RAMADAN 2025

Semarak Lampu Colok Malam 7 Likur di Lingga, Warga Rela Bangun Gerbang Hingga Larut Malam

Semarak warga Lingga sambut lampu colok 7 likur di Kepri. Rela bangun gerbang hingga larut malam.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
Semarak Lampu Colok Malam 7 Likur di Lingga, Warga Rela Bangun Gerbang Hingga Larut Malam - Pemuda-Sekop-Darat-di-Singkep-kompak-bangun-gerbang-7-likur-di-Lingga.jpg
TRIBUNBATAM.ID/FEBRIYUANDA
FESTIVAL LAMPU COLOK DI LINGGA - Pemuda Sekop Darat, Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, tampak kompak bangun gerbang 7 likur Ramadan 1446 H, Rabu (5/3/2025) malam.

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Sejumlah masyarakat Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, mulai bersiap untuk menyongsong tradisi malam tujuh likur pada Ramadan 1446 hijriah.

Salah satunya bagi warga di Sekop Darat, Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep, yang bergotong royong membuat gerbang lampu colok di tahun 2025 ini.

Untuk diketahui, tradisi tujuh likur merupakan perayaan pada malam ke 27 Ramadan, yang sering disambut masyarakat Melayu khususnya di Kabupaten Lingga dengan suka cita.

Tradisi ini akan dihiasi dengan ribuan lampu colok atau pelita yang menghiasi gerbang di sejumlah perkampungan dengan puncaknya pada malam tujuh likur.

Pemuda Sekop Darat di RW 6 dan 7 ini, sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk membuat bentuk gerbang yang megah.

Baca juga: VIDEO - Bangun Gerbang Hingga Larut Malam, Warga Sekop Darat Lingga Siapkan 10 Ribu Lampu Colok

Bahkan di tahun ini, mereka akan menyiapkan 10 ribu lampu colok untuk menerangi malam 7 likur.

Dimana tahun sebelumnya, mereka sudah membuat 6 ribu lampu colok dengan empat gerbang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ini salah satu gerbang yang mereka bangun dengan konsep tiga dimensi.

Salah seorang pemuda Sekop Darat, Okta Adisaputra, menjelaskan saat ini mereka sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 9 ribu kaleng bekas, untuk dijadikan lampu colok nantinya.

"Kami siapkan bahan-bahan seperti kayu bulat, ring, rotan, dan kaleng-kaleng bekas. Kalau kaleng sudah kami kumpul dari tahun sebelumnya, ada yang beli ada yang cari," ungkap Okta saat diwawancarai TribunBatam.id, Rabu (5/3/2025) malam.

Baca juga: Semangat Warga Sungai Lumpur Lingga Menyongsong Tradisi 7 Likur, Bangun Gerbang Lampu Colok

Mereka melakukan pengerjaan gerbang ini dimulai usai salat tarawih atau sekira pukul 9 malam, hingga waktu dini hari.

"Ada empat gerbang kami buat, kami mulai dari malam selesai tarawih sampai subuh, karena subuh jadwal kami bangun sahur," ujarnya.

Warga yang didominasi para pemuda ini, dengan penuh semangat melaksanakan dan melestarikan tradisi budaya yang sudah ada.

Di mana, lampu colok ini sudah menjadi agenda tahunan kelompok masyarakat dikalangan pemuda bahkan anak-anak.

Okta sangat menghargai dan apresiasi kepada seluruh generasi pemuda, yang penuh semangat telah berusaha keras menjaga dan peduli terhadap kelestarian budaya lokal tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved