BATAM TERKINI
Diseminasi Data Keluarga Beresiko Stunting di Kepri, Tren Menurun Signifikan
Acara bertujuan untuk mensosialisasikan hasil pemutakhiran data keluarga berisiko stunting dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar acara Diseminasi Hasil Seleksi, Verifikasi & Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting di Eska Hotel, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Selasa (21/10/2024).
Acara bertujuan untuk mensosialisasikan hasil pemutakhiran data keluarga berisiko stunting dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kepri.
Diseminasi dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kepri, Pelaksana Tugas Sementara Walikota Batam, Andi Agung, serta perwakilan BKKBN dari berbagai kabupaten/kota se-Provinsi Kepri.
Baca juga: Peringati Hari Santri, Sekda Batam Sebut Santri Berperan Besar dalam Kemajuan Negeri
Dalam sambutannya, Kepala BKKBN Kepri, Rohina, menyampaikan Kepri merupakan provinsi pertama yang ditunjuk oleh pusat untuk menyelenggarakan diseminasi hasil verifikasi data keluarga rawan stunting.
Rohina juga menekankan pentingnya data dalam upaya percepatan penurunan stunting. "Data hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) penting untuk mengukur indikator dan dijabarkan dalam rencana aksi," kata Rohina.
Rohina menjelaskan BKKBN memiliki sejarah panjang dalam hal pendataan keluarga, dimulai dari program pra-Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) hingga Survei Keluarga Berencana (KS) 1 sampai dengan KS3. "BKKBN itu sangat identik dengan pendataan keluarga," tambahnya.
Berdasarkan hasil pemutakhiran data PK, tren keluarga berisiko stunting di Kepri mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Alhamdulillah, tren keluarga berisiko stunting di Kepri mengalami penurunan. Ini merupakan hasil dari kebersamaan kita semua, dukungan dari pemerintah, dan pelaksanaan program yang telah memasuki semester kedua. Oleh karena itu, koordinasi perlu kita perkuat mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota," ujar Rohina.
Baca juga: Mimpi Besar Bos Panbil Group di Proyek Strategis Nasional KEK Tanjung Sauh Batam
Rohina juga mengingatkan kembali target BKKBN di tahun 2024 untuk menurunkan prevalensi stunting dan memenuhi kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi. "Alhamdulillah, Kepri telah memenuhi target kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi menjadi 18,90 persen. Saya sangat berharap dukungan Pak Sekda, mari kita bergandengan tangan dalam mewujudkan Kepri yang mempunyai masa depan generasi emas di tahun 2045," kata Rohina.
Sementara itu, Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara, dalam arahannya menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan stunting.
"Siapa-siapa kira-kira keluarga yang memiliki risiko stunting? Risiko pertama tentunya adalah pada anak-anak balita, 2 tahun, karena ini masih tumbuh, sampai dengan 16 tahun masih tumbuh. Dari keluarga baru mungkin bisa menyebabkan persoalan stunting di kemudian hari," kata Adi Prihantara.
Lebih lanjut Adi Prihantara menekankan pentingnya keseriusan dalam menangani stunting.
"Mari kita serius menangani stunting. Kita bersyukur dikatakan tadi Kepri tinggal 2 persen. Berarti kan masih ada, jadi kita hilangkan. Nah, untuk itu, hal-hal yang memiliki risiko terhadap stunting kita coba perbaiki tata kelolanya," ujarnya.
Lebih lanjut, Adi Prihantara menyoroti pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam upaya penurunan stunting. "Kolaborasi, bahasa gampangnya gotong royong. Maka, apresiasi kepada Ibu Direktur dan seluruh jajarannya yang turut membantu kita dalam upaya mensejahterakan masyarakat melalui program berencana-nya," kata Adi Prihantara.
Acara diseminasi dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN, Lina Widyastuti, sebagai pembicara utama.
Cerita Saharudin Pedagang Bendera di Batam, Musim Kemerdekaan Bisa Untung Hingga Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Pelaku Pecah Kaca Mobil di Batam Gunakan Uang Hasil Curian Untuk Renovasi Rumah |
![]() |
---|
Polsek Batuampar Bekuk Pelaku Curanmor di Batam, Awalanya Hanya Test Drive Tapi Tak Balik-balik |
![]() |
---|
21 Tahun Menanti Legalitas Kampung Tua di Batam, Begini Kondisinya Sekarang |
![]() |
---|
Kemenko Polkam Gandeng Media Lokal, Perkuat Ketahanan Informasi di Perbatasan Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.