JALAN AMBLAS DI DESA SRI TANJUNG
Akses Warga ke Jalan Tanjung Baruk Anambas Kepri Ditutup Sementara Akibat Amblas
Akses warga ke Jalan Tanjung Baruk, Desa Sri Tanjung, Kabupaten Anambas, ditutup sementara, dampak amblasnya jalan di lokasi itu, Selasa (8/10)
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Akses warga ke Jalan Tanjung Baruk, Desa Sri Tanjung, Kabupaten Anambas, Provinsi Kepri kini ditutup sementara.
Itu dilakukan pasca terjadinya insiden amblas dan menurunnya jalan atas laut atau pelantar beton pada Selasa (8/10/2024) pagi.
Lantaran amblas atau miringnya jalan semenisasi di posisi tengah itu, maka di titik depan dan belakang di pasang kayu penghalang.
Personel Dinas Perhubungan (Dishub) Anambas yang terjun ke lokasi turut memasang sejumlah traffic cone di area rawan.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Jalan di Desa Sri Tanjung Anambas Kepri Amblas, Ada Suara Benda Jatuh
Beberapa pengendara roda dua maupun roda tiga dan empat yang mulanya ingin melintas, akhirnya putar balik.
Di pintu masuk, Jalan Tanjung Baruk juga telah dipasang pemberitahuan rambu dilarang masuk.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sri Tanjung, Hervi Suryadi mengatakan, langkah penutupan akses itu dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden membahayakan bagi para warga.
"Sampai jalan itu diperbaiki, sementara ini biar ditutup saja dulu, karena kondisinya yang mengkhawatirkan," ungkapnya.
Ia mengatakan, untuk lintasan sementara, para warga yang tinggal di ujung Desa Sri Tanjung, dapat mengakses Jalan Tanjung Lambai.
"Untuk warga yang ingin lewat masih bisa, ada jalan di atas, pakai Jalan Tanjung Lambai dulu," tuturnya.
Untuk pemulihan akses itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dishub Anambas.
"Kami akan surati dinas terkait, untuk berkoordinasi terkait insiden ini," pungkasnya.
Kondisi Jalan Amblas Sudah Termakan Usia
Pemerintah Desa Sri Tanjung, Kabupaten Kepulauan Anambas, angkat bicara terkait amblas atau menurunnya jalan utama warga di Jalan Tanjung Baruk, Selasa (8/10/2024).
Kepala Desa (Kades) Sri Tanjung, Penglek mengatakan, jika amblasnya jalan pelantar beton itu karena kondisinya yang telah termakan waktu dan keropos.
Menurutnya, selama ini jalan tersebut sudah tak lagi layak dan mengkhawatirkan para warga di wilayahnya.
Pasalnya struktur bangunan yang memprihatinkan itu mengalami keropos di bagian tiang pemancang dan sedikit keretakan di lantai jalan.
"Tiang-tiang di bawah itu ada beberapa yang sudah nampak besinya, coran semen sudah habis tak tersisa. Itu tiangnya dibuat cakar ayam. Bahkan dari kantor desa kami sampai ke titik kejadian begitu," ujarnya kepada Tribun Batam.
Ia menyebutkan, jalan utama Desa Sri Tanjung itu merupakan kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) Anambas.
Baca juga: Breaking News, Jalan Utama Desa Sri Tanjung Anambas Kepri Amblas Buat Warga Khawatir
Namun sebelum Pemda Anambas terbentuk, jalan tersebut sudah ada dibangun saat zaman Kabupaten Natuna.
"Seingat saya jalan itu tahun 2002, saat masih satu wilayah dengan Kabupaten Natuna. Makanya usianya sudah lama dan bangunan sudah usang," kata Penglek.
Karena kondisi itu pula, pihaknya selama ini mengaku telah kerap kali mengusulkan perbaikan jalan tersebut ke dalam Musrenbang.
"Tiap tahun agenda musrenbang kami selalu usulkan, kami minta untuk diprioritaskan agar dibenahi. Bahkan kami selalu lampirkan bukti-bukti foto, hanya saja belum direspons, sampai akhirnya amblas hari ini," ujarnya.
Di samping tekanan muatan berat kendaraan, Panglek menilai penyebab amblasnya Jalan Tanjung Baruk, karena terkikis ombak laut termasuk termakan usia.
Pihaknya berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat segera memberikan solusi dalam mengatasi akses lalu lintas warga tersebut.
"Kami akan bersurat, kalau pun bisa langsung koordinasi ke dinas terkait seperti PUPR dan Dishub, supaya dapat diambil kebijakan mengatasi persoalan ini," tukasnya.
Dinas PUPR Bakal Perbaiki Jika Sudah Pasti Anggarannya
Dinas PUPR Anambas merespons soal amblasnya Jalan Tanjung Baruk, Desa Sri Tanjung.
Kepala Dinas PUPR Anambas Syarif Ahmad mengatakan, pihaknya telah turun melakukan peninjauan ke titik lokasi kejadian.
"Kabid Bina Marga sudah turun ke lokasi untuk meninjau keparahan bangunan, segera akan kami tindaklanjuti," ujarnya saat dikonfirmasi via seluler, Selasa (8/10/2024).
Ia menjelaskan, hasil laporan peninjauan pihaknya itu akan dipelajari dan diajukan ke pimpinan daerah.
"Kami akan ajukan ke pimpinan lalu diverifikasi. Dan apa hasilnya nanti itu yang akan kami tindaklanjuti," sebutnya.
Lebih jauh, pihaknya tetap akan berupaya melakukan perbaikan terhadap kerusakan akses utama lalu lintas warga tersebut.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan dua opsi sumber pendanaan untuk mengatasi kerusakan jalan itu sampai akhirnya dapat dilintasi warga.
"Opsi pertama itu ada pada dana tak terduga daerah dan opsi kedua pengusulan struktur anggaran untuk tahun depan. Nah kami akan lihat dan koordinasikan dulu terkait pilihan yang tepat," jelasnya.
Jika memungkinkan, lewat dana tak terduga karena sifatnya mendesak. Pihaknya akan berkoordinasi dahulu ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah.
"Untuk sumber pendanaannya belum bisa dipastikan karena belum ada laporan masuk ke dinas terkait. Kalau untuk dana tak terduga ini saya akan koordinasi dulu ke BPKPD karena DPA-nya ada di situ," terangnya.
Terakhir, Syarif juga menuturkan, akan berkoordinasi dengan Dishub LH untuk mempersiapkan akses alternatif sementara kepada warga yang bermukim di Desa Sri Tanjung.
"Terkait keselamatan ini kami akan koordinasi ke Dishub dan juga Satlantas, karena ini kan kewenangan mereka, barangkali bisa dibuatkan rekayasa lalu lintasnya," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.