PENEMUAN MAYAT DALAM TOREN AIR
Anak Korban Pembunuhan dalam Toren Air di Tambora Masih Terpuruk, Ronny: Saya Butuh Waktu Ya
Ronny Effendy masih terpuruk setelah ibunya TSE (59) meninggal dunia akibat dibunuh.
TRIBUNBATAM.id - Ronny Effendy masih terpuruk setelah ibunya TSE (59) meninggal dunia akibat dibunuh dan mayatnya dibuang dalam toren air rumahnya di Tambora, Jakarta Barat.
Bukan hanya ibunya, Ronny juga kehilangan sang kakak ES (35) yang menjadi korban pembunuhan bersama TSE.
Kabar terbaru, pelaku pembunuhan TSE dan ES sudah ditangkap oleh pihak kepolisian saat melarikan diri ke Banyumas, Jawa Tengah.
Setelah insiden pembunuhan tersebut, Ronny tidak berada di rumahnya dan memilih untuk tinggal di indekos.
Hal tersebut diketahui ketika tim Warta Kota sempat datang ke lokasi kejadian pada Sabtu (8/3/2025) dan mendapati rumah itu sudah diberi garis polisi.
Saat dihubungi oleh tim Warta Kota, Ronny mengaku masih membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.
"Pagi, saya butuh waktu ya," kata Ronny, Selasa (11/3/2025).
Ronny hanya mengatakan bahwa ia menyerahkan kasus pembunuhan ibu dan akakaknya pada Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
"Saya sudah serahkan semua ke pihak kepolisian. Mohon pengertiannya," tuturnya.
Sebelumnya, tetangga Tjong Sioe Lan bernama Surya menceritakan, korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka Serlawati.
Sedangkan Ronny diakui memilih tinggal sendiri di kost yang tidak ia ketahui tempatnya.
Eka anak pertama Tjong sudah berusia 35 tahun dan belum menikah.
Baca juga: Polisi Ungkap Modus Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren, Habisi Korban Pakai Benda Tumpul
Surya menyatakan, bahwa Ronny sempat debat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.
Namun, kata Surya, Tjong Sioe tidak memberikan izin kepada Ronny untuk menikah sebelum kakaknya merasakan itu.
"Kakaknya sih usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok," tuturnya.
Rumah korban lantai tiga, tapi yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.
Sebab, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakan kepada para perantau dari berbagai daerah.
"Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping," ungkapnya.

Diduga dihajar benda tumpul
Ibu dan anak yang ditemukan tewas di toren air di Tambora, Jakarta Barat diduga dihajar benda tumpul terlebih dahulu oleh pelaku.
Polisi menemukan sejumlah kekerasan benda tumpul pada mayat kedua korban TSL (59) dan ES (35) pada hasil visum sementara Senin (10/3/2025).
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra menjelaskan ada sejumlah tanda kekerasan di tubuh kedua korban tersebut.
"Dari hasil visum yang kami lakukan ke RS Polri bahwa memang ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap dua korban tersebut," kata Dimitri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Adapun bentuk kekerasan tersebut, berasal dari pukulan benda tumpul. Namun pihak Polisi masih menunggu hasil otopsi lebih lanjut yang dilakukan RS Polri Kramatjati.
"Kekerasan benda tumpul di bagian tubuhnya korban, tapi ini kan masih bersifat visum sementara untuk hasil otopsi sedang dilakukan oleh RS Polri," jelas Dimitri.
Ia juga belum membeberkan lebih lanjut terkait bagian tubuh korban mana saja yang mengalami tindak kekerasan.
Sementara itu hingga saat ini Polisi telah memeriksa delapan saksi tersebut termasuk tetangga sekitar dan anak bungsu korban.
"Dari awal TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 saksi," kata Dimitri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Baca juga: VIDEO - Tewasnya Ibu dan Anak dalam Toren di Jakarta Barat, Ketua RT Beri Pengakuan
"Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 saksi dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah 8 saksi yang kami periksa," imbuhnya.
Kendati demikian, Dimitri enggan membeberkan siapa siapa saja saksi yang sudah diperiksa.
Pasalnya, kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.
"(Saksi diperiksa) yang melaporkan (R), kemudian saksi-saksi lain," kata Dimitri.
"Tetangga, kemudian yang mendukung kami untuk siapa sih benar pelakunya. Karena tujuan kami saat kami mendapatkan informasi, kami bisa mengetahui siapa terduga pelaku," imbuhnya.
Sementara itu, kini polisi sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan ibu dan anak yang ditemukan dalam toren air tersebut.
"Sekarang kami sudah kantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Afan Zulkan Sipayung menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada cekcok yang dialami korban sebelum kejadian.
"Untuk saksi mengatakan tidak ada (cekcok), itu masih katanya-katanya, yang pasti kami sudah meriksa saksi," jelasnya.
Selain saksi, pihaknya juga telah melakukan pengecekan CCTV yang menangkap pergerakan pelaku saat masuk ke dalam rumah tersebut.
"Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku tersangka ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan Ibu dan anak di Tambora sempat cekcok dengan anak bungsu inisial RE sebelum ditemukan tewas di dalam toren,.
Surya, tetangga korban menjelaskan, dirinya bertemu dengan Tjong Sioe Lan terakhir kali sebelum bulan puasa Ramadan 2025.
Ketika itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena sudah saling mengenal.
"Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010," katanya saat ditemui, Sabtu (8/3/2025).
Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka.
Sedangkan anak bungsunya RE memilih tinggal sendiri di kost yang tidak diketahui tempatnya.
Eka anak pertama Tjong sudah berusia 35 tahun dan belum menikah.
Surya menyatakan, bahwa RE sempat berdebat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.
Namun, kata Surya, Tjong tidak memberikan izin kepada RE untuk menikah sebelum kakaknya merasakan itu.
"Kakaknya sih usianya 35 tahun, adenya mau nikah, sempat ada cekcok," tuturnya.
Rumah korban lantai tiga, tapi yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.
Sebab, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakan kepada para perantau dari berbagai daerah.
"Kalau yang ngontrak masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya di samping," ungkapnya.
Sebelumnya Ibu serta anak bernama Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati ditemukan meninggal dunia di bak penampungan air di dalam rumahnya, Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) malam.
Penemuan mayat tersebut setelah anak kedua dari korban bernama RE melapor ke Polres Metro Jakarta Barat bahwa ibu dan kakaknya hilang.
Setelah dilakukan pencarian terhadap korban, ternyata pihak kepolisian menemukan di dalam rumah dengan kondisi sudah membusuk.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Arfan Sipayung membenarkan bahwa korban meninggal dibunuh.
"Benar, korban dibunuh di bak penampungan air," singkatnya.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Ibu dan Kakaknya Dibunuh Dimasukkan Dalam Toren di Tambora, Ronny Merasa Terpuruk"
Rekonstruksi Pembunuhan Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Tambora, Total 76 Adegan Termasuk Cara Bunuh |
![]() |
---|
Pengakuan Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren Air di Jakbar, Cekik Korban buat Pastikan Tewas |
![]() |
---|
Duduk Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora, Pelaku Berlagak Jadi Dukun |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar, Pelaku Sempat Merokok setelah Bunuh |
![]() |
---|
Trik Licik Pelaku setelah Bunuh Ibu dan Anak Dalam Toren di Tambora, Bisa Kelabui Anak Kedua Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.