LAM Kepri Lingga Bina Tradisi Silat Melayu, 40 Orang Tergabung dari Anak Hingga Remaja

TRIBUNBATAM.id, LINGGA-Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri) Kabupaten Lingga, memberikan pembinaan silat Melayu di beberapa wilayah.

Tahun ini, LAM Kepri Kabupaten Lingga membina sebanyak 40 orang yang terpencar di empat desa, di antaranya Desa Merawang, Tanjung Harapan,  Pekaka, dan Desa Batu Kacang.

Binaan ini dengan di bawah binaan pelatih yg berkompeten pada bidang Silat Melayu.

Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga, Azmi mengatakan, kegiatan pembinaan Silat Melayu ini disambut positif oleh orangtua dari peserta.

Pembinaan ini, lanjut Azmi, selain untuk menambah pengetahuan anak-anak tentang adat adat dan tradisi seni budaya Melayu, juga dapat menjadi penyaring, bagi pengaruh perkembangan teknologi.

"Alhamdulillah, anak-anak ikut antusias, orangtua mereka juga datang turut melihat, semuanya bersemangat dalam menjaga warisan budaya kita," kata Azmi kepada Tribunnatam.id, Sabtu (2/11/2024).

Azmi menjelaskan, sebagai tugas pokok LAM, pihaknya berupaya melindungi, membina, mengembangkan dan memanfaatkan budaya Melayu.

"Dengan harapan, tradisi Silat Melayu ini terus ada, lestari, dapat dikembangkan dan dimanfaatkan oleh bangsa Melayu,  terkhusus bangsa Melayu yg ada di Kabupaten Lingga, sebagai Bunda Tanah Melayu," tuturnya.

 Sasaran pembinaan ini adalah generasi-generasi muda atau anak hingga remaja, mulai SD hingga SMA.

Azmi menambahkan, bahwa program pembinaan Silat Melayu ini akan terus diupayakan pelaksanaannya pada tahun-tahun ke depan.

"Kami akan berupaya untuk melakukan evaluasi kegiatan yg telah dilaksanakan untuk upaya peningkatan, baik kualitas maupun kuantitasnya," tambahnya. (yda)

(Tribunbatam.id/Febriyuanda)