TANJUNGPINANG TERKINI
Pura-pura Dijambret, Suprihatin Wanita di Tanjungpinang Terancam 1 Tahun Penjara
Suprihatin, wanita di Tanjungpinang yang pura-pura menjadi korban jambret, terancam dipenjara 1 tahun 4 bulan penjara karena buat laporan palsu
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Aksi Suprihatin, wanita di Tanjungpinang yang pura-pura menjadi korban jambret, berujung pidana.
Wanita itu terancam penjara 1 tahun 4 bulan karena membuat laporan palsu.
Adapun informasi terkait seorang wanita diduga jadi korban jambret di Kampung Kolam, Gang Swadaya II RT03/RW07 Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kecamatan Tanjungpinang Barat, sebelumnya viral di media sosial.
Kapolsek Tanjungpinang Barat, AKP Zubaeidah menuturkan, kejadian dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) itu ternyata palsu atas halusinasi dari korban.
Baca juga: Wanita yang Ngaku Kena Jambret di Tanjungpinang Jumat Lalu Ternyata Bohong, Ini Pengakuannya
Hal itu terungkap setelah Polsek Tanjungpinang Barat bersama Unit Jatanras Polresta Tanjungpinang melakukan penyelidikan terkait kejadian yang sempat viral di Tanjungpinang ini.
Dari hasil penyelidikan polisi, wanita itu berbohong atas insiden yang dialaminya.
"Jadi kami selama tiga hari kemarin sudah melakukan penyelidikan, dan ternyata kejadian itu terungkap tidak benar,” katanya, Senin (7/10/2024).
Atas laporan palsu itu, Suprihatin terancam pasal 220 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP tentang membuat laporan palsu. Ancaman hukumannya, pidana penjara selama 1 tahun 4 bulan.
"Wanita itu terancam hukuman 1 tahun 4 bulan. Saat ini kita mendalami motifnya," ucapnya.
Belajar dari kasus ini, Zubaeidah mengimbau kepada masyarakat Tanjungpinang, jika mendapatkan informasi adanya kejadian, supaya tidak langsung memviralkannya.
Ia menyebut, selama ini situasi kamtibmas di Tanjungpinang cukup kondusif, khususnya di wilayah hukum Polsek Tanjungpinang Barat.
"Memang tidak dipungkiri berita diduga jambret kemarin sangat heboh sekali, dan sangat luar biasa dampak ketakutan terhadap masyarakat. Biarlah kami dari pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan kebenaran dari berita tersebut," ujarnya.
Motif Suprihatin
Zubaeidah mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, Suprihatin mengaku terlilit utang pinjaman online (pinjol), dan kredit-kredit lainnya. Dalam satu hari, ada sekitar 3-4 pinjaman yang harus dibayarkan.
“Maka dari itu wanita ini merasa takut kena marah suaminya. Akhirnya membuat sandiwara uang Rp20 juta itu dijambret,” ungkapnya.
Disinggung apakah suami Suprihatin terlibat karena membuat laporan palsu, polisi belum fokus ke situ.

Zubaeidah mengaku pihaknya saat ini fokus terhadap motif Suprihatin yang berbohong, sehingga membuat laporan palsu.
“Soalnya uang Rp20 juta itu tidak sedikit. Kemana arahnya uang yang dipinjam olehnya hilang sesuai dengan yang disampaikan?,” katanya.
Pengakuan Suprihatin
Kepada polisi, Suprihatin mengakui kejadian jambret di Kampung Kolam yang menimpanya tidak benar adanya.
“Kejadian penjambretan itu semua bohong,” ucapnya di hadapan polisi.
Perempuan berusia 34 tahun itu beralasan, dirinya membuat kebohongan karena sudah pusing.
Sebab uang sekitar Rp20 juta yang didapatnya dari hasil meminjam uang koperasi hilang, pada Kamis (3/10/2024) lalu, sebelum membuat kebohongan.
Ia mengaku, hilangnya uang puluhan juta itu diketahui saat hendak melakukan setor tunai. Ternyata uangnya sudah tidak ada.

"Jadi saya muter lagi ke lokasi sebelumnya, uangnya tidak ada lagi. Saya pusing, dan sampai pukul 12 malam pulang, suami saya suruh besok saja setor tunai," katanya.
Baca juga: Viral Seorang Wanita di Tanjungpinang Jadi Korban Jambret, Ditemukan Pingsan di Jalan
Kemudian, pada Jumat (4/10/2024) lalu dirinya kembali pusing memikirkan uang yang hilang.
Dirinya pun uring-uringan, dan semakin pusing memikirkannya.
"Saya betul sudah uring-uringan, dan saya pusing sekali," katanya.
Disinggung kenapa bisa pura-pura pingsan, Suprihatin mengaku tidak pura-pura pingsan kepada polisi.
"Saya pingsan di sana memang betul-betul pingsan. Saya mikirin uang saya yang hilang itu, dan menabrak pembatas tembok di sana," katanya.
"Di sana saya tidak sadar. Ketika saya bangun bapak-bapak di sana bertanya, kamu kena begal ya, jadi saya langsung bilang iyalah," sambungnya.
Dari sana berlanjutlah informasi ini hingga viral.
"Dan saya tidak bisa tidur, dan mau jujur hari ini,” ucapnya di hadapan polisi yang meminta keterangan kepadanya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Jambret di Tanjungpinang
ViralLokal
Kapolsek Tanjungpinang Barat
terlilit pinjol
terlilit utang
Tanjungpinang
Mahasiswa Butuh Waktu 5 Jam Sampaikan Tuntutan di Depan Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan |
![]() |
---|
Demo di Kantor DPRD Kepri, Mahasiswa Bawa 13 Tuntutan dan Langsung Dibacakan |
![]() |
---|
Kebakaran Rumah di Tanjungpinang, Ternyata Lokasi Ini Sudah 30 Tahun Dijadikan Gudang Barang Bekas |
![]() |
---|
LAM Ajak Warga Tanjungpinang Jaga Anak Gadis dari Prostitusi dan Kejahatan Lainnya |
![]() |
---|
Geger Pegawai di RSUD RAT Tanjungpinang Diancam Dibunuh, Polisi Lakukan Penyelidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.