LINGGA TERKINI

Bus Tua Masih Dipakai Antar Jemput Pelajar SMPN 1 Singkep Barat di Lingga

Sebuah bus tua masih menjadi andalan bagi pelajar di SMP Negeri 1 Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepri untuk diantar jemput sekolah

Penulis: Febriyuanda | Editor: Agus Tri Harsanto
Bus Tua Masih Dipakai Antar Jemput Pelajar SMPN 1 Singkep Barat di Lingga - Bus-sekolah-SMPN-1-Singkep-Barat.jpg
Tribunbatam.id/Istimewa
Potret kondisi Bus antar jemput pelajar SMPN 1 Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri
Bus Tua Masih Dipakai Antar Jemput Pelajar SMPN 1 Singkep Barat di Lingga - Bus-sekolah-SMPN-1-Singkep-Barat-Lingga.jpg
Tribunbatam.id/istimewa
Potret kondisi Bus antar jemput pelajar SMPN 1 Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri
Bus Tua Masih Dipakai Antar Jemput Pelajar SMPN 1 Singkep Barat di Lingga - Bus-Tua-SMPN-1-Singkep-Barat-Lingga.jpg
Tribunbatam.id/istimewa
Potret kondisi di pintus Bus yang antar jemput pelajar SMPN 1 Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.

TRIBUNBATAM.id, LINGGA-Sebuah bus tua masih menjadi andalan bagi pelajar di SMP Negeri 1 Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk antar jemput sekolah.

Bus biru putih yang telah berusia lebih dari 20 tahun ini, sudah dalam kondisi memprihatinkan.

Kondisi bus yang sudah sangat tua, dengan bodi berkarat dan mesin yang sering bermasalah, menimbulkan rasa khawatir akan keselamatan para penumpangnya.

Bus ini harus melewati rute yang panjang setiap hari.

Setiap pagi, bus ini menjemput siswa di berbagai titik, mulai dari kampung-kampung sekitar hingga ke sekolah, dengan jarak tempuh lebih kurang satu jam.

Rute yang dilalui meliputi beberapa desa dan kelurahan, termasuk Desa Sungai Raya, Kelurahan Raya, Desa Bukit Belah, Desa Sungai Harapan, sebelum akhirnya berhenti di SMP Negeri 1 Kuala Raya, Kecamatan Singkep Barat.

Namun, di balik setiap perjalanan, ada cerita tentang ketegangan dan rasa cemas yang selalu menyertai.

Jusman, sopir bus yang sudah 8 tahun mengendarai kendaraan tersebut, mengungkapkan kondisi bus yang sangat memprihatinkan.

“Bus ini sudah berusia sekitar 20 tahun, dan setiap hari saya harus melewati rute yang cukup panjang untuk menjemput anak-anak,” ujar Jusman, Kamis,(5/12/24).

“Kami tidak pernah tahu apakah bus ini bisa sampai tanpa masalah," tuturnya.

Jusman menceritakan, bagaimana setiap harinya ia harus menghadapi masalah teknis yang datang tanpa peringatan.

“Mesin seringkali bermasalah. Kadang tiba-tiba mati atau tidak bisa dihidupkan lagi, atau remnya yang kadang tidak berfungsi dengan baik,” ungkapnya.

Dirinya harus berhenti beberapa kali untuk memperbaiki atau memeriksa bagian yang rusak menjadi hal biasa.

"Tapi saya tidak bisa membiarkan anak-anak terlantar. Saya tetap berusaha untuk melanjutkan perjalanan, meskipun saya tahu risikonya besar," imbuhnya.

Pak Jusman juga menjelaskan tantangan yang dihadapinya setiap kali menjalankan bus tua ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved