Ekonomi Natuna Lesu Dipicu TPP PNS Tak Kunjung Cair, Pedagang dan ASN Mengeluh
Perekonomian di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belakangan ini mengalami perlambatan signifikan.
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Pedagang di Natuna mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat.
Warga Natuna di sana mengaku jika kondisi ini terjadi sejak awal tahun 2025.
Mereka menduga kondisi tersebut dipicu belum cairnya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), bagi aparatur sipil negara (ASN) di Natuna.
Para pedagang mengaku omzet mereka turun drastis, terutama untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan pokok.
Manik, seorang pedagang sayur di Pasar Ranai, mengungkapkan bahwa omzetnya menurun hingga dalam dua bulan terakhir.
Menurutnya, perekonomian Natuna sangat bergantung pada belanja pegawai negeri, mengingat daerah ini minim industri.
Baca juga: Tradisi Muhibah di Desa Sededap Natuna saat Ramadan, Ajang Silaturahmi Antar Masyarakat
"Sejak Januari itu paling sampai sekarang, penjualan menurun drastis. Natuna ini kan kota Pemda, sebagian besar masyarakatnya ASN. Tidak seperti kota-kota besar banyak perusahaan. Kalau TPP tidak cair, kami juga kena dampaknya. Biasanya kalau normal, ekonomi bisa berputar," ujarnya.
Pedagang ayam pun mengeluhkan hal serupa.
Ia menyebut, bahwa meskipun menjelang Ramadan terjadi sedikit peningkatan pembelian, kondisi secara keseluruhan masih lesu.
"Sejak awal tahun memang sulit, banyak pelanggan-pelanggan saya mengurangi belanja mereka, seperti rumah makan. Katanya karena TPP belum cair, pembeli sepi," ungkapnya.
Tidak hanya pedagang, seorang pegawai yang enggan disebut namanya, mengaku bahwa TPP mereka sudah empat bulan belum cair, sejak November 2024 lalu.
"Kami sangat bergantung pada TPP, karena gaji pokok sebagian besar sudah terpotong angsuran di bank, ditambah biaya kuliah anak juga. Sekarang untuk kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan, apalagi menjelang bulan puasa dan Lebaran nanti," keluhnya.
Baca juga: Jadwal Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 Periode 4-11 Maret 2025, Hari Kamis di Penagi Natuna
Ia berharap agar TPP bisa segera dicairkan sebelum Lebaran, agar daya beli pegawai kembali stabil.
"Harapannya segera cair lah, terutama jelang lebaran nanti. Karena sekarang udah masuk bulan Maret, jadi empat bulan saya tak terima TPP," tambahnya.
Menanggapi keluhan ini, sebelumnya Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik mengakui bahwa keterlambatan pencairan TPP berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat, dan perekonomian daerah.
"Memang kita akui, dari keluhan masyarakat TPP ini salah satu faktor terhadap perputaran ekonomi di Natuna. Kami akan segera membahas ini dengan Bupati agar bisa dicarikan solusinya dan bisa segera dibayarkan," ujarnya usai kegiatan sidak harga bahan pokok beberapa waktu lalu
Memasuki bulan Ramadan dan mendekati Idul Fitri, masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah penting, agar perekonomian di Natuna kembali normal. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)
Baca jugga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Program JMS Kejari Natuna, Ajak Gen Z di Subi Jadi Agen Anti Bullying dan Anti Hoaks |
![]() |
---|
Perumda Tirta Nusa Perluas Layanan Air Bersih di Natuna, SPAM Ceruk Kini Resmi Diambil Alih |
![]() |
---|
Pemkab Natuna Usulkan 2.260 Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu ke BKN, Penetapan NIP September |
![]() |
---|
KKP Lirik Desa Cemaga Natuna Jadi Kampung Nelayan Merah Putih: Sudah Ada Mangrovenya |
![]() |
---|
Harapan Baru Nelayan Natuna, KKP RI Lirik Desa Cemaga Utara Jadi Kampung Nelayan Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.