Malaysia Tangkap Nelayan Natuna
3 Nelayan Ditahan di Malaysia, Nelayan Natuna: Ikan di Laut Sini Mulai Menipis, Hasil Kurang
Tanggapan para nelayan di Natuna mengenali rekannya yang ditahan oleh otoritas maritim Malaysia, mereka berharap bisa mendapatkan keringanan hukum.
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Mairi Nandarson
Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Tiga nelayan asal Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, yakni Adiyurdani (36), Dedi Antoni (34), dan Zulkifli (22), ditahan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), pada Sabtu (9/11/2024) dini hari.
Mereka diduga memasuki perairan negara tersebut saat sedang mencari ikan menggunakan Kapal KM.Serba Biru.
Kabar penahanan ini menggugah keprihatinan para nelayan setempat di Pelabuhan Nelayan Pering, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Solehudin, seorang nelayan yang mengenal baik ketiga orang tersebut, menyatakan keprihatinannya.
“Saya kenal mereka, dan ini bukan pertama kalinya nelayan kita tertangkap di perbatasan, kejadian seperti ini sering terjadi."
"Kadang mereka mungkin terlalu dekat dengan batas perairan Malaysia, dan akhirnya terkena tangkap karena dianggap sudah masuk,” ujarnya kepada tribunbatam.id, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: Malaysia Tangkap Nelayan Natuna Kepri, Seniwati Menangis Ingat Pesan Suami via Telepon
Lanjutnya, ia menjelaskan, berkurangnya sumber daya ikan di wilayah perairan Indonesia menjadi alasan sebagian nelayan mengambil risiko mendekati perairan negara tetangga.
“Sumber daya laut di sekitar sini sudah menipis, kalau hanya menangkap di area dalam, hasilnya sering kali kurang."
"Sedangkan, biaya bahan bakar dan operasional kita saja cukup besar, jadi ada nelayan yang mulai berani melangkah sedikit ke luar perbatasan untuk mendapatkan tangkapan lebih banyak, tapi, mereka tidak memikirkan dampak akhirnya,” terangnya.
Solehudin juga menekankan, bahwa para nelayan Natuna hanya menggunakan alat pancing tradisional dan tidak menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan.
“Kami ini hanya nelayan kecil, alat kami manual dan ramah lingkungan."
Baca juga: Kejadian Lagi, 3 Nelayan Natuna Ditangkap APMM Malaysia, Ini yang Dilakukan Pemkab Natuna
"Tapi masalahnya, di area dalam sudah makin sulit dapat ikan, sementara kebutuhan operasional seperti bahan bakar tetap besar, apalagi sekarang semakin banyak orang yang berprofesi sebagai nelayan, jadi persaingan tinggi sekali di titik tertentu,” jelasnya.
Namun, ia juga mengakui bahwa faktor kelalaian nelayan menjadi penyebab insiden ini, padahal para nelayan sudah dibekali alat yang memadai.
“Kadang, karena merasa aman dan tidak ada penjagaan, mereka memberanikan diri masuk ke perbatasan, padahal, mereka sudah tahu batasnya."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.