PILKADA LINGGA 2024

Akademisi Robby Patria Singgung Kotak Kosong di Pilkada Lingga 2024: Jangan Sampai

Akademisi UMRAH Tanjungpinang, Robby Patria menyerukan jangan ada lawan kotak kosong di Pilkada Lingga 2024.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id
PILKADA KEPRI - Robby Patria, Dosen FISIP UMRAH Kepri saat menjadi narasumber Mata Lokal Corner membahas Pilkada Kepri, Kamis (16/5/2024). Ia berharap jangan sampai Pilkada Lingga 2024 melawan kotak kosong. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Peta politik di Pilkada Lingga masih dinamis.

Bakal pasangan calon Muhammad Nizar dan Novrizal telah mendapat restu lima parpol pemilik 20 kursi di DPRD Lingga.

Sejumlah parpol itu di antaranya, Nasdem dengan 11 kursi, Golkar dengan 4 kursi, Demokrat dengan 3 kursi serta PKB dan Gerindra sebanyak 1 kursi.

Sementara DPP Perindo merekomendasikan Alias Wello dan Muhammad Ishak dengan perolehan 2 kursi.

Sehingga saat ini tersisa PDI Perjuangan 2 kursi dan PKS 1 kursi yang belum menentukan sikap di Pilkada Lingga 2024.

Pasangan Awe-Ishak pun masih membutuhkan 3 kursi untu memenuhi syarat pencalonan Pilkada Lingga 2024.

Isu melawan kotak kosong di Pilkada Lingga saat ini menjadi perbincangan warga.

Dosen FKIP UMRAH, Robby Patria memberikan pandangan terkait fenomena yang terjadi dalam tahapan Pilkada Lingga.

Pengamat politik Kepri ini menjelaskan, bahwa di dalam sebuah demokrasi harus ada pertandingan.

"Manusia melawan manusia, apakah itu seimbang atau tidak seimbang, tetap ada kompetisi itu namanya demokrasi," ungkap dia saat dihubungi TribunBatam.id via WhatsApp, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, jika Muhammad Nizar bisa mengamankan partai koalisi, muncul istilah melawan kotak kosong.

"Artinya itu terjadi demokrasi yang rusak, walaupun itu sah-sah aja karena diatur Undang-Undang, tapi subtansinya kan kita gak ada debat intelektual, gak ada kampanye dialogis, masyarakat tidak dilibatkan, efek dari Pilkada itu tidak menetes ke tengah warga," jelasnya.

Baca juga: Alias Wello Muhammad Ishak Butuh 3 Kursi Lagi Maju Pilkada Lingga 2024, Cuma Punya 2 Kursi

Ia menilai, merusak sistem demokrasi yang dirancang di era reformasi.

Harapan pria yang juga selaku pengurus Dewan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pusat ini, harusnya partai memiliki ideologi yang jelas untuk bisa melawan atau berkompetisi di ajang Pilkada.

"Jangan dibiarkan kotak kosong. Artinya demokrasi palsu atau demokrasi yang cacat," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved