Lingga Terkini
Ketua Dekranasda Lingga Apresiasi Olahan Sabut Kelapa di Resang Jadi Produk Bernilai Ekonomi
Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Feby Sarianty, memberikan apresiasi kepada peserta pembinaan IKM Sentra Kelapa di Desa Resang.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga, Feby Sarianty, memberikan apresiasi kepada peserta pembinaan IKM Sentra Kelapa di Desa Resang.
Di mana, para peserta di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan, tersebut bisa mengolah sabut kelapa menjadi beraneka produk bernilai ekonomi, seperti sapu, cocosheet, pot bunga, keranjang, matras, hingga keset kaki.
Pembinaan tersebut juga di bawah dukungan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Lingga.
Apresiasi tersebut sampaikan Feby Sarianty, saat melakukan kunjungan ke lokasi kegiatan pembuatan kerajinan sabut kepala di IKM Sentra Kelapa Desa Resang, Senin (6/10/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan serta motivasi kepada para para pengrajin, yang mengikuti pelatihan tersebut dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan mengolah sabut kelapa menjadi produk bernilai ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda Lingga mengapresiasi semangat pengerajin.
Dia berharap, keterampilan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus memperkuat potensi ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi salah satu mata pencaharian ibu-ibu di Desa Resang," ujarnya.
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari upaya Dekranasda Lingga dalam mendorong lahirnya produk-produk kerajinan unggulan daerah yang ramah lingkungan dan berdaya saing.
Di ketahui, sebanyak 24 orang dibina dan dilatih, untuk mengembangkan IKM Sentra Kelapa, yang sempat tak beroperasi.
Pelaksana tugas (Plt) Disperindagkop UKM Lingga, Febrizal Taupik menegaskan pendampingan berlangsung selama 13 hari dengan metode teori dan praktik.
“Pendampingan ini dilaksanakan agar peserta tidak hanya tahu teori, tapi juga praktik menggunakan alat-alat produksi,” ujarnya
Ia menekankan, hasil pendampingan diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk cocofit dan cocofiber yang dihasilkan masyarakat.
“Kalau mutu produk semakin baik, nilai jualnya pun lebih tinggi. Harapan kami ini bisa jadi langkah besar untuk mendorong industri kelapa di Lingga,” tambahnya.
Dalam pelatihan itu juga, mereka diajari mengubah limbah menjadi karya yang bernilai, seperti sapu, pot bunga, matras, hingga keset kaki.
| Baznas Kepri Serahkan Santunan untuk 200 Santri di Lingga, Bertepatan Dengan Hari Santri Nasional | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pemkab Lingga Adakan Rapat Berkali-kali Demi Persiapan Kunjungan Menko Kumham Imipas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Lima PPPK Tahap II Kemenag Lingga Dilantik, Ingatkan Tentang Disiplin dan Tanggungjawab | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pedagang Nasi Bekal di Lingga Mengeluh Omzet Turun Sejak Ada MBG, Jual Bento Harga Cuma Rp10 Ribu | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Semarak Hari Santri Nasional di Lingga, Bupati Nizar Minta Santri Juga Harus Kuasai Teknologi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.