini, apa yang bapak yakini masyarakat bisa mengenang bapak?
AR: Pertama pondasi iman dan ketaqwaan, disitu saya lihat bahwa pembangunan di bidang ketaqwaan berjalan dengan baik, rumah ibadah, TPQ dan paling penting pondasi fundamental yang kuat dan kokoh. Dengan itu mereka akan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki hari ini, jangan pernah melihat diri kita terkadang kita juga harus bercermin pada tetangga agar bisa di bandingkan dan direnungkan.
Saya kita, kepemimpinan itu harus bersama-sama dengan masyarakat. Rumah Bupati tak punya pagar artinya apa antara bupati dan masyarakat tidak ada jaraknya atau sekat.
Hari ini Karimun sudah ada shalawat yang bisa menjadi titipan saya sekaligus amal jariyah yang tidak terputus. Kebaikan seseorang akan dikenang apabila orang itu sudah tidak ada. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)
Daftar Kepala Daerah Kepulauan Riau Ikut Retret di Magelang, Lis Darmansyah Manut Instruksi PDIP |
![]() |
---|
Rekam Jejak Raja Ariza Wakil Wali Kota Tanjungpinang Dilantik 20 Februari 2025, Intip Janji-janjinya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Lis Darmansyah Wali Kota Tanjungpinang Dilantik 20 Februari 2025, Ini Visi Misinya |
![]() |
---|
Daftar Kepala Daerah Terpilih se-Kepulauan Riau Dilantik 20 Februari 2025, 3 Daerah Dapat Putusan MK |
![]() |
---|
Daftar Kepala Daerah di Kepulauan Riau Sudah Dapat Putusan MK, Laporan Batam dan Bintan Tidak Jelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.