Pemko Tanjungpinang Sambut Peluang Kerja Sama Energi Terbarukan Berbasis Sampah

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat sebut, tim dari Malaysia tertarik mengeksplorasi potensi pengelolaan energi berbasis sampah di Tanjungpinang

Editor: Dewi Haryati
dok.Tanjungpinangkota.go.id
FOTO BERSAMA - Sekda Tanjungpinang Zulhidayat foto bersama dengan tim dari Malaysia yang tertarik mengeksplorasi potensi pengelolaan energi berbasis sampah di Tanjungpinang, Jumat (25/10/2024) 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota Tanjungpinang sambut peluang kerja sama terkait pengelolaan energi berbasis sampah di Tanjungpinang.

Sekretaris Daerah Tanjungpinang Zulhidayat mengatakan, pada Jumat (25/10/2024) lalu, tim dari Malaysia melakukan pertemuan dengan pihaknya. Itu merupakan pertemuan lanjutan.

Perusahaan tersebut berniat menjajaki kerja sama dalam pengelolaan sampah di Tanjungpinang untuk menghasilkan energi terbarukan.

Dalam pertemuan itu pula, pihak PT Logika Nusantara Indonesia mempresentasikan konsep pengelolaan sampah sebagai sumber energi terbarukan.

Baca juga: Guru SD di Senayang Lingga Bangun Kreativitas Siswa Olah Sampah Plastik Jadi Ecobrick

Presentasi itu disampaikan di hadapan Sekda Tanjungpinang, Zulhidayat, dan dihadiri Kepala Bappelitbang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala BPKAD, Kepala BPPRD, Kepala DPMPTSP, Kepala PLN Tanjungpinang, serta perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau.

"Pertemuan ini melanjutkan pembicaraan pertama kita. Tim dari Malaysia berminat mengeksplorasi potensi pengelolaan energi berbasis sampah di Tanjungpinang," ucapnya dikutip dari laman resmi Pemko Tanjungpinang, Sabtu (26/10/2024).

Ia menambahkan, penjajakan ini sejalan dengan dorongan pemerintah pusat dalam pemanfaatan energi hijau. 

Saat ini, 12 daerah di Indonesia telah dipilih sebagai proyek percontohan, salah satunya Surakarta. 

"Penjajakan ini tidak hanya pemanfaatan sampah untuk menghasilkan listrik, tetapi juga mendukung pengembangan energi terbarukan lainnya, seperti energi surya," jelasnya.

Menurut Zulhidayat, tim Malaysia dipimpin oleh Dato Xavier Jayakumar Arulanandam, mantan Menteri Air, Tanah, dan Sumber Daya Alam Malaysia, memiliki pengalaman luas di bidang ini. 

“Beliau memiliki banyak koneksi dan pengetahuan. Kami ingin melihat bagaimana pemahaman dan teknologi yang dimilikinya dapat diimplementasikan di kota Tanjungpinang, khususnya dalam dua produk, yaitu pengelolaan sampah dan tenaga surya," tambahnya.

Namun disampaikan, untuk menghasilkan energi hijau dari sampah, dibutuhkan minimal 500 ton sampah per hari. Sementara saat ini Tanjungpinang hanya menghasilkan sekitar 100 ton per hari.

Baca juga: Dari Data DLH Batam Sudah 80 Ribu Objek Retribusi Sampah Pakai Pembayaran Barcode

“Meski begitu, program pemilahan sampah akan terus berjalan sebagai langkah dalam mengurangi sampah," pungkasnya.

Sementara itu, pimpinan tim dari Malaysia, Dato Xavier Jayakumar Arulanandam mengatakan, sistem pengelolaan sampah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi Kota Tanjungpinang dalam mengelola sampah sekaligus memproduksi energi ramah lingkungan. 

“Dengan volume sampah yang cukup, kita dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber energi hijau,” katanya. (*)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved