GUNUNG LEWOTOBI MELETUS
Cerita Pilu Suster Marieta saat Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Teriakan Beriringan Bunyi Letusan
Cerita pilu Suster Marieta yang menjadi saksi detik-detik Gunung Lewotobi Laki-laki meletus, pada Minggu (3/11/2024).
Api pun terlihat berkobar di mana-mana, teriakan histeris hingga pekikan menggelegar beriringan dengan bunyi letusan dan hujan abu yang menjamur.
Para suster dan asrama dievakuasi menggunakan mobil yang dibawa dari Kewapante.
Dikarenakan kejadiannya berlangsung secara tiba-tiba, kebutuhan akan makan minum dan lainnya ditanggung oleh para suster SSpS.
"Semua kita tanggung dari sini, sejauh ini memang belum ada yang membantu, kita berusaha selamatkan anak-anak hingga menunggu orang tua mereka jemput,"tuturnya.
Ia pun berharap ada pihak lain yang membantu bencana kemanusiaan yang tak diduga ini.
Baca juga: Lihat Proses Evakuasi 9 Korban Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, 1 Keluarga di Rumah Kena Batu

Sosok Alm. Sr Nikolin menurut Sr Marieta
Sr Marieta sangat berduka atas meninggalnya Pemimpin komunitas Biara SSpS Hokeng, Sr Nikolin Padjo SSpS.
Menurut Sr Marieta, Sr Nikolin adalah sosok pemimpin yang sangat memperhatikan anggota komunitasnya.
"Beliau itu sangat baik sekali, dan sangat memperhatikan kami anggota komunitas, hal-hal yang kurang selalu ia bantu benahi, " tuturnya.
Pertemuan terakhir Sr Marieta dan Sr Nikolin terjadi pada hari Sabtu lalu.
"Waktu itu beliau mengunjungi asrama putra dan putri untuk melihat atap bangunan asrama yang bocor akibat erupsi sebelumnya, " ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Sr Marieta mengisahkan keduanya berbincang-bincang seperti biasa tanpa ada tanda-tanda lain yang mengindikasikan bahwa kedepannya Sr Nikolin akan menemui ajalnya.
"Tidak ada tanda-tanda, kami hanya mengobrol seperti biasa, " ucapnya.
Biara dan Asrama Dikosongkan
Sr Marieta mengatakan untuk sementara asrama putra dan putri di Boru dikosongkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.