Batam Bersiap Bangun LRT Gantung, Singapura, Malaysia dan China Berminat
Batam bersiap menghadirkan perubahan besar melalui pembangunan Light Rail Transit (LRT) gantung di Batam.
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kota Batam, Provinsi Kepri bersiap menghadirkan Light Rail Transit (LRT) gantung.
Proyek Badan Pengusahaan (BP) Batam ini tak hanya menjadi solusi transportasi publik tetapi juga simbol transformasi kota menuju smart city.
Rencana pembangunan LRT gantung di Batam ini disebut-sebut sebagai langkah besar dalam pengembangan infrastruktur Batam yang modern dan ramah lingkungan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melalui Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menjelaskan jika pembangunan LRT gantung ini bertujuan untuk mengatasi tantangan urbanisasi, khususnya kemacetan lalu lintas.
Jalur fase pertama sepanjang 11 kilometer akan menghubungkan Bandara Hang Nadim hingga Batam Centre, termasuk Terminal Feri Internasional.
Baca juga: BU SPAM BP Batam Upayakan Distribusi Air Tidak Terganggu Selama Nataru
Ariastuty Sirait menambahkan jika kehadiran LRT gantung di Batam ini juga akan memperkuat daya saing Batam di level regional.
"Proyek ini bukan hanya untuk mempercepat mobilitas, tetapi juga menarik minat wisatawan dan investor ke Batam," ujar Tuty, Selasa (24/12/2024).
Ia melanjutkan bahwa proyek ini adalah bagian dari visi besar menjadikan Batam sebagai kota pintar dengan infrastruktur yang terintegrasi.
Selain meningkatkan kualitas hidup warga, proyek ini juga dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami ingin memastikan proyek ini bisa memberikan manfaat besar, baik untuk masyarakat maupun dunia usaha," tambahnya.
Pembangunan ini diproyeksikan menelan anggaran tahap awal sebesar Rp 1,7 triliun.
Baca juga: Temui Pengunjuk Rasa, BP Batam Tekankan PSN Rempang Untuk Kesejahteraan Masyarakat Rempang
Dengan menggandeng sejumlah investor nasional dan asing yang memiliki pengalaman di bidang transportasi publik.
Negara-negara seperti Singapura, Malaysia hingga China telah menyatakan minat untuk berpartisipasi.
Tahap konstruksi fisik proyek ini direncanakan mulai pada akhir 2025 dan fase pertama ditargetkan selesai pada 2028.
"Target kami adalah memulai konstruksi secepat mungkin, namun tetap memastikan segala aspek persiapan matang," kata dia.
Dalam visi jangka panjangnya, LRT gantung akan menjadi bagian dari sistem transportasi umum yang lebih modern.
Berharap proyek ini mampu menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus ikon baru bagi Batam. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Breaking News, Kecelakaan Maut di Batam Hari Ini, Pengendara Motor Tewas Masuk Kolong Truk |
![]() |
---|
5 Fakta Kecelakaan Maut di Tiban, Truk Crane Tabrak Mobil, Kondisi Mobil, Sopir, Sosok Korban Tewas |
![]() |
---|
700 Mahasiswa Universitas Terbuka Batam Mengikuti Upacara Wisuda |
![]() |
---|
Daftar 7 Berita Populer Hari Ini, Kecelakaan Maut di Batam, Mobil Wuling Remuk Ditabrak Truk Crane |
![]() |
---|
72 Perusahaan Jepang Beroperasi di Batam, Konsul Jenderal Pastikan Investasi Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.