KECELAKAAN DI PURWOREJO

5 Fakta Kecelakaan Maut Truk Tabrak Angkot di Purworejo, Korban Rombongan Guru, TKP Rawan Kecelakaan

5 Fakta Kecelakaan Maut di Purworejo Truk Bawa Pasir tabrak angkutan umum desa Kopada, Korban tewas dari Rombongan Guru, TKP Rawan Kecelakaan

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
KECELAKAAN MAUT DI PURWOREJO - Kondisi truk dan angkutan desa yang terlibat kecelakaan di Tanjakan Ngangkruk, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (07/05/2025). 

TRIBUNBATAM.id, PURWOREJO - Kecelakaan maut melibatkan truk tronton dan angkutan umum terjadi di wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (07/05/2025) siang.

Kecelakaan itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya terluka.

Korban tewas adalah penumpang angkutan umum yang merupakan rombongan guru dari Yayasan As Syafi'iyah Magelang.

Rombongan guru itu berangkat dari Mendut, Magelang, hendak menghadiri takziah di wilayah Purworejo.

Ada 13 guru yang sehari-hari dipanggil ustadzah dari Yayasan As Syafi'iyah Magelang itu menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. 

Satu orang dilaporkan selamat, dua orang belum terkonfirmasi dan sepuluh lainnya dilaporkan meninggal dunia. 

Baca juga: Cerita Pilu Ibunda Isna Hayati Ustazah Tewas Kecelakaan Maut di Purworejo, Korban Sempat Mimpi Aneh

Berikut beberapa fakta terkait kejadian kecelakaan maut truk menabrak angkota umum yang warga lokal menyebutnya kendraan angkutan pedesaan atau Kopada.

1. Kronologi Kecelakaan

Seorang warga berinisial L memberikan kesaksian terkait kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Peristiwa tragis tersebut merenggut 11 nyawa (ada yang menyebut 10 orang) dan melibatkan sebuah dump truk bermuatan pasir serta kendaraan angkutan pedesaan (Kopada) yang membawa rombongan warga.

Menurut L, truk yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo itu sudah dalam kondisi rem blong sejak berada di atas tanjakan.

“Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain."

"Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca juga: Berikut Identitas 11 Korban Tewas dari Kecelakaan Maut Purworejo Hari Ini Pukul 11:00 WIB

Warga lain, Iwan juga menuturkan detik-detik kronologi peristiwa nahas itu terjadi.

"Sebelum tabrakan, sopir truk sempat membunyikan klakson beberapa kali," ujar Iwan.

Selain klakson, Iwan menyebut sopir truk sempat menyalakan lampu dim depan beberapa kali. 

Kode tersebut diberikan untuk kendaraan angkutan desa (angkudes) yang juga berjalan di depan truk.

Iwan menduga kode tersebut diberikan untuk memberitahu sopir angkudes bahwa truknya mengalami rem blong. 

Sebab setelah itu, truk tersebut menabrak angkudes hingga terguling dan mengenai bangunan warung milik warga di tepi jalan.

"Begitu tabrakan terjadi, warga langsung mendekat dan mendapati banyak korban meninggal," katanya.

Baca juga: Cerita Ustazah Isna ke Ibunya Seolah Menjadi Petunjuk, Jadi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

2. Sering terjadi kecelakaan di TKP

Iwan, seorang warga sekitar, mengatakan lokasi kecelakaan tersebut terbilang rawan dan kerap terjadi kecelakaan.

Namun, kecelakaan yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) kemarin bisa dikatakan menjadi insiden yang memakan korban jiwa paling banyak.

Diberitakan, tabrakan antara truk tronton dan angkudes yang mengangkut rombongan guru asal Magelang tersebut menewaskan 11 orang, dan sejumlah lainnya mengalami luka berat.

Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di Tanjakan Ngangkruk di wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Iwan, seorang warga sekitar, Tanjakan Ngangkruk termasuk titik paling rawan di sepanjang Jalan Purworejo-Magelang.

Pasalnya, kendaraan dari arah Magelang yang menuju Purworejo terkadang tak menyadari adanya turunan curam dan menikung tajam di lokasi tersebut.

Baca juga: Kondisi Angkot yang Ditabrak Truk di Purworejo, Remuk Tak Berbentuk, 11 Orang Tewas di Tempat

"Kejadian di sini juga cukup sering terjadi, rata-rata karena rem blong," jelas Iwan, saat ditemui reporter Tribunjogja.com di lokasi kejadian.

Warga lain, L menyebut lokasi tersebut memang rawan kecelakaan.

“Hampir tiap bulan ada kejadian. Kadang truk nggak kuat nanjak, atau rem telat. Sopir banyak yang belum paham medan. Rambu sudah bagus, tapi penerangan masih kurang,” katanya. 

3. Kecelakaan Paling Fatal

Erik seorang warga menyebut kecelakaan nahas antara truk dan angkudes pada Rabu menjadi yang paling fatal, sebab korban jiwanya terbilang sangat banyak.

"Selama saya tinggal di sini, ini kejadian laka paling tragis," ungkap Erik yang juga ikut mengatur arus kendaraan di Tanjakan Ngangkruk.

Menurutnya, laka di titik tersebut banyak terjadi karena faktor kesalahan manusia, cukup banyak pengendara yang tidak hapal medan jalan, selain itu kelaikan kendaraan jug menjadi salah satu faktor penyebab.

Erik bersama warga lainnya juga kerap rela turun ke jalan demi mengatur arus lalu lintas di Tanjakan Ngangkruk demi mencegah terjadinya kecelakaan. 

Salah satunya mengatur agar kendaraan melewati jalur ekstrem tersebut secara bergantian.

Sebab kendaraan dari bawah (arah Purworejo), terutama yang jenisnya berat kerap sulit menanjak. 

Sementara sopir kendaraan dari atas (arah Magelang) kerap tidak tahu bahwa ada turunan tajam menikung di depannya.

"Kebanyakan kendaraan dari atas sudah memasang persneling tinggi karena tidak tahu di depannya ada turunan tajam," jelas Erik.

4. Korban Tewas Guru Yayasan As Syafi'iyah

Isak tangis keluarga dan sejumlah kerabat pun pecah saat keranda jenazah yang membawa Isna Hayati ditandu empat orang aparat kepolisian tiba di rumah duka jelang waktu Magrib, Rabu (7/5/2025). 

Iringan kalimat tauhid terdengar mengiringi jenazah Isna Hayati, di antara guru Yayasan As Syafi'iyah yang menjadi korban kecelakaan maut di Purworejo. 

Jenazah Isna pun langsung disemayamkan di TPQ Nurul Falah, di samping rumah duka. 

Taman Pendidikan Alquran itu menjadi saksi perjuangan almarhumah dalam menebar kebaikan. 

Selain mengajar di Yayasan As Syafi'iyah, almarhumah Isna Hayati juga mendedikasikan dirinya mengajar Alquran di lingkungan tempat tinggalnya. 

"Anak saya itu pagi mengajar di Yayasan (As Syafi'iyah), malamnya mengajar ngaji di TPQ. Anak saya itu orang hebat, pintar ngaji. Sama tetangga juga penyayang, lemah lembut. Saya sedih sekali," kata Mutiah, ibunda Isna. 

Perempuan berhijab ungu itu meneteskan air mata, kala mengenang anak bungsunya yang kini telah tiada. 

Mutiah ibunda dari Almarhumah Isna Hayati, satu di antara belasan ustazah Yayasan As-Syafi'iyah yang menjadi korban kecelakaan maut di Purworejo (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)
 
Ia mengaku tidak mendapatkan firasat apapun, atas peristiwa yang terjadi. 

Hanya saja, pada tetangga sempat bercerita jika semalam ada burung yang terbang di atas rumah. 

Ia tidak tahu apakah itu pertanda atau hanya kebetulan semata.

Selain itu, sebelum pergi takziah ke Purworejo, anaknya juga sempat bercerita mimpi sang kakak yang tinggal di Sragen meninggal dunia dan hidup lagi. 

"Lah kok tiba-tiba anak saya yang kedua yang meninggal. Kaget, tidak mengira. Kalau anak saya dipanggil Gusti Allah," ujar Mutiah. 

Perempuan 55 tahun itu kini hanya bisa pasrah. 

Ia berusaha tegar menerima kenyataan, anak kesayangannya, kini telah berpulang. 

"Saya hanya bisa sabar. Ikhlas," kata Mutiah, sembari menyeka air mata memakai ujung kerudungnya. Almarhumah rencananya akan dimakamkan di pemakaman umum kampung setempat.  

5. Kondisi korban kecelakaan mengenaskan

Menurut warga setempat sebagian besar korban tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan.

“Sudah tidak bisa diidentifikasi. Kondisinya parah,” katanya.

Saat kejadian, warga yang hanya dikenal dengan inisial L mengaku sedang berada di dalam rumah dan hanya mendengar suara seperti truk menurunkan pasir.

Setelah keluar rumah, ia melihat truk sudah terguling dan Kopada (angkutan umum) berada dalam kondisi ringsek.

“Nggak nyangka itu kecelakaan. Pas keluar rumah, semuanya sudah rusak. Angkotnya masuk jurang, kelindes truk, ringsek parah,” ungkapnya.

Selain menabrak angkutan, truk juga menghantam sebuah warung yang berada di pinggir jalan.

“Langsung masuk ke rumah, nabrak. Angkotnya ketabrak dari samping belakang,” jelasnya.

L menambahkan, sopir truk sempat terjepit namun berhasil dievakuasi dalam kondisi luka berat, sementara sopir angkutan tewas di lokasi kejadian.

“Penumpangnya sebagian besar meninggal. Yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

tribunbatam.id ]

sumber: tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved