Ironi Siswa Batam di Bulang Lintang, Belajar di Tengah Laut Demi Dapatkan Sinyal Internet
Fadil, siswa SMA Batam di Bulang Lintang, menceritakan bagaimana ia dan teman-temannya harus berusaha keras mendapatkan sinyal internet ke tengah laut
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Suara mesin pompong membelah laut meninggalkan dermaga Pelabuhan Rakyat Sagulung, Kota Batam menuju Bulang Lintang, Ibu Kota Kecamatan Bulang.
Kapal pompong mesin yang diawaki Jamal melaju kencang meninggalkan dermaga. Pompong Jamal membawa puluhan orang, di antaranya rombongan orang dari Pulau Setokok.
Pulau Setokok sendiri masuk dalam wilayah Kecamatan Bulang. Namun untuk menuju ibukota Kecamatan Bulang, mereka harus ke Batam dulu, tepatnya ke Kecamatan Sagulung, baru kemudian menyebrang lagi menuju Bulang Lintang.
Perjalanan dari Pelabuhan Rakyat Sagulung ke Bulang Lintang melewati lautan yang dipenuhi pulau-pulau kecil. Akhirnya, pompong Jamal tiba di dermaga Pelabuhan Bulang Lintang.
Baca juga: Usulkan ke Pemerintah Pusat, Diskominfo Natuna Upayakan Perkuat Sinyal Internet di Desa-Desa
Suara kompang yang dipukul ibu-ibu majelis Taklim Bulang Lintang menyambut kedatangan penumpang pompong. Mereka semua keluar dari pompong menaiki anak tangga.
"Selamat datang ke kampung kami," kata seorang warga kepada rombongan.
Suasana kampung Bulang Lintang tampak asri. Dari atas dermaga, terlihat rumah-rumah khas pesisir berderet di sepanjang pantai.
Di sepanjang pinggiran pantai terdapat pepohonan bakau yang masih cukup terjaga. Namun, di balik keindahan alamnya, Bulang Lintang menyimpan sebuah ironi.
Sebagai ibu kota kecamatan, Bulang Lintang belum memiliki akses internet.
"Di sini tak ade (sinyal) internet," kata Mak Lane, warga Bulang Lintang dalam logat Melayu yang kental kepada Tribunbatam.id.
Tribunbatam.id pun mencoba mengecek keberadaan sinyal internet lewat smartphone. Benar, di layar ponsel hanya menunjuk jaringan 4G, namun internetnya tak berfungsi sama sekali.
Kondisi keterbatasan internet dibenarkan oleh Zulkarnain, tokoh pemuda Bulang Lintang. Ia menunjukkan sebuah tower telekomunikasi yang berdiri di ujung kampung.
Baca juga: Pemkab Anambas Temui BAKTI Kominfo RI, Perjuangkan Pulau Lemah Sinyal Internet
"Tower jaringan ade di kampung ini, itu sana, tapi tak hidup, karena tak ade listrik," ujarnya.
Ketiadaan listrik menjadi penyebab utama mengapa tower telekomunikasi tersebut tidak berfungsi.
Padahal, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, rasio elektrifikasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah mencapai 99,77 persen.
Artinya, masih ada wilayah di Kepri, termasuk Bulang Lintang, yang belum menikmati akses listrik PLN secara penuh.
Bikin Resah Warga, Enam Pelaku Hipnotis Beraksi di Batam dan Tanjung Uban Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Multiplier Effect Hulu Migas, SKK Migas Dorong Peran Industri Energi untuk Masyarakat Kepri |
![]() |
---|
Ricuh Pedagang dan Sekuriti di Bengkong, Batam, Polisi Periksa 5 Saksi |
![]() |
---|
Temuan Ulat di Nasi MBG Batam, Kepala SPPG Bengkong Sadai: Ulat Dari Buah |
![]() |
---|
Revitalisasi Masjid Agung Raja Hamidah Batam Sudah 70 Persen, Kapasitas Naik Tiga Kali Lipat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.