Harga Ikan Teri dan Ikan Asin Melonjak di Pasar Ranai Natuna, Cuaca dan Stok Pemicu Utama
Harga ikan teri dan ikan asin di Pasar Ranai Natuna melonjak. Pedagang sebut stok dan cuaca jadi pemicunya
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Musim utara membawa dampak signifikan pada harga komoditas laut di Pasar Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Ikan teri atau yang dikenal masyarakat lokal dengan sebutan 'ikan bilis', serta ikan asin mengalami lonjakan harga yang cukup drastis, akibat minimnya stok.
Habib, seorang pedagang di Pasar Ranai Natuna mengungkapkan, stok ikan teri lokal, yang biasanya didatangkan dari Sedanau, Cemaga, dan Teluk Buton, mengalami penurunan tajam.
"Kalau sudah musim utara ini memang sulit sekali. Banyak nelayan khusus pencari teri tidak turun melaut, stok lokal jadi kurang. Sekarang yang masuk hanya dari Sedanau, itupun terbatas," ujarnya kepada Tribunbatam.id, Rabu (12/2/2025).
Baca juga: 5 Manfaat Ikan Teri yang Jarang Diketahui, Menyehatkan Tulang, Jantung hingga Mata
Kondisi ini berdampak pada kenaikan harga yang signifikan.
Sebelumnya, ikan teri dijual dengan harga Rp70 hingga Rp80 ribu per kilogram, tergantung jenisnya.
Namun, kini harganya melambung hingga tembus Rp100 ribu per kilogram.
Bahkan, harga per ons yang dulunya berkisar antara Rp8 hingga Rp10 ribu, kini naik menjadi Rp15 ribu, yang merupakan harga paling murah.
Adapun jenis ikan teri yang dijualnya, mulai dari teri putih, teri hijau, teri nasi, teri labuk, dan lainnya.
Namun, tingginya harga saat ini membuat pembeli enggan membeli dalam jumlah besar.
"Pembeli sekarang sangat kurang sekali. Pas harga naik, ekonomi masyarakat juga lagi merosot. Sebelumnya ramai pembeli, tapi sekarang sepi," keluh Habib sembari menyusun dagangannya.
Tak hanya ikan teri, harga ikan asin juga ikut melonjak.
Dari harga Rp45 ribu per kilogram, kini menjadi Rp60 ribu per kilogram.
Baca juga: Ikan Asin Jadi Potensi Cuan di Lingga, Ikan Gelama dan Parang Paling Diminati Pembeli
Habib menjelaskan, bahwa ikan asin yang ia jual didatangkan dari Pulau Tiga, dengan harga dari sumbernya yang juga sudah tinggi.
Menurutnya, faktor cuaca menjadi penyebab utama kelangkaan stok, terutama karena nelayan kesulitan melaut di musim Utara.
"Harapannya harga bisa cepat kembali normal, agar stok ikan teri dari nelayan memadai. Kalau harga turun, pembeli juga pasti ramai lagi," harapnya. (TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Kepedulian Pemprov Kepri Jaga Kesehatan Jiwa Masyarakat |
![]() |
---|
Kantor Bahasa Kepri Gelar Konsolidasi Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Lahan Dua Hektare di Air Kolek Natuna Terbakar, Damkar Butuh 2 Jam Padamkan Api |
![]() |
---|
Natuna Usulkan 5 Warisan Budaya, Termasuk Tari Tupeng untuk Ditetapkan Jadi WBTB Nasional |
![]() |
---|
Pasutri di Batam Komplotan Perompakan Kapal di Perairan Philips, Polisi Ungkap Fakta Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.