Kasus LGBT di Natuna Marak, Berikut Data UPTD PPA Natuna Kepri Hingga Oktober 2024
UPTD PPA Kabupaten Natuna mendata kasus LGBT dan kekerasan anak selama Januari hingga Oktober 2024. Bagaimana dengan tahun lalu?
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender alias LGBT mendominasi kasus kekerasan terhadap anak di Natuna, Provinsi Kepri.
Data Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Natuna mengungkap, sedikitnya 23 kasus LGBT di Natuna tercatat sejak Januari hingga Oktober 2024.
Selain LGBT di Natuna, UPTD Natuna juga mencatat asusila sebanyak 6 kasus hingga Oktober 2024.
Lalu persetubuhan sebanyak 11 kasus, kekerasan fisik atau psikis sebanyak 3 kasus dan perundungan atau bullying dengan tujuh kasus.
"Sedikitnya kami telah menangani 50 kasus kekerasan terhadap anak di Natuna," ungkap Kepala UPTD PPA Kabupaten Natuna, Melda Irawati kepada TribunBatam.id, Jumat (1/11/2024).
Baca juga: Rusli Panik, Ular Piton 2,5 Meter Masuk Rumahnya di Natuna hingga Damkar Turun Tangan
Melda Irawati mengatakan, jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Natuna itu naik drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2023 lalu jumlah kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 45 kasus.
Menurutnya, meningkatnya kasus kekerasan anak di Natuna dipicu oleh kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak.
Selain itu, pengaruh penyalahgunaan handphone atau gadget juga cukup signifikan terhadap pergaulan anak.
"Jadi kepedulian orang tua sangat penting, untuk mengawasi keseharian anak, sehingga terhindar dari kasus kekerasan yang kerap terjadi," imbuhnya.
Baca juga: Taman Kota Jakarta Diduga Jadi Sarang LGBT, Kini Dijaga Ketat Petugas
Untuk itu, ia menuturkan tugas dari UPTD PPA adalah melakukan penanganan dan pendampingan terhadap korban kekerasan.
Sedangkan, untuk pencegahan dilakukan oleh bidang PPA yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Natuna.
"Dari semua kasus yang kami layani, terus menerus kami berikan penanganan dan pendampingan, mulai dari penanganan psikologis hingga pendampingan hukum kepada korban," jelasnya.
Melda menyampaikan, beberapa korban kekerasan mengalami trauma yang cukup berat.
Sehingga perlu dilakukan penanganan dari tenaga psikolog yang dimiliki.
Baca juga: Cegah Penyalahgunaan Narkotika, Bakesbangpol Berikan Edukasi kepada Pelajar di Natuna
Hadir di Natuna, Gubernur Ansar Resmikan Listrik 24 Jam Kepri Terang Untuk Pulau Panjang |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Batam dari BMKG Hari Ini Senin 11 Agustus, Hujan Deras Diserta Petir Pagi Hari |
![]() |
---|
Wacana Pemekaran Kecamatan Bintan Timur Dapat Sokongan Masyarakat, Bisa Tingkatkan Ekonomi |
![]() |
---|
Ibu Posyandu Anting Putri Dabo di Lingga Antusias Cari Bambu Demi Ikut Lomba HUT RI |
![]() |
---|
Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Natuna Tekankan Pramuka Jadi Pilar Bangun Generasi Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.