Angin Ribut Terjang Anambas, Atap Dua Rumah Lepas dan Satu Rumah Ambruk ke Laut

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sejumlah rumah warga di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) alami kerusakan akibat diterjang angin kencang disertai hujan.

Insiden rumah diterjang angin kencang ini tepatnya terjadi di Desa Ladan, Kecamatan Palmatak, pada Rabu (16/10/2024) lalu.

Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Anambas di Palmatak, Miller mengatakan, insiden kerusakan rumah warga diterjang angin kencang ini terjadi sekira pukul 14.30 Wib.

"Benar kejadiannya sekira jam dua lewat Rabu kemarin, saat angin ribut bersamaan hujan," ucapnya saat dihubungi Tribun Batam, Jumat (18/10/2024).

Ia menyebutkan akibat terjangan angin itu sedikitnya ada tiga rumah warga yang mengalami kerusakan.

Dua rumah sebutnya, tidak terlalu parah karena hanya sejumlah atap yang lepas tersapu angin.

Baca juga: Simulasi Penanganan Banjir di Anambas, Satu Warga Terjebak Dalam Rumah

Sementara satu rumah lainnya rusak parah, hingga hampir keseluruhan ambruk ke dalam laut.

"Satu rumah yang ambruk, jatuh ke dalam laut. Kami sempat terjun ke laut untuk melakukan evakuasi material," sebutnya.

Miller menerangkan, untuk rumah yang ambruk ini merupakan rumah kosong yang tak berpenghuni.

Saat ambruk diterjang angin ribut, kondisi rumah tersebut masih dalam posisi pembangunan dengan dinding dan lantai yang belum terbangun.

"Jadi saat ambruk itu posisi rumah hanya kerangka tiang dan atap, belum ada dinding dan lantai juga tak ada barang-barang rumah tangga," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, rumah ambruk yang masih tahap pengerjaan itu, milik warga bernama Robin.

Saat kejadian, pemilik rumah tidak berada di lokasi karena sedang bekerja.

"Pemilik rumahnya itu tidak tinggal di situ, dia punya rumah yang lain. Rumah itu masih tahap pengerjaan dan saat kejadian tidak ada siapa-siapa," tuturnya.

Masih Miller mengatakan, dalam kejadian angin ribut disertai hujan dengan terdampaknya sejumlah rumah tak  menyebabkan korban jiwa.

"Hanya kerugian materil saja, tapi kami belum hitung dan belum bisa taksir berapa kerugiannya," tukasnya. (nvn)