BEGAL DI KARIMUN
4 Fakta Kejadian Wanita Terapis Pijat Dibegal Pelanggannya di Karimun
4 Fakta Kejadian Wanita Terapis Pijat di Tanjung Balai Karimun menjadi korban begal oleh pelanggannya sendiri, sempat diajak jalan-jalan
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Riska Prolina (30 tahun), seorang terapis pijat menjadi korban begal di Karimun.
Ia dibegal pria yang sejatinya sudah ia kenal walaupun tidak terlalu dekat karena sering menjadi pelanggannya.
Pelaku diketahui bernama Juprizal, dengan identitas dari Batam dan bekerja di perusahaan galangan Kapal.
Kini pelaku sudah ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Berikut fakta-fakta terkait pembegalan yang terjadi di Karimun tersebut:
1. Kronologi Kejadian
Pelaku datang ke rumah korban dan tidak menaruh curiga karena sudah menjadi pelanggannya.
Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa mengungkap awalnya Jupri mendatangi indekos korban, Jumat (15/11/2024) sekira pukul 10.00 WIB untuk meminta jasa pijat.
Baca juga: 7 Berita Populer Pilihan Hari Ini, Motor Tabrak Mobil Parkir di Tanjungpinang, Begal di Karimun
Ketika itu, pelaku begal di Karimun itu bersikap biasa layaknya pelanggan pijat pada umumnya.
Pelaku mempersilahkannya masuk, bahkan keduanya sempat melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
Sekitar satu jam setelahnya, pelaku mengajak korban jalan-jalan ke salah satu objek wisata air terjun.
"Jadi pelaku ini mengajak korban pergi keluar untuk jalan-jalan ke air terjun. Mereka sempat berkeliling ke arah Pongkar. Tiba-tiba pelaku mengajak pergi ke arah Tanjung Sebatak," katanya, Minggu (17/11/2024).
Korban sempat curiga dan menanyakan tujuan mereka dan meminta Jupri mengantarnya pulang.
Namun, pelaku kemudian menepikan sepeda motor dengan dalih ingin buang air kecil.
Setibanya di pesisir pantai, pelaku sempat pergi ke arah tepi laut.
Baca juga: Warga Batam Pelaku Begal di Karimun Kepri Incar Emas Korban, Ternyata Imitasi
Sementara korban menunggu tidak jauh dari sepeda motor.
Di lokasi ini, Riska diancam dengan pisau di leher, bahkan sempat melukai lehernya, memaksa korban menyerahkan perhiasan dan tasnya.
"Pelaku alasan membawa korban ke lokasi itu untuk buang air kecil."
"Namun tiba-tiba menyayat leher korban dengan pisau. Pelaku juga meminta paksa perhiasan dan tas milik korban," kata Kapolres.
"Korban sempat melawan dengan kondisinya leher terluka dan mengeluarkan darah."
"Namun pelaku terus memberikan perlawanan dengan mendorong kepala korban ke arah bebatuan yang ada di lokasi," ujarnya.
Korban melakukan perlawanan dengan mengambil pasir dan melemparkan pasir tersebut ke arah wajah tersangka.
Pelaku juga sempat membekap mulut dan hidung korban menggunakan tangannya dan berupaya merampas handphone yang ada di tangan korban.
Baca juga: Terapis Pijat Korban Begal di Karimun Kepri Coba Melawan Meski Leher Bersimbah Darah
Namun upaya itu gagal karena korban terus melawan, meskipun sudah bersimpah darah akibat benda tajam yang digunakan pelaku.
Pelaku kemudian kabur dengan motor Honda Scoopy yang dibawa membawa korban jalan-jalan.
Korban kemudian berteriak minta tolong ke warga sekitar.
"Hingga akhirnya korban ditolong pemuda dan membawanya ke rumah sakit."
"Saat teriak minta tolong ini lah didengar oleh dua remaja yang sedang nongkrong. Lalu langsung dibawa ke RSBT untuk penanganan medis," ujarnya.
2. Perhiasan Korban Ternyata Imitasi
Namun fakta unik terungkap dari polisi setelah kasus begal di Karimun ini terungkap.
"Tersangka selalu melihat korban memiliki dan memakai perhiasan emas berupa kalung dan gelang emas."
Baca juga: Breaking News, Kronologi Warga Batam Pelaku Begal di Karimun Kepri, Korbannya Terapis Pijat
"Namun perhiasan itu imitasi," ucap Kapolres Karimun AKBP Robby Topan, Minggu (17/11/2024).
Karena tergiur dengan perhiasan itu, tersangka begal di Karimun mendatangi korban yang tinggal di salah satu kamar hotel di kawasan Tanjungbalai Kota.
3. Hubungan Pelanggan dengan Terapis Pijat
Kapolres Karimun AKBP Robby Topan mengatakan korban dan pelaku diketahui baru beberapa kali bertemu.
Keduanya hanya memiliki hubungan sebatas pelanggan dan terapis pijat.
"Jadi pelaku ini pelanggannya wanita ini dan sering menggunakan jasa korban. Tidak ada hubungan spesial," katanya.
AKBP Robby menyebut perbuatan yang dilakukan pelaku didasari motif ketertarikannya terhadap barang-barang berharga milik korban.
Aksi nekat yang dilakukannya, sudah direncanakan pelaku sebelum bertemu dengan korban di salah satu hotel di Karimun.
Setelah beberapa kali bertemu, pelaku ini tertarik dengan perhiasan emas yang sering dipakai oleh korban.
"Didasari oleh hal itu, korban kemudian berencana mengambil perhiasan tersebut, dan telah mempersiapkan pisau untuk melancarkan aksinya," ujarnya.
Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu unit gelang tangan, gelang kaki, kalung, dan cincin yang ternyata imitasi.
4. Pengakuan Korban
Riska mengaku hanya mengenal pelaku begal di Karimun hanya sebatas teman, tidak ada yang spesial.
Meski mengaku tidak ada hubungan spesial, Juprizal biasa datang ke indekosnya.
Bahkan beberapa kali mereka jalan bersama.
"Kenal gitu-gitu aja, tidak ada chattingan di WhatsApp, cuma dari mesangger, jadi kenal gitu aja," ujarnya.
Kejadian begal di Karimun itu bermula saat pelaku mendatangi indekos dengan mengetuk pintu kamarnya, Jumat (15/11) sekira pukul 10.00 WIB.
Ia yang baru terbangun dari tidur sempat ngobrol sebentar dengan pelaku.
Setelah ngobrol sebentar, ia kemudian bergegas ke kamar mandi.
Sedangkan Juprizal baring-baring di kasur," ujarnya.
Menjelang siang, pelaku meminta untuk dipijat.
Setelah selesai memijat, pelaku begal di Karimun itu menawarkan untuk jalan keluar ke air terjun.
Dengan mengendarai sepeda motor, mereka berjalan-jalan mengelilingi Pangke kemudian putar balik mengarah ke depan PLTU Jembatan Kuning Kecamatan Tebing.
"Saya sempat tanya, ini mau kemana ayo putar balik. Tapi dia (pelaku) bilang mau kencing bentar," ujarnya memperagakan kejadian sebelumnya itu.
Namun, hal tak terduga kemudian terjadi saat berada di pesisir pantai tersebut.
Tiba-tiba pelaku menyayat korban di bagian leher dengan menggunakan sebilah pisau.
"Dia tiba-tiba menggores leher saya dari belakang dengan pisau dan meminta hp dan tas saya, tetapi tidak saya kasih," ujarnya.
Pelaku yang melihat korban dalam keadaan terluka, langsung berupaya kabur dengan sepeda motornya.
Korban juga sempat berusaha untuk mengejar, namun upaya itu sia-sia karena kondisinya terluka.
Hingga akhirnya, korban diselamatkan oleh dua orang remaja yang berada tak jauh dari lokasi dan dilarikan ke rumah sakit.
( TribunBatam.id/Yeni Hartati )
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Warga Batam Pelaku Begal di Karimun Kepri Incar Emas Korban, Ternyata Imitasi |
![]() |
---|
Terapis Pijat Korban Begal di Karimun Kepri Coba Melawan Meski Leher Bersimbah Darah |
![]() |
---|
Breaking News, Kronologi Warga Batam Pelaku Begal di Karimun Kepri, Korbannya Terapis Pijat |
![]() |
---|
Wanita di Karimun Kepri Diduga Jadi Korban Begal VIRAL, Simak Kesaksian Warga |
![]() |
---|
Viral di Karimun Kepri Seorang Wanita Diduga Korban Begal di Jembatan Kuning, Leher Luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.