Kecelakaan di Batam

DPRD Batam Desak Evaluasi Armada PT Budi Jasa yang Tabrak Mati Pengendara di Tiban Batam

Wakil Ketua Komisi III, Arlon Veristo, mengatakan kritik dan masukannya terhadap perusahaan jasa kurir yang tak uji kir hingga menyebabkan hilangnya n

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Wakil Ketua Komisi III DPRD Batam, Arlon Veristo saat rapat dengar pendapat terkait kecelakaan di Tiban Center di Kantor DPRD Kota Batam, Rabu (7/5/2025) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kecelakaan maut di simpang Tiban Centre, Sekupang, yang melibatkan truk milik PT Budi Jasa, dibahas di Komisi III DPRD Kota Batam, pada Rabu (7/5/2025).

Wakil Ketua Komisi III DPRD Batam, Arlon Veristo, mengatakan kritik dan masukannya terhadap perusahaan jasa kurir yang tak uji kir hingga menyebabkan hilangnya nyawa pada insiden kecelakaan.

"Menurut saya ini murni 1000 persen kesalahan perusahaan," ujar Arlon, dalam rapat dengar pendapat (RDP).

Politisi NasDem ini mengingatkan bahwa PT Budi Jasa bukan perusahaan baru, bahkan salah satu pelopor ekspedisi Batam sejak 2004. 

Menurutnya dengan usia yang sudah cukup matang, pria 56 ini menilai perusahaan seharusnya sudah memiliki sistem manajemen armada yang tertib dan terstruktur.

"Artinya apa dengan lamanya perusahaan yang berdiri, masa Bapak tidak punya sistem di perusahaan Bapak? Mulai dari pengecekan KIR, itu yang pertama. Layak tidak layak kendaraan berjalan," lanjutnya.

Pria kelahiran Pangian Sumatera Barat ini juga mengaku dulunya mantan sopir.

Hal itu yang membuat dirinya paham betul soal risiko kendaraan tak layak jalan, terutama jika sistem pengereman bermasalah.

"Kalau kendaraan remnya blong, Pak, di ban-nya gak bagus, pasti besar risikonya. Karena ini kalau tidak diservis rutin, rem itu bocor seal-nya, bocor rem-nya. Gimana mau berfungsi, Pak?," paparnya.

Menurutnya, kelalaian dalam merawat kendaraan bukan hanya persoalan teknis, melainkan sudah masuk ke wilayah yang mengancam keselamatan jiwa orang lain. 

Ia juga menyayangkan mengapa perusahaan sebesar PT Budi Jasa masih mengoperasikan truk yang tidak layak jalan.

"Ini, Pak, mengakibatkan nyawa orang melayang. Ada yang menangis di sini, Pak. Ada yang kehilangan anggota keluarganya," kata Arlon.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti lemahnya pengawasan dari Dinas Perhubungan dan Satlantas. Ia menilai, razia gabungan kendaraan bermotor seperti dulu sudah jarang terlihat.

"Biasanya sering razia gabungan menertibkan KIR kendaraan. Ini sekarang masalahnya nggak ada. Dulu sering," ungkapnya.

Ia pun meminta Dishub Batam bertindak tegas jika armada PT Budi Jasa tidak layak jalan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved