Pelajar SMA Dipaksa Sujud

Curhat Dirundung, Anak Ivan Sugianto Kena Imbas Kasus sang Ayah Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong

Anak Ivan Sugianto kena dampak perbuatan ayahnya yang meminta siswa SMA berlutut menggonggong.

Editor: Khistian Tauqid
Kolase Tribun Medan
Kolase foto Karlina dan Ivan Sugianto yang ditangkap polisi setelah menyuruh siswa di Surabaya sujud dan menggonggong. 

TRIBUNBATAM.id - Anak pengusaha Ivan Sugianto berinisial EMS mencurahkan isi hatinya melalui sosial media terkait kasus yang menjerat sang ayah.

Seperti diketahui, Ivan sempat viral setelah melakukan perbuatan kurang terpuji pada siswa SMA Krisen Gloria 2 Surabaya.

Bahkan akibat perbuatannya tersebut, Ivan harus mendekam di balik jeruji besi.

Baca juga: Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Buka Suara Soal Foto Bareng Ivan Sugianto: Foto Lama

Polrestabes Surabaya menentapkan Ivan sebagai tersangka persekusi terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, Jawa Timur.

Pasalnya Ivan memaksa siswa berlutut, mohon maaf, dan menggonggong hingga videonya langsung viral di sosial media.

Pengusaha diskotik tersebut akhirnya ditangkap di terminal kedatangan Bandar Udara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis (14/11/2024) pukul 16.00 WIB. 

EMS mengirimkan surat pada Ivan yang berada di balik jeruji besi akibat perbuatannya itu.

Curhatan EMS dibagikan oleh akun @royshakti di Instagram. 

Begini isi curhat anak Ivan berinisial EMS itu. 

"Pa gimana kabare di sana? Aku minta maaf ya pa, gara-gara aku malah papa yang kena masalah. Kalau waktu bisa diputar kembali, aku pasti enggak bilang ke papa sama ko Dave kalau aku dibully."

"Pasti sekarang keluarga baik-baik aja dan masih bisa berkumpul bersama. Gara-gara aku papa di penjara dan papa udah enggak bisa kumpul lagi sama mama dan Excel. Bahkan, sekarang yang bully satu Indonesia. Sekarang mama sama aku takut dan malu buat keluar rumah karena kalau ketemu orang difoto-foto, dikatain di mana-mana, dipanggil anak pudel, anak penjahat. Aku tahu semua ini gara-gara aku yang membuat keluarga kita hancur."

"Aku salah pa, maafin ya. Gara-gara Excel papa masuk penjara dihujat sama banyak orang padahal papa cuma membela aku. Aku harus ngapain ya pa? Aku bingung harus ngapain lagi. Aku mau melakukan apapun asal papa enggak disalahin sama orang-orang biar papa enggak dihujat lagi. Kalau aku bisa gantiin posisi papa sekarang, biar aku aja yang dihujat orang-orang di sosmed."

"Aku lebih rela dipanggil pudel seumur hidup daripada lihat papa masuk penjara lagi. Sekarang aku kehilangan sosok papa yang selalu jaga aku dan jaga mama, yang selalu berusaha memberikan terbaik untuk keluarga kita."

"Jujur aku malu pa, malu sama diri sendiri, malu sama papa mama sama orang-orang juga. Aku sebagai anak bukan malah banggain orang tua tapi malah papa masuk penjara karena membela aku. Sekarang aku bingung harus jaga mama. Karena kan sekarang mama sendirian, aku harus kuat."

"Kenapa ya aku harus melibatkan papa. Aku nyesel harus telpon papa saat kejadian itu, aku telpon papa karena aku mikir kalau papa mamanya Ethan kan sudah di situ jadi aku telpon papa aja biar lebih aman. Sekarag aku cuma bisa berdoa sama tuhan biar tuhan bisa jaga papa di dalam sana, sama biar tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama. Sorry ya pa."

"Sekarang aku enggak mau melibatkan siapapun di masalahku lagi pa daripada papa masuk penjara lagi meskipun Excel dibully, papa yang sabar ya. Aku sekarang harus selesaikan dulu ujian sekolah, setelah itu aku enggak usah sekolah dulu kan aku harus jaga mama. Aku tahu papa itu papa yang baik akrena cuma papa yang belain aku."

"Dan papa selalu mengasih yang terbaik untukku. Aku kangen sama papa, aku pengen papa mama Excel bisa cepet kumpul lagi kayak dulu. Jangan lupa doa ya pa, i love you."

"Papa adalah Pahlawan Excel," tulisnya. 

Ivan Sugianto saat ditangkap pihak kepolisian, Kamis (14/11/2024) sore.
Ivan Sugianto saat ditangkap pihak kepolisian di Bandara Internasional Juanda, Kamis (14/11/2024) sore. Ketika sang ayah meringkuk dalam tahanan, anaknya pun mengirimkan sebuah surat curahan hati (curhat) berisi penyesalan akibat perbuatannya.

Baca juga: Ivan Sugianto Dilaporkan Ke Polisi, Pihak Sekolah Beri Dukungan Penuh

Kronologi Kasus

  • Kasus ini bermula dari kedatangan sejumlah lelaki, diyakini rekan Ivan, ke SMA Kristen Gloria 2 untuk melabrak seorang siswa berinisial EH.
  • Peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2024 di depan gerbang sekolah.
  • Dalam video yang kemudian viral di media sosial terlihat Ivan Sugiamto memaksa siswa berlutut, mohon maaf, dan menggonggong.
  • Kemarahan itu karena Ivan merasa anaknya di SMA Cita Hati dihina sejumlah siswa SMA Kristen Gloria 2, terutama korban berinisial EH. 
  • Dalam keributan itu, ibunda EH sampai tak sadarkan diri.
  • Korban bahkan sudah bersedia berlutut dan minta maaf.
  • Dari sana, sempat ada upaya mediasi, tetapi Ivan dengan sikap arogansinya menuntut hal yang sama, yakni EH untuk kembali berlutut, minta maaf, dan menggonggong seperti anjing.
  • Tindakan itu mendorong SMA Kristen Gloria 2 membuat laporan pengaduan masyarakat ke Polrestabes Surabaya.
  • Beberapa waktu kemudian, Ivan Sugiamto ditangkap aparat Polrestabes Surabaya.
  • Penangkapan terhadap pengusaha diskotik ini dilakukan di terminal kedatangan Bandar Udara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/11/2024) pukul 16.00 WIB. 
  • Setelah ditangkap, Ivan lantas digelandang ke kantor Polrestabes Surabaya.
  • Tim penyidik telah memeriksa 11 saksi dalam kasus persekusi ini dan menetapkan Ivan sebagai tersangka.

Baca juga: Ivan Sugianto Kena Batunya, Sampai di Penjara, Tahanan Lain Suruh Ivan Sujud dan Menggonggong

Tidak ada keistimewaan

Kondisi Ivan di dalam sel tidak berbeda dengan tahanan lainnya, tanpa fasilitas istimewa.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan memastikan semua ruang tahanan Polrestabes Surabaya tidak ada fasilitas yang istimewa.

Tidak ada kasur dan tidak ada yang terpasang AC.

"Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara," ucapnya.

Sebelumnya, Polda Jawa Timur juga membantah tudingan bahwa ada peran pengganti dalam penangkapan pengusaha Surabaya, Ivan Sugianto.

Penangkapan Ivan terjadi di Bandara Juanda pada Kamis, 14 November 2024, dan saat ini ia ditahan di Rutan Polrestabes Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menegaskan, "Kemarin itu benar yang bersangkutan Ivan Sugianto ditangkap saat di Bandara Juanda. Tidak ada peran pengganti." Penangkapan tersebut dilakukan dengan disaksikan oleh publik dan awak media.

Dirmanto menjelaskan bahwa proses penangkapan Ivan Sugianto dilakukan secara transparan.

"Tugas Polisi adalah melakukan penindakan hukum dan itu sudah kami laksanakan dengan disaksikan secara langsung oleh publik dan awak media di lapangan," ujarnya.

Dirmanto juga memastikan, tersangka yang ditahan di rutan saat ini juga merupakan sosok Ivan yang asli. 

"Tugas Polisi adalah melakukan penindakan hukum, dan itu sudah kami laksanakan dengan disaksikan secara langsung oleh publik dan awak media yang di lapangan," ujarnya.

"Kedatangan tersangka yang dijemput mobil dinas Satreskrim Polrestabes Surabaya juga disaksikan puluhan rekan-rekan media," lanjutnya. 

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Penyesalan Anak Ivan Sugiamto yang 'Seret' sang Ayah ke Penjara: Gara-gara Aku, Keluarga Kita Hancur"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved