NATUNA TERKINI
Ditjen PSDKP di Batam Sebut Alasan Kapal Asing Kerap Curi Ikan di Laut Natuna Utara
Ditjen PSDKP, Dr Pung Nugroho Saksono di Batam sebut alasan yang membuat kapal ikan asing sering curi ikan di Laut Natuna Utara karena kondisi ekologi
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Wilayah perairan perbatasan kerap menjadi lokasi nelayan Indonesia maupun nelayan asing ditangkap oleh aparat penegak hukum karena melewati batas perairan.
Di perairan Indonesia khususnya di Laut Natuna Utara, kapal asing sering terlihat beroperasi dalam pencarian ikan, khususnya kapal-kapal dari Vietnam.
Menurut Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP), Dr Pung Nugroho Saksono menyebut, fenomena ini terjadi karena kondisi ekologi di wilayah perairan negara asal kapal-kapal tersebut sudah mengalami kerusakan.
"Kenapa kapal asing ini sering masuk, terutama kapal-kapal Vietnam, karena ekologinya di mereka sudah rusak," ujar Pung Nugroho, Rabu (21/8/2024) di Batam, saat konferensi pers.
Baca juga: Kapal Ikan Asing Beraksi di Laut Natuna Utara Kepri Kena Tangkap saat HUT ke 79 RI
Kerusakan ini utamanya disebabkan oleh rusaknya terumbu karang yang merupakan tempat penting bagi kehidupan ikan.
"Bisa dilihat di situ karang-karang kecil yang terangkut dijaring, artinya itu rumah ikan yang harusnya kita jaga, rumah ikan yang harusnya kita lestarikan dirusak," katanya.
Ia melanjutkan, terumbu karang yang telah hancur mengakibatkan berkurangnya tempat pemijahan ikan, sehingga ikan-ikan tersebut terpaksa berpindah ke wilayah perairan yang lebih baik, seperti Indonesia.
"Di Indonesia ekologi kita masih bagus, itu yang perlu kita pertahankan dan perlu kita lestarikan," ujar pria yang akrab disapa Ipunk.
Di Indonesia, ekosistem laut masih relatif dalam kondisi yang baik, menjadikannya tempat yang ideal bagi ikan untuk berkembang biak dan mencari makanan.
Penting untuk menjaga dan melestarikan ekologi laut kita agar tetap berfungsi dengan baik.
Baca juga: Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Coast Guard Dari Jepang, Perkuat Armada di Laut Natuna Utara
Kerusakan lingkungan laut tidak hanya mengancam keberlanjutan sumber daya alam seperti ikan tetapi juga masa depan generasi mendatang.
"Yang merusak lingkungan berarti merusak ekologi. Ketika ekologi rusak tentutnya anak cucu kita nanti hanya bisa mengenang saja, jadi cerita saja," tambah Ipunk. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Kebakaran Hebat Melanda Kota Apung Sedanau di Natuna, Sejumlah Bangunan Ludes Dilalap Api |
![]() |
---|
Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem, Pemkab Natuna Keluarkan Surat Edaran Kesiapsiagaan Bencana |
![]() |
---|
Keberadaan Suhardiman Masih Misterius, Pencarian Nelayan Hilang Laut Kerdau Natuna Dihentikan |
![]() |
---|
Ribuan Warga Meriahkan Tradisi Pawai Maulid di Serasan, Telur Bunga Rampai di Arak Keliling Kampung |
![]() |
---|
Kisah Zulkifli Guru Ngaji Rumahan di Natuna, Puluhan Tahun Wakafkan Hidup untuk Al-Qur’an |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.