Batam Terkini
Tenda Maxim Dirobohkan, Kantornya Ditutup Paksa Oleh Mitra Driver Sebagai Bentuk Protes
Para driver merasa kecewa karena telah berulang kali melakukan pertemuan dan mediasi dengan pihak aplikator, termasuk Maxim, untuk membahas penerapan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kantor Maxim di Batam digeruduk oleh massa Aliansi Driver Online Batam (Adob) pada Selasa (24/9/2024). Mereka menuntut kejelasan implementasi SK Gubernur Provinsi Kepri terkait tarif baru yang belum diterapkan.
Ketegangan memuncak ketika Kepala Cabang Maxim Batam, Franstito, tidak hadir di kantor meskipun telah ditunggu sejak pagi. Ketidakhadirannya semakin memicu kemarahan para driver yang telah menjadi mitra Maxim.
"Kami sudah cukup bersabar memberikan ruang kepada aplikator untuk menjalankan SK Gubernur. Namun, hingga kini, khususnya Maxim, belum melaksanakannya sama sekali," ungkap Nara, salah satu driver yang hadir.
"Pertanyaan kami, mengapa SK produk hukum yang dikeluarkan pemimpin tertinggi di negeri ini tidak dijalankan?"tanyanya dengan nada kesal.
Para driver merasa kecewa karena telah berulang kali melakukan pertemuan dan mediasi dengan pihak aplikator, termasuk Maxim, untuk membahas penerapan tarif baru sesuai SK Gubernur. Namun, mereka merasa tidak mendapatkan respons yang memuaskan.
Baca juga: Maxim Jadi Aplikasi Andalan Masyarakat Batam Untuk Beragam Solusi
"Kami sudah bertemu dengan Pak Toto (Maxim) untuk mediasi. Kami juga telah menyurati secara baik dan mengajak bertemu. Namun, hasilnya nihil," lanjut Nara.
Ketidakhadiran Kepala Cabang Maxim dan ketidakjelasan mengenai implementasi SK Gubernur membuat para driver semakin frustrasi. Mereka mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di Kota Batam pada Jumat, 27 September 2024, jika tidak ada jawaban resmi dari Maxim.
"Jika Maxim minta ditutup, ya kita tutup selamanya saja kalau begitu," tegas Nara.
Baca juga: Driver Taksi Online Batam Jadi Korban Begal, Maxim Siap Bantu Polisi
Situasi di kantor Maxim semakin memanas. Beberapa driver terlihat merusak aset milik aplikator tersebut. Polisi telah berada di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kedatangan massa driver online ke kantor aplikator merupakan buntut dari ketidakpuasan mereka terhadap sikap manajemen aplikator di Batam yang dianggap tidak mengindahkan SK Gubernur Kepri.
Informasi yang dihimpun, massa kesal karena manajemen aplikator tidak mengindahkan SK Gubernur Kepri.
Pantauan Tribunbatam.id di lokasi, terlihat beberapa orang merusak aset milik aplikator dan meneriakkan protes mereka.
Polisi terlihat berada di lokasi untuk mengendalikan situasi dan mencegah terjadinya tindakan tak diinginkan. (AMINUDDIN/TRIBUNBATAM.id)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Suami Istri Tewas di Kamar Kos Kota Batam, Terungkap Pekerjaan Mereka Selama Ini |
![]() |
---|
Polisi di Batam Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Alami Sakit |
![]() |
---|
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.