Dukun Cabul di Sumbar

Agar Genderuwo Tidak Kuasai Tubuh Korban, Dukun Cabul Minta Pasien Berhubungan Badan Dengannya

Pinggir sungai menjadi tempat pilihan untuk melakukan hubungan badan dengan genderuwo. Namun U menolak dan memilih melakukan dengan Dukun karena takut

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com/ Ericssen
Ilustrasi pencabulan 

TRIBUNBATAM.id, LIMA PULUH KOTA - Untuk menghilangkan santet yang menyerang seorang wanita, Pria di Lima Puluh Kota, Sumbar meminta wanita tersebut harus melakukan mediasi di pinggir sungai dan melakukan hubungan badan dengan makluk harus berjenis Genderuwo.

Bahkan dalam kasus ini, Pelaku yang berinisial AL (48) menakut-nakuti korban dan suaminya akan meninggal akibat penyakit yang dideritanya jika tak berhubungan badan. 

Pelaku bilang ke korban, hanya cara itu yang bisa menyembuhkan penyakit yang disebutnya santet.

Kasat Reskrim Polres Lima Puluh Kota, AKP Hendra menuturkan awal mula ihwal kasus ini terjadi.

Dia mengakatan, pencabulan berawal saat korban yang berinisial U bersama suaminya mendatangi pelaku pada Juli 2024 lalu.

Saat itu U bersama suaminya meminta agar pelaku bisa menerawang dan menyembuhkan sakit di bagian perut yang dialaminya setelah sekian lama.

Setelah diperiksa, pelaku mengatakan jika korban sedang terkena santet dari seseorang.

Baca juga: Dukun Cabul di Sumbar Suruh Pasiennya Berhubungan Badan Dengan Genderuwo, Ternyata Dengan si Dukun

Adapun media santet yang dikirimkan orang kepada korban berupa makhluk halus sejenis Genderuwo.

"Pelaku menawarkan beberapa cara pengobatan agar korban terbebas dari santet, yaitu dengan cara bermeditasi sambil melakukan hubungan badan dengan Genderuwo di tepian sungai pada tengah malam," ujar Hendra.

Lebih lanjut Hendra membeberkan, karena merasa takut, korban menolak jika harus berhubungan dengan Genderowo.

Karena ditolak, pelaku pun melancarkan modus lainnya dengan mengatakan bermeditasi dengan ditemani, sekaligus berhubungan badan dengannya.

"Pelaku menyebutkan jika sembuh dari pengaruh santet, maka tidak ada cara lain selain melakukan hubungan layaknya suami istri dengannya. Jika tidak dilakukan, maka sakit yang dirasakan oleh korban tidak hanya terjadi kepada dirinya saja, akan tetapi juga menular ke tubuh suaminya," tutur Hendra.

Dia melanjutkan, karena semakin takut korban pun dengan terpaksa menyetujui permintaan pelau dengan syarat sang suami tidak boleh mengetahui.

Baca juga: Dukun Cabul Rudapaksa Gadis 18 Tahun, Mengaku Baru Saja Dapat Wahyu

Selanjutnya, pada waktu yang telah ditentukan, korban kemudian melakukan ritual yang telah ditetapkan oleh pelaku.

Akan tetapi, suami korban bersama adiknya yang ikut mengantarkan korban tidak boleh ikut ke lokasi meditasi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved