Dedi Mulyadi VS Aura Cinta
Sejumlah Fakta Debat Antara Dedi Mulyadi VS Aura Cinta Saat Audensi, Warganet Mulai Curiga
Nama Dedi Mulyadi kembali menjadi perbincangan pasca videonya berdebat dengan Aura Cinta remaja yang tidak terima digusur rumahnya. Terakhir diduga
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sejumlah akun media sosial kini menyoroti seorang gadis yang berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM.
Sorotan tersebut terkait terungkapnya sejumlah fakta kalau gadis remaja yang berdebat dengan Dedi Mulyadi merupakan seorang aktris figuran dan juga bintang iklan.
Warganet banyak yang mulai curiga, ini merupakan setingan dari pihak tertentu.
Berikut Sejumlah Fakta Perdebatan antara Aura Cinta dan KDM
- Aura Cintan Artis Figuran
Aura Cinta ternyata seorang aktris figuran yang sering bermain di FTV. Wajahnya sering wara-wiri di televisi bahkan sering ikut sejumlah program realiti Show.
Namanya melambung setelah videonya membuat konten di bantaran sungai yang di gusur menjadi viral.
Disana Aura Cinta mengaku tidak meminta bantuan kerohiman, melainkan meminta keadilan atau kemanusiaan.
2. Jadi Iklan Pinjol
Aura Cinta juga disebut sebagai gadis yang menjadi iklan Pinjol salah satu aplikasi.
Warganet dengan sigap membuat konten tentang Aura Cinta dan saat ini masih diperdebatkan di sejumlah media sosial.
Namun sejauh ini baik KDM ataupun Aura Cinta belum memberikan keterangan terkait video mereka yang banyak di bahas oleh netizen Indonesia.
3. Berani Debat KDM
Momen perdebatan ini terjadi saat Dedi Mulyadi menerima audiensi dengan perwakilan warga terdampak proyek pelebaran sungai di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (26/4/2025).
Bahkan Aura Cinta sempat menolak bantuan dari Dedy Mulyadi sebesar Rp 10 juta. Bahkan ia tetap mempertahankan argumennya tentang harus diadakannya perpisahan di sekolah.
4. Rumahnya Digusur Pemda Jabar
Rupanya rumah orang tuanya yang ada di wilayah proyek strategis Bendung Sungai Hulu (BSH) 0 Kali Cikarang dan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) digusur oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi karena berdiri di atas lahan negara secara ilegal.
Dalam video TikTok yang dibuatnya, Aura Cinta mengaku tidak meminta bantuan kerohiman, melainkan meminta keadilan atau kemanusiaan.
"Kalau buat bantu orang tua, saya perlu. Cuman kalau misal pribadi saya, enggak terlalu. Soalnya saya di video TikTok, saya enggak minta kerohiman. Saya cuma minta keadilan atau kemanusiaan," jelas Aura Cinta.
Kronologis Aura Cinta dan KDM berdebat saat audensi
Sebelumnya diketahui, Aura Cinta, remaja yang viral karena berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sempat menolak bantuan sebesar Rp 10 juta.
Bantuan Rp 10 juta per kepala keluarga itu diberikan kepada 30 warga Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang kehilangan tempat tinggal akibat proyek pelebaran sungai.
Momen penolakan ini terjadi saat Dedi Mulyadi menerima audiensi dengan perwakilan warga terdampak proyek pelebaran sungai di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (26/4/2025).
Saat itu, Dedi Mulyadi mengatakan, bantuan itu disalurkan melalui program Bank BJB Peduli untuk membantu warga menyewa kontrakan selama satu tahun.
"Kita beri bantuan untuk kontrak rumah Rp 10 juta, minimal selama setahun bisa kontrak," ucap Dedi Mulyadi dikutip Tribunnews.com dari channel YouTube-nya, Senin (28/4/2025).
"Mau terima nggak?" tanya Dedi pada perwakilan warga.
"Terima," ucap sebagian warga.
Dedi Mulyadi lantas menanyakan hal serupa kepada Aura Cinta.
"Kalau saya, sih, ngikut orang tua, kan yang tinggal, punya rumah itu orang tua," jawab Aura Cinta.
"Saya nanya, memerlukan enggak? Ya kalau enggak, enggak apa-apa, masih banyak orang yang perlu. Perlu enggak?" tanya Dedi Mulyadi
Aura Cinta lantas menjawab, mewakili keluarganya, ia memerlukan bantuan tersebut.
Mendengar jawaban Aura Cinta, Dedi Mulyadi kembali bertanya untuk memastikan apakah gadis tersebut perlu mengontrak rumah.
Lulusan SMAN 1 Cikarang Utara itu mengaku membutuhkan uang tersebut untuk membantu orang tua.
Sementara jika uang tersebut diberikan kepada dirinya, Aura Cinta mengaku tidak terlalu membutuhkan.
Pasalnya, dalam video TikTok yang dibuatnya, Aura Cinta mengaku tidak meminta bantuan kerohiman, melainkan meminta keadilan atau kemanusiaan.
"Kalau buat bantu orang tua, saya perlu. Cuman kalau misal pribadi saya, enggak terlalu. Soalnya saya di video TikTok, saya enggak minta kerohiman. Saya cuma minta keadilan atau kemanusiaan," jelas Aura Cinta.
"Ya adilnya gimana kalau tanahnya punya orang?" jawab Dedi Mulyadi.
Politikus Gerindra itu kembali bertanya hal serupa yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala oleh Aura Cinta.
"Perlu nggak sih? kalau nggak perlu jangan, jangan maksain. Perlu nggak?" tanya Dedi sembari memberi penegasan.
"Terima," ucap Aura Cinta dengan nada lirih.
Sebelumnya, Aura Cinta sempat menyampaikan keresahan tentang penggusuran yang dialami orang tuanya.
Rupanya rumah orang tuanya yang ada di wilayah proyek strategis Bendung Sungai Hulu (BSH) 0 Kali Cikarang dan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) digusur oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi karena berdiri di atas lahan negara secara ilegal.
Aura menyebut, penggusuran rumahnya tersebut termasuk realisasi dari kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Aura merasa keberatan rumah orang tuanya digusur.
Namun keberatan Aura Cinta itu langsung disanggah oleh Dedi. Pihaknya menyampaikan mendirikan rumah di bantaran sungai itu melanggar aturan.
"Kenapa saya melakukan ini? Kalau saya tidak melakukan ini, banjir parah lagi. Gubernur yang disalahin. Sekarang kan sudah agak lumayan," ucap Dedi.
Selain mengkritik masalah penggusuran, Aura juga mengomentari kebijakan Gubernur terkait penghapusan wisuda di sekolah.
Remaja itu mengatakan perlu ada kegiatan perpisahan sebagai kenang-kenangan di masa sekolah.
Dedi Mulyadi pun menanggapi kritik tersebut.
"Di negara mana yang TK ada wisuda, SMP ada wisuda, SMA ada wisuda di negara mana tuh? Hanya di Indonesia," ucap Dedi Mulyadi lagi.
Ia menjelaskan, wisuda seharusnya hanya diperuntukkan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
Dedi juga menyoroti beban biaya yang ditanggung orang tua.
"Wisuda untuk siapa coba? Yang kuliah, di kita anak TK wisuda biaya gak? (Ada) biaya. Punya rumah enggak yang ikut wisuda TK itu? Enggak. Pake bantaran sungai ya, kan?" ucap Dedi lagi.
Dalam diskusi itu, Dedi menegaskan bahwa kebijakan tersebut dilakukan untuk kepentingan rakyat Jawa Barat, khususnya orang tua yang tengah mengupayakan pendidikan untuk anak-anaknya.
"Saya tanya, gubernur melakukan itu untuk siapa?" tanyanya kembali.
"Rakyat semua," jawab remaja tersebut. (*)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Mayat Wanita Mengapung di Perairan Belakang Padang Batam Gegerkan Warga Pulau Terong |
![]() |
---|
Trik Licik Polwan Tutupi Tewasnya Brigadir Esco, Briptu Rizka Kini Tersangka Pembunuhan |
![]() |
---|
Murid Sekolah Rakyat Natuna Mulai Masuk Asrama, Besok Peresmian dan MPLS |
![]() |
---|
Kasus Wali Kota Prabumulih Copot Kepsek Jadi Sorotan dalam Rakor Kemendagri di Batam |
![]() |
---|
Perkuat Citra Diri, FPPI Anambas Gelar Pelatihan Public Speaking |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.