Kepemimpinan Jokowi
BP Batam Ungkap Tantangan Pengembangan KEK, Apa Saja?
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam terus mengalami perkembangan dI berbagai sektor industri yang beroperasi di dalamnya. Apa saja kendalanya?
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam terus mengalami perkembangan dI berbagai sektor industri yang beroperasi di dalamnya.
Seperti halnya KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park.
Meski begitu, pengembangan kawasan ini tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam dan para pemangku kepentingan lainnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala BP Batam, Purwiyanto, melalui Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan jika sejumlah kendala yang dihadapi itu terkait keterbatasan dan ketersediaan infrastruktur.
"KEK di Batam merupakan KEK yang membutuhkan energi listrik, air dan jaringan telekomiunikasi dengan kuantitas yang cukup besar seperti industri data centre dan MRO Pesawat," ujar Ariastuty Sirait, Senin (14/10/2024).
Baca juga: Kontribusi KEK di Batam, Ribuan Pekerja Terserap dan Siapkan Tenaga Kerja Lokal
Dalam hal ini, BP Batam tidak bekerja sendiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Tetapi harus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar suplai energi dan infrastruktur yang diperlukan dapat disesuaikan dengan permintaan di kedua KEK.
Tantangan lainnya ialah dinamika regulasi dan birokrasi.
Sejak ditetapkannya PP Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK dengan penawaran insentif fiskal dan non-fiskal di dalamnya.
Ia melanjutkan hal ini belum seluruhnya diimplementasikan melalui peraturan atau kebijakan turunan di lapangan bagi masing-masing pemangku kepentingan yang pastinya melibatkan berbagai pihak.
Baca juga: KEK Batam Sumbang 31 Persen dari Total Investasi Kota Batam di Semester Pertama 2024
"KEK Batam juga menghadapi persaingan dengan industri di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia," kata Tuty.
Insentif yang diterapkan di KEK Batam kerap dibandingkan dengan kemudahan investasi yang ditawarkan oleh negara-negara tersebut, menjadi tantangan tersendiri bagi Batam untuk tetap kompetitif.
"Di samping itu, BP Batam juga mencatat ketergantungan pada pemodalan asing dan keterbatasan pasar domestik sebagai tantangan lain yang perlu diperhatikan," imbuhnya.
Tantangan terakhir yang dihadapi adalah ketersediaan lahan dan tata ruang.
"Sengketa lahan, kesesuaian tata ruang, dan perizinan penggunaan lahan seringkali menjadi isu strategis yang pada akhirnya menjadi hambatan dalam pengembangan KEK," tutupnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
KEK Nongsa Digital Park, Kawasan Ekonomi Khusus di Batam Pusat Digital Indonesia |
![]() |
---|
Hadirnya PT BAI di KEK Galang Batang Bintan Dapat Respons Positif Warga, Ada juga Kontra |
![]() |
---|
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional di Batam, Ini Target Investasi dan Tenaga Kerjanya |
![]() |
---|
KEK Tanjung Sauh di Batam Targetkan Investasi Rp190 Triliun dan Serap Ratusan Ribu Pekerja |
![]() |
---|
Kontribusi KEK di Batam, Ribuan Pekerja Terserap dan Siapkan Tenaga Kerja Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.