Bintan Terkini

Wacana Pembangunan DAM Estuari di Bintan Mendapat Penolakan dari Warga Teluk Bintan

Mereka ramai-ramai protes atas rencana pembangunan Mega Proyek pembuatan DAM Estuari yang akan dilakukan di Kecamatan Teluk Bintan.

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
Istimewa
POLEMIK - Masyarakat di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan kompak tolak, Proyek Strategis Nasional (PSN). 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Masyarakat di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan kompak tolak, Proyek Strategis Nasional (PSN).

Mereka ramai-ramai protes atas rencana pembangunan Mega Proyek pembuatan DAM Estuari yang akan dilakukan di Kecamatan Teluk Bintan

Ucapan itu disampaikan mereka saat mengikuti Jumat Curhat di wilayah mereka. 

Seorang warga Desa Penghujan, Marzuki mengatakan, warga Desa Penghujan tidak mendapat informasi adanya wacana pembuatan DAM di daerahnya. 

"Kami memang tolak, sebab selama ini, kami belum terima informasi atau sosialisasi dari perusahaan tersebut," ujar Marzuki, Jumat (1/11/2024).

Dia mengatakan, akan banyak dampak negatif jika mega proyek pembuatan DAM Estuari tersebut dilaksanakan. Walaupun saat ini masih dalam proses survei. 

Selama ini, warga setempat hanya mengetahui, bahwa ada survei untuk DAM, secara detailnya tidak di informasikan.

Menurutnya, apabila DAM ini terlaksana, maka akan berdampak bagi nelayan hingga warga yang berkebun di kawasan tersebut. 

Baca juga: Dukung Penanganan Stunting, Pemkab Bintan Kepri Buat Pelatihan Aplikasi e-HDW

"Nelayan dan petani pasti terdampak. Mereka terancam tidak bisa mendapatkan mata pencarian lagi," kata dia.

Sampai hari ini, masyarakat tidak diberitahu sama sekali dari Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten perihal adanya wacana pembangunan DAM dari Tembeling sampai Penghujan. 

"Kami saja kaget, tidak tahu kalau akan jadi dam dan akan menutup seluruh desa atau kecamatan," ujarnya. 

Hal serupa juga disampaikan oleh warga Tembeling bernama Rahmat.

Dia mengaku, sejauh ini dirinya yang merupakan warga Tembeling belum mendapat kejelasan dari semua pihak terkait adanya wacana DAM tersebut. 

Baca juga: Ansar Disambut Musik Gong Gendang dari NTT, Kampanye di Desa Malang Rapat Bintan

"Kami menolak itu wajar. Karena warga akan kehilangan mata pencaharian mereka," ucapnya.

Menurutnya, Pemerintah harus turun ke masyarakat untuk menjelaskan luas lahan yang akan digunakan berapa, kemudian untuk proyek ini akan seperti apa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved