PILKADA SUMBAR 2024

Profil Rinto Wardana Bupati Kepulauan Mentawai Terpilih 2024, Anak Mentawai Pertama Bergelar Doktor

Tidak banyak yang tahu tentang Rinto Wardana, Anak asli Kepulauan Mentawai ini ternyata karirnya sudah menembus tingkat nasional di kalangan pengacara

Penulis: Eko Setiawan | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Istimewa
Rinto Wardana Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Terpilih 2024 yang berpasangan dengan Jakob Saguruk.  

TRIBUNBATAM.id, MENAWAI - Profil Rinto Wardana Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Terpilih 2024 yang berpasangan dengan Jakob Saguruk. 

Dalam pemilihan Buapti Kepulauan Mentawainini, Rinto Wardana memperoleh 18.686 suara.

Ian mengalahkan dua pesaingnya yakni Rijel Samaloisa, mantan Wakil Bupati Mentawai 2011-2016 yang menggandeng Ketua DPRD Mentawai periode lalu Yosep Sarogdok dengan peroleh 16.176 suara

Kemudian ada pasangan Maru-Binsar Saleleubaja yang hanya mendapatkan 7.256 suara

Tidak banyak yang tahu tentang Rinto Wardana, Anak asli Kepulauan Mentawai ini ternyata karirnya sudah menembus tingkat nasional di kalangan pengacara.

Bahkan ia juga tergabung dalam tim kuasa hukum kasus Brigadir J.

Rinto adalah pengacara kondang asal Sumatera Barat. Ia tumbuh besar di desa kecil bernama Beleraksok, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. Rinto kecil lahir pada 18 Januari 1982 lalu.

Paslon Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk ini sendiri menegaskan gagasannya soal pembangunan 10 cikal bakal kota. Mereka diusung 7 partai politik.

 Gagasan ini menurut dia adalah jalan yang bisa dijejaki Mentawai untuk keluar dari status daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar)

Profil Rinto Wardana

Nama Rinto pertama kali muncul ke permukaan saat dia melawan kasus penipuan, penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan PT Jouska Finansial Indonesia, medio 2021 lalu.

Sejak itu, namanya kerap muncul dengan berbagai kasus hukum. Salah satunya dalam perkara perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir J.

Dalam perkara tersebut, Rinto hadir sebagai saksi ahli yang dihadirkan oleh kuasa hukum Chuck Putranto.

Namun tidak banyak yang tahu sosok Rinto, yang kini dikenal sebagai praktisi hukum dengan segudang gelar akademik.

Sekaligus menjadi anak Mentawai pertama yang menyandang gelar Doktor Hukum.

Rinto adalah pengacara kondang asal Sumatera Barat. Ia tumbuh besar di desa kecil bernama Beleraksok, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.

Rinto kecil lahir pada 18 Januari 1982 lalu. Tumbuh besar di keluarga yang sederhana di tanah Sikerei itu.

Pendidikan

SD Inpres Beleraksok SDK Vincentius Sikakap, dan tamat di SDN 21 Makalo Sikakap.

SMP 1 Pagai Utara Selatan

SMA 1 Pagai Utara Selatan.

S1 Universitas Jember (Tamat 2008)

S2 Universitas Pancasila Jakarta (Tamat 2011)

S3 Universitas Pelita Harapan.

Kuliah Doktor dan Buka Firma Hukum

Setahun setelah menyelesaikan program Master, bekal yang ia dapatkan sebagai karyawan perusahaan pertambangan, memudahkan jalan Rinto untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat Doktoral.

Program tersebut ia geluti di Universitas Pelita Harapan, salah satu kampus mentereng di ibukota negara.

Namun kesibukan dalam pekerjaan membuat Rinto cukup lama menyelesaikan program tersebut.

Apalagi setelah keluar dari perusahaan pertambangan, Rinto memulai karir sebagai pengacara dengan membuka firma hukum Rinto Wardana Law Firm.

Intensitas pekerjaan yang tinggi sebagai pengacara, membuat Rinto sedikit kesulitan membagi waktu demi bisa menyelesaikan kuliah.

Hingga pada akhirnya pada tahun 2021 lalu, ia berhasil lulus dan menyandang gelar doktor di depan namanya.

“Ia adalah pencapaian terhebat saya. Apalagi kini, saya tercatat sebagai putra Mentawai pertama yang menyandang gelar Doktor Hukum.”

Bangga Menjadi Putra Mentawai

Kendati sudah menyandang status sebagai pengacara kondang, Rinto tidak ingin melupakan kampung halamannya, Mentawai.

Ia punya mimpi ingin merubah stigma negatif yang membalut negeri yang telah membesarkannya itu.

Maka dengan itu, ia ingin membesarkan Mentawai. Langkah tersebut ia mulai dengan membantu anak-anak Mentawai untuk mengenyam pendidikan.

“Saya ingin anak-anak Mentawai itu bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Langkah ini sudah saya mulai dari orang-orang terdekat saya.”

“Mereka saya ajarkan untuk tidak hidup di dalam zona nyaman. Harus keluar, dan dengan cara ini saya yakin kampung saya bisa maju,” ucap dia.

Bagi dia, membesarkan nama Mentawai tidak melulu dengan menjadi bagian dari pemerintahan.

“Banyak yang bisa dilakukan, tidak mesti di kampung sendiri. Bisa juga dari luar, dari kejauhan. Salah satunya dengan membina anak-anak Mentawai tersebut.”

“Harapannya ya cuma satu: Agar Mentawai berdikari, anak-anaknya bisa bersaing dan diperhitungkan di negeri ini.”

“Inilah yang menjadi perjuangan saya. Perjuangan yang semoga memberi harapan perubahan bagi kampung halaman,” pungkasnya.(*)

Baca berita Tribunbatam.id, lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved