LINGGA TERKINI
Kehidupan Tukang Becak di Dabo Singkep Lingga, Angkut Sembako yang Turun Dari Kapal Kayu
Barang sembako yang biasanya sering diangkut melalui kapal kayu, kini sudah beralih menggunakan kapal Roro
Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/febriyuanda
Potret aktivitas kapal kayu pengangkut sembako dari Jambi yang masuk di Pelabuhan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Hilir mudik kapal kayu pengangkut sembako dari Jambi ke Pelabuhan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membawa dampak ekonomi bagi warga.
Salah satunya bagi tukang becak, yang setia menunggu di pangkal Pelabuhan saat kapal akan masuk.
Kapal kayu itu membawa ribuan barang, untuk dipasarkan di wilayah Kecamatan Singkep dan sekitarnya.
Tukang becak sepeda ataupun yang sudah menggunakan motor becak, membawa barang-barang tersebut ke toko-toko hingga ke pasar, demi menoreh keuntungan.
Aktivitas ini telah berjalan sejak bertahun-tahun di Dabo Singkep.
Namun saat ini, jumlah tukang becak semakin berkurang.
Mereka kebanyakan telah beralih ke mata pencaharian lain.
Hal itu dikarenakan dampak keberadaan kapal Roll on Roll off (Roro) dari Kuala Tungkal Jambi, yang sering membawa barang turun di Pelabuhan Jagoh, Kecamatan Singkep Barat.
Sehingga, kapal kayu pengangkut sembako jarang masuk dan hanya beberapa kali membawa barang ke Pelabuhan Dabo Singkep dalam sebulan.
Jarangnya kapal yang masuk, berdampak langsung terhadap menurunnya pendapatan ekonomi tukang becak khususnya di Dabo Singkep.
Salah seorang Tukang Becak, Aban mengatakan, bahwa keberadaan Roro memang menjadi kemudahan kebanyakan masyarakat, baik dalam membawa penumpang dengan biaya lebih murah maupun barang kebutuhan pasar.
Namun di sisi lain, keberadaan Roro yang singgah di Pelabuhan Jagoh itu juga membuat Tukang Becak di Dabo Singkep terkena imbas kekurangan penghasilan.
Di mana barang sembako yang biasanya sering diangkut melalui kapal kayu, kini sudah beralih menggunakan kapal Roro.
"Biasanya perputaran kapal dalam seminggu ada terus masuk bahkan pernah 9 kapal seminggu itu, jadi bisa dua atau tiga kapal dalam sehari. Sekarang bisa setengah bulan kapal baru masuk, bahkan lebih dari setengah bulan," ungkap Aban kepada Tribunbatam.id baru-baru ini.
Ia mengungkapkan, bahwa tukang becak di Dabo Singkep hanya tersisa sekitar 15-16 belas orang.
Jumlah ini jauh merosot kata dia, yang pernah ada 60 lebih tukang becak pada belasan tahun lalu.
"Saya masuk becak 2015. Waktu itu anggota becak ada 46 orang, sebelum tahun itu, sekitar 2008 atau 2010 ada 60 orang tukang becak," ungkapnya.
"Seperti kata saya tadi, karena kapal berkurang, jadi orang banyak cari kerja lain," imbuhnya.
Dia menerangkan, pada dulunya kapal sering masuk dengan jadwal yang telah ditentukan.
Tukang becak selalu sibuk mengangkut barang-barang, sesuai pesanan toko maupun ke pasar tradisional.
Sehingga, para tukang becak banyak meraup keuntungan dengan aktivitas kapal pengangkut sembako yang masuk hampir setiap harinya.
"Kalau dulu memang, kapal itu punya hari yang pasti masuk ke pelabuhan. Umpamanya satu buah kapal ini masuk hari Senin, kapal lain Selasa, lanjut kapal lain Rabu, berisi (masuk-red) terus. Jadi tak putus-putus, betul-betul istirahatnya cuma Minggu siang," terangnya.
Semenjak kehadiran Kapal Roro, pihaknya mengakui sebagai pekerja becak, pendapatan jauh berkurang.
Meski ia tak menyebutkan jumlah pendapatannya, namun hal itu sudah tergambarkan dari aktivitas kapal kayu yang jarang masuk.
"Roro masuk dua kali satu Minggu, berisi (penuh-red) semua mobil barang itu (dari Pelabuhan Jagoh)," terangnya.
Meski begitu, dia pun bersama pekerja lain tetap melanjutkan peluang penghasilan yang mereka raup meski sedikit.
Aban pun tak berpikiran untuk mencari pekerjaan lain. Dia selalu berusaha, demi meraup rupiah untuk kehidupannya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca Berita Teibunbatam.id lainnya do Google News
Potret aktivitas kapal kayu pengangkut sembako dari Jambi yang masuk di Pelabuhan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri
Berita Terkait: #LINGGA TERKINI
Istri Histeris Sambut Jenazah Suparman, Warga Lingga yang Tewas di Hutan Musai |
![]() |
---|
Begini Kronologi Warga Lingga yang Ditemukan Tewas di Hutan Desa Musai |
![]() |
---|
PSDK Batam Segel Pelabuhan Jetty PT TBJ Tempat Loading Bauksit PT Hermina Jaya di Tanjung Irat |
![]() |
---|
Bertugas di Pelosok Desa Pulau Senayang Lingga, Brigadir Irwan Jalin Kedekatan dengan Warga |
![]() |
---|
Dana Desa di Lingga Belum Cair, Kades Pusing Sebut Ada Insentif RT dan RW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.