TANJUNGPINANG TERKINI

Satpol PP Tanjungpinang Soal PKL di Trotoar Bincen: Jika Tempatnya Sudah Ada Kita Ajak ke Pasar Sore

Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di trotoar kawasan Bintan Center (Bincen) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, hingga kini belum ditertibkan

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/YUKI VEGOEISTA
Kepala Satpol PP Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di trotoar kawasan Bintan Center (Bincen) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, hingga kini belum ditertibkan.

Kepala Satpol PP Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim, menyatakan pihaknya akan melakukan penertiban, namun langkah ini memerlukan dukungan dari dinas terkait untuk mengajak para PKL kembali ke Pasar Sore.

Menurut Abdul Kadir, Satpol PP tidak memiliki kewenangan untuk memaksa para pedagang pindah ke Pasar Sore. 

"Kalau tempatnya sudah ada, ya kita ajak ke sana (Pasar Sore), bukan Satpol PP yang memaksa," tegasnya, Selasa (17/12/2024).

Ia menambahkan, tugas Satpol PP adalah menjaga trotoar dari aktivitas pedagang dan menegakkan Peraturan Daerah (Perda).

Namun demikian, ia menegaskan solusi terbaik adalah pendekatan persuasif karena para PKL ini juga warga Tanjungpinang.

Baca juga: Satpol PP Tanjungpinang Tertibkan Lapak PKL di Kilometer 8, Sering Buat Macet

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang, Siska, menyatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada para pedagang agar pindah ke lokasi yang telah disediakan. 

"Kami sudah berupaya melakukan pembinaan, dan sebagian sudah mulai pindah dari trotoar," ujarnya.

Namun, sejumlah pedagang memilih kembali berjualan di trotoar karena alasan minimnya pembeli di Pasar Sore.

Salah satu pedagang, Dinda, mengungkapkan dagangannya sering membusuk karena sepinya pengunjung. 

"Sepi sekali, dagangan sering busuk. Pendapatan hanya sekitar Rp15-30 ribu per hari," kata Dinda, Minggu (15/12/2024).

Dinda menambahkan, kondisi tersebut membuat ia dan pedagang lainnya memutuskan untuk meninggalkan Pasar Sore karena pendapatan di sana tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

Dengan situasi ini, kolaborasi antara Satpol PP dan dinas terkait dinilai penting untuk menemukan solusi yang adil bagi para pedagang dan masyarakat.

( tribubatam.id/yuki vegoeista )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved