LINGGA TERKINI

Tarian Zapin Jadi Warisan Budaya, SMPN 1 Singkep Lingga Lestarikan Lewat Gelar Karya

tarian Zapin Kote menjadi Warisan Budaya Tak Benda di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri dilestarikan SMPN 1 Singkep lewat gelar karya P5

|
Penulis: Febriyuanda | Editor: Mairi Nandarson
Tarian Zapin Jadi Warisan Budaya, SMPN 1 Singkep Lingga Lestarikan Lewat Gelar Karya - Zapin-Kote-di-SMPN-1-Singkep.jpg
Tribun/Febriyuanda
TARIAN ZAPIN KOTE - Pelajar SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mempraktekkan tarian Zapin Kote lewat pembelajaran P5, Rabu (30/10/2024).
Tarian Zapin Jadi Warisan Budaya, SMPN 1 Singkep Lingga Lestarikan Lewat Gelar Karya - Tari-Zapin-Kote-Lingga.jpg
Tribun/Febriyuanda
TARIAN ZAPIN KOTE - Pelajar SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mempraktekkan tarian Zapin Kote lewat pembelajaran P5, Rabu (30/10/2024).
Tarian Zapin Jadi Warisan Budaya, SMPN 1 Singkep Lingga Lestarikan Lewat Gelar Karya - Guru-SMPN-1-Singkep-menari-Zapin-Kote.jpg
Tribun/Febriyuanda
GELAR KARYA P5 - Tenaga Pendidik di SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri ikut menari Zapin Kote, Rabu (30/10/2024)

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Pelajar SMP Negeri 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menampilkan tarian Zapin Kote lewat gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Rabu (30/10/2024).

Di ketahui, Zapin Kote merupakan tarian yang dikembangkan di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Zapin kote merupakan varian dari tari Zapin, tarian melayu yang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di pesisir nusantara.

Saat ini, beberapa wilayah Kabupaten Lingga khususnya, telah melestarikan tarian ini dengan mempelajari langsung dari penggerak seni di Desa Kote.

Salah satunya bagi SMPN 1 Singkep. Ada lima kelompok pelajar yang memperagakan tarian Zapin ini, baik itu laki-laki dan perempuan, yang ditampilkan lewat gelar karya.

Gerakan dan langkah kaki, menjadi salah satu ciri khas dari tarian ini.

Baca juga: Pelajar SMAN 1 Singkep Selatan di Lingga Pukau Warga Tampilkan Keberagaman Tarian Adat

Tidak hanya pelajar, bahkan tenaga pendidik bersama Kepala Sekolah, ikut memperagakan tarian ini dengan musik khas Zapin.

Ketua Sanggar Seni di Desa Kote, Raja Rahman juga turut hadir melihat penampilan siswa tersebut.

Dirinya merasa bangga, saat ini Zapin khas Desa Kote semakin meluas dan dilestarikan oleh banyak kalangan.

"Kami sangat senang sekali, dengan adanya gelar karya P5 ini melibatkan tradisi daerah kami sendiri, yaitu Zapin Kote," kata Rahman kepada Tribunbatam.id.

Dia berharap, tarian Zapin Kote semakin terus berkembang, agar generasi muda bisa terpengaruh dengan budaya asli daerah Kabupaten Lingga.

Dia menilai, dari lima kelompok yang tampil memperagakan tarian Zapin, siswa sudah tampil bagus.

Baca juga: Bangunan Lama Masjid di Lingga Ini Beralih Fungsi Jadi Fasilitas Kesehatan Polres

"Penampilannya lumayan bagus, dengan latihan hanya beberapa kali aja tapi mereka sudah mudah mengerti dan paham untuk belajar Zapin Kote ini," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Singkep, Maulud menjelaskan, bahwa Zapin Kote sengaja menjadi salah satu praktek P5, dalam mengangkat budaya yang ada di Kabupaten Lingga, khususnya dari Desa Kote.

Dalam mempelajari Zapin Kote ini, lanjutnya, mendapatkan antusias dari para peserta didik maupun guru.

"Yang ngajak mereka dari Sanggar Seni Kote, bekerja sama dengan sekolah," tuturnya.

Maulud berharap, warisan budaya ini terus dilestarikan bagi kalangan pendidikan dan bisa menjadi ikon sekolah.

"Agar budaya ini tak hilang dan tetap dilestarikan," katanya. (yda)

(Tribunbatam.id/Febriyuanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved