Kisah Pilu Korban Kecelakaan Maut di Natuna, Saipul Terpukul Kehilangan Menantu Terbaik

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kecelakaan maut di Natuna yang terjadi di Jalan Sihotang, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Jumat (2/5/2025) meninggalkan cerita pilu.

Seorang wanita, Lala Rista (20), warga Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, tewas di lokasi kejadian kecelakaan maut di Natuna itu, setelah motor yang dikendarainya terlibat tabrakan adu kambing dengan pengendara lain.

Lala Rista, korban kecelakaan maut di Natuna itu diketahui dalam perjalanan menuju sekolah paket C tempat ia menempuh pendidikan. 

Niatnya pagi itu adalah untuk mengikuti latihan tari bersama teman-temannya sebagai bagian dari persiapan acara pelepasan kelulusannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Saipul (45), mertua almarhumah mengaku masih syok atas kejadian tragis itu.

Baca juga: Duka Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Natuna Kepri: Mamak Bobo Sendiri, Orang Dah Pulang Semua

"Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, dia pamit mau ke sekolah. Dia kan sekolah paket C dan sudah selesai, tinggal nunggu acara pelepasan saja. Katanya mau latihan nari dengan teman-temannya di sekolah," ungkapnya kepada TribunBatam.id, Minggu (4/5/2025).

Menurut Saipul, menantunya itu berangkat dari rumahnya di Desa Tanjung menggunakan sepeda motor milik istrinya. 

Saat itu, suami Lala dan anak mereka yang masih balita tidak ikut pergi, mereka tetap berada di rumah.

"Motor yang dipakai itu motor istri saya. Dia pinjam, katanya mau cepat-cepat ke sekolah latihan nari. Anaknya tinggal sama suaminya di rumah saya," jelasnya.

Tak lama setelah berangkat, sekira pukul 09.05 WIB, kabar duka itu datang. 

Baca juga: Biaya Operasional Tinggi, NAM Air Hentikan Penerbangan Jakarta - Batam - Natuna

Lala mengalami kecelakaan dan dinyatakan meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kami dapat kabar sekitar pukul 9. Kaget sekali. Gak nyangka sama sekali. Rasanya belum percaya, karena kejadiannya tiba-tiba," ucap Saipul dengan nada pilu.

Lala Rista meninggalkan seorang anak perempuan yang masih berusia sekitar tiga tahun. 

Sang suami, Sodri (25), kini harus merasakan luka mendalam dan membesarkan anak mereka seorang diri tanpa kasih sayang ibunya.

"Sehari-hari mereka memang sering ke rumah kami di Tanjung. Karena mereka tinggal dekat sini juga," ucapnya.