Pasar Malam Keliling Masih Banyak Diminati Warga Kawal Bintan

TRIBUN BATAM.id, BINTAN  - Sejumlah warga mengaku senang dengan hadirnya pasar malam di Lapangan Bola Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Hadirnya pasar malam tersebut, dianggap bisa memberikan hiburan dengan biaya terjangkau. 

Sebab, di pasar malam itu terdapat banyak sekali wahana permainan dan makanan khas hingga modern. 

Dari puluhan permainan di pasar malam, lempar gelang paling banyak didatangi pengunjung. 

Permainan itu merupakan salah satu wahana yang diminati di pasar malam itu.

Tidak hanya laki-laki saja yang minat, namun remaja hingga ibu-ibu ikut bermain lempar gelang. 

Untuk bermain lempar gelang, pengunjung di haruskan membeli gelang, harganya 8 gelang Rp 10 ribu.

Lempar gelang adalah permainan tradisional yang menantang para peserta untuk melempar gelang ke dalam kayu pendek dengan jarak tertentu.

Jika lemparan itu masuk, maka akan diberi hadiah sesuai dengan barang yang sudah ditentukan. 

Baca juga: Kejurda Tingkat Provinsi Kepri Dibatalkan Bikin Atlet Asal Bintan Kecewa

Hadiah paling besar adalah kompor gas dua tungku dan paling kecil adalah beragam jajanan anak-anak. 

Selain menjadi hiburan, permainan ini juga menguji ketepatan dan keahlian dalam melempar.

Selain lempar gelang, wahana permainan lain yang sering ada di pasar malam adalah Bianglala, Kora-kora, ombak Banyu dan masih banyak permainan lainnya. 

Selain wahana permainan, pasar malam juga sering menjajakan berbagai jenis barang dengan harga yang unik dan murah, mulai dari perabotan, pakaian, hingga mainan anak-anak.

Seorang warga Toapaya, Tamsir mengatakan, dari semua permainan dirinya paling suka dengan lempar gelang.

"Permainan ini, bisa membuat kita untung. Kita hanya merogoh kocek Rp 100 ribu, terkadang bisa saja bawah pulang barang atau hadiah lebih dari Rp 200 ribu," kata Tamsir, Minggu (27/10/2024).

Selain nyenangin dirinya, pasar malam bisa memberikan hiburan untuk anak-anak dan keluarganya.

Menurutnya, pasar malam juga bisa menjadi tempat pertemuan kawan -kawan.

Termasuk bisa mempererat hubungan anak dan orangtua. 

"Anak-anak sekarangkan jarang bersama dengan orangtuanya, mereka lebih sibuk main handphone sendiri. Nah momentum seperti ini, bisa membuat anak dan orangtua lebih banyak ngobrol dan canda tawa di pasar malam," jelas dia.

Perkataan senada juga disampaikan oleh Buyung. 

Dia mengatakan, happy dengan kehadiran pasar malam di Kampungnya Kawal.

"Pasar malam ini, bisa menghibur buah hati saya. Sebagai alternatif bermain ponsel," tuturnya. 

Dirinya mengaku, ke pasar malam ditemani anak dan keluarga besar.

Dia berharap, pasar malam ini bisa dibuka lebih lama, agar bisa dengan keluarga lebih sering mampir setelah pulang kerja.

Berdasarkan pantauan Tribun Batam.id di lapangan, sorotan lampu tembak terpancar dari kejauhan. 

Saat mendekati area pasar malam, terlihat lampu warna - warni serta dentuman musik dari pengeras suara yang terdengar jelas di setiap stand permainan. 

Lokasinya berada di lapangan bola kali Kelurahan Kawal, dan letaknya di tengah pemukiman padat penduduk.

Antrian di setiap loket pun terlihat ramai, mereka rela antri hingga 15 menit lamanya, untuk naik Kora-kora.

Warga mulai memadati area pasar malam selepas Magrib hingga tengah malam, sekira pukul 11.30 WIB.

Pengunjung yang datang, mulai dari anak-anak, remaja hingga orangtua. 

Tampak juga belasan petugas parkir yang wara wiri mengatur parkiran motor tidak jauh dari pasar malam.

Setiap pengendara yang baru tiba, diberi karcis warna putih. Setiap sepeda motor dikenai uang parkir Rp 2 ribu rupiah. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).